Kenapa rasanya sulit untuk konsisten dalam trading?Tulisan ini tidak dibuat untuk mereka yang ingin kaya dengan cepat tanpa tahu ilmunya, karena mereka yang sudah mendapat hasilnya adalah mereka yang sudah melakukan apa yang harus dilakukan dan sesara sadar atau tidak sadar terus melakukannya tanpa mengubah metodenya.
Jujur saja, banyak orang ingin kekayaan dalam hidupnya. Itu juga alasan anda masuk ke dunia trading, mungkin? karena trading dapat menghasilkan lebih banyak daripada gaji bulanan anda dalam satu waktu?. Yah... itu semua masih terjadi bahkan sampai sekarang. Banyak orang yang ingin kaya dari trading, namun kebanyakan dari mereka nggak tau gimana caranya. Dari apa yang saya lihat selama ini, banyak dari mereka sebenarnya tau apa yang mereka lakukan, tapi permasalahnya bukan itu, ada satu hal yang membuat mereka stuck dalam kondisi "belum profitable". Ya, Hal itu adalah Konsistensi.
Di komunitas trading yang saya buat, orang-orang memiliki permasalahan yang sama, apalagi yang bertanya melalui sosial media ke saya. Kendalanya serupa, namun cara mereka mengatasi kendala itu juga sama. Kebanyakan dari mereka lebih suka 'tweak' strategi/metode yang sudah mereka dapatkan dengan susah payah hanya untuk mendapat strategi yang tidak akan loss. Sebagai informasi, kebanyakan dari mereka bertanya pada saya setelah loss hingga hampir ratusan juta rupiah ;).
Saya pribadi tidak pernah tau ada bisnis yang tidak pernah mengalami kerugian. Maksud saya, kerugian itu pasti terjadi. Namun bisnis yang memiliki keuntungan yang lebih banyak daripada kerugiannya-lah yang akan tetap berjalan. Serupa dengan trading, saya sudah melakukan research pada strategi yang dianggap sangat profitable, tapi hasilnya juga bisa loss. Strategi apapun yang anda pakai, tidak akan ada yang namanya winrate 100% dari 100 percobaan. Saya tidak menyebut 10/20 trade, karena jumlah win itu pernah saya dapatkan selama masa trading.
Jadi kembali ke pertanyaan, kenapa rasanya sulit untuk konsisten dalam trading? Jawabannya sederhana - karena anda terlalu fokus pada strategi trading yang tidak pernah loss. Pemikiran seperti itu menghambat anda yang ingin menjadi profitable. Lalu apa yang harus anda fokuskan? itu juga sederhana. Anda hanya perlu fokus pada satu teknik yang SUDAH ANDA KUASAI, yang tidak anda tanyakan lagi kenapa harus analisa seperti A, kenapa harus entry di B/C/D, kenapa harus pindah stop loss di E, kenapa harus Partial di F, kenapa harus pakai risk x%, kenapa harus entry di jam XX:XX-XX:XX, dan lain sebagainya. Pada dasarnya seperti resep memasak. Kan tidak mungkin sebuah restoran memasak dengan resep yang berbeda untuk masakan yang sama? meskipun rasanya sama, bentuknya, ukurannya, warnanya, aromanya, pasti tidak bisa sama terus secara konsisten. Pasti ada satu atau dua atau mungkin lebih yang berbeda dari masakan yang dibuat restoran tersebut untuk satu menu makanan, karena pada akhirnya kita hanya manusia yang berusaha :)
Kesalahan itu wajar terjadi sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Terimakasih telah membaca sampai akhir, selamat trading! semoga beruntung!
Konsisten
Mitos dan Kenyataan: Imbal Hasil 9% per Bulan dalam TradingHalo Teman TradingView,
Hari ini, saya ingin berbicara tentang salah satu mitos yang sering muncul dalam dunia trading: mencapai imbal hasil 9% per bulan. Banyak trader baru mungkin tergoda oleh ide menghasilkan pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat, tetapi ada beberapa kenyataan penting yang perlu dipertimbangkan.
1. Variabilitas Kinerja
Perlu diingat bahwa kinerja trading sangat bervariabel. Ada trader yang mungkin mencapai 9% atau lebih dalam satu bulan, tetapi bisa saja mengalami kerugian dalam bulan berikutnya. Konsistensi adalah tantangan utama dalam trading.
2. Manajemen Risiko
Trader yang berhasil dalam jangka panjang biasanya memiliki strategi trading yang baik dan efektif dalam mengelola risiko. Manajemen risiko yang kuat adalah kunci keberhasilan trading jangka panjang.
3. Penggunaan Leverage
Beberapa trader mungkin mencapai hasil tinggi dengan menggunakan leverage (pinjaman modal). Leverage dapat meningkatkan potensi pengembalian, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan.
4. Instrumen Perdagangan
Tingkat pengembalian yang dapat dicapai dalam trading tergantung pada jenis instrumen yang diperdagangkan. Perdagangan saham mungkin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, sedangkan forex memiliki volatilitas yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
5. Pengalaman dan Pendidikan
Trader yang sukses sering memiliki pendidikan dan pengalaman yang kuat dalam analisis pasar dan strategi trading. Mereka juga mengikuti rencana trading yang solid.
6. Kondisi Pasar
Kinerja trader dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar yang berubah-ubah, berita ekonomi, atau peristiwa geopolitik. Dalam kondisi tertentu, mencapai imbal hasil 9% per bulan mungkin menjadi lebih sulit.
Kesimpulan:
Mencapai imbal hasil 9% per bulan dalam trading bukanlah norma, dan bahkan trader berpengalaman pun tidak selalu mencapai tingkat pengembalian yang konsisten. Kunci untuk sukses dalam trading adalah memiliki ekspektasi yang realistis, manajemen risiko yang baik, dan rencana trading yang disiplin. Trading adalah aktivitas yang berisiko, dan perlu diingat bahwa kerugian juga merupakan bagian dari permainan ini :).
Semoga posting ini membantu menjernihkan beberapa mitos seputar trading. Selalu berdagang dengan bijak dan selalu perhatikan manajemen risiko Anda.
Semoga Beruntung! Selamat Trading!