Outlook ENRG - Distribusi setelah capai Puncak? *NFA1. Struktur Tren Saat Ini
• Koreksi Jangka Pendek: Setelah mencapai puncaknya di area Rp1.600-an, harga sedang mengalami fase koreksi atau penurunan. Hal ini terlihat dari terbentuknya lower highs (puncak yang semakin menurun) yang dihubungkan oleh garis diagonal menurun (garis tren resistansi).
• Pola Desending/Falling: Harga bergerak menuju ke bawah sesuai dengan arah panah putih, menunjukkan adanya tekanan jual yang masih dominan di area atas.
2. Analisis Area Fibonacci & Demand Zone
Grafik menyoroti area krusial yang disebut sebagai "Demand Zone":
• Golden Ratio (0,618): Terletak pada level 1.310. Dalam analisis teknikal, level Fibonacci Retracement 0.618 dianggap sebagai level psikologis kuat di mana harga seringkali memantul (rebound).
• Level 0,5: Terletak pada level 1.365. Area antara 1.310 hingga 1.365 (kotak abu-abu) merupakan zona beli potensial di mana minat beli diperkirakan akan muncul kembali.
3. Interpretasi Pergerakan Harga
• Harga Terakhir: Berada di level 1.425 (turun -5,63%).
• Skenario Penurunan: Panah putih melengkung menunjukkan proyeksi bahwa harga kemungkinan besar akan menjemput area Demand Zone terlebih dahulu sebelum menentukan arah selanjutnya.
• Konfirmasi Reversal: Untuk membalikkan keadaan menjadi bullish kembali, harga harus mampu menembus (breakout) ke atas garis diagonal menurun dan bertahan di atas level 1.450-1.470.
4. Kesimpulan Strategi
Buy on Weakness : Pertimbangkan untuk melakukan akumulasi beli di dalam kotak abu-abu (1.310 - 1.365).
Stop Loss : Batasi risiko jika harga ditutup di bawah level 1.300 (di bawah Golden Ratio).
Potential Pullback : Target penguatan pertama adalah menguji kembali garis tren di kisaran 1.480 - 1.500.
Ihsg
DEWA lepas dari konsolidasi — volume naik, trendline aman DEWA Teknikal (Daily):
■ Harga saat ini: Rp 560
■ Resist kuat: Rp 640
■ Target (bila break resist): Rp 880
■ Support: Rp 486
DEWA menunjukkan pergerakan agresif setelah konsolidasi. Walau ada pullback, buyer masih kuat dan trend bullish jangka pendek masih bertahan.
Saat ini DEWA berada di area Rp 560 dan jika berhasil balik ke 640 maka peluang lanjut menuju Rp 880 sangat mungkin.
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui:
id.tradingview.com/broker/SamuelSekuritas/
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Outlook CUAN setelah rejection dari ATH *NotFinancialAdvice📈 Interpretasi dan Analisis Grafik CUAN (1D)
1. Trend dan Struktur Pasar
• Trend Utama: Harga CUAN masih berada dalam tren naik (uptrend) jangka menengah, yang didukung oleh garis tren naik (uptrend line) yang terlihat jelas.
• Status Saat Ini: Harga saat ini (Rp2.420) sedang mengalami koreksi setelah terjadi penolakan dari area Supply Zone sebelumnya. Koreksi ini tampaknya terhenti di area support yang sangat penting.
2. Zona Penting (Supply & Demand)
• Supply Zone (Zona Penawaran/Resistensi):
• Terletak di kisaran Rp2.750 hingga Rp2.900 (perkiraan). Ini adalah area resistensi kuat di mana harga sebelumnya berbalik turun.
• Koreksi saat ini terjadi setelah harga gagal menembus zona ini.
• Demand Zone (Zona Permintaan/Support):
• Terletak di kisaran Rp1.900 hingga Rp2.050 (perkiraan). Ini adalah area support historis yang kuat jika koreksi berlanjut lebih dalam.
3. Level Kunci dan Sinyal Beli
• Golden Ratio & FVG (Support Kritis):
• Grafik mengidentifikasi area kritis beli (Best View to Buy) di sekitar level Rp2.340 - Rp2.430 (perkiraan).
• Area ini bertepatan dengan titik pertemuan beberapa level support:
• Golden Ratio (0.618) Retracement di sekitar Rp2.340.
• Level Fibonacci 0.5 di sekitar Rp2.430.
• Fair Value Gap (FVG).
• Garis Trend Naik (Uptrend Line).
• Implikasi: Kombinasi faktor-faktor ini menunjukkan bahwa area ini memiliki potensi tinggi sebagai titik pembalikan (reversal point) untuk melanjutkan tren naik.
• Potensi Pullback (Target Rebound):
• Setelah menyentuh area beli di bawah (Rp2.340 - Rp2.430), target rebound (Potential Pullback) terdekat diproyeksikan berada di sekitar level Fibonacci 0.5 (Rp2.570) hingga 0.618 (Rp2.640) dari pergerakan turun sebelumnya.
4. Analisis Tambahan (Fundamental & Sentimen)
Meskipun analisis teknikal menunjukkan posisi yang menarik untuk rebound, penting untuk mempertimbangkan konteks fundamental dan sentimen pasar CUAN:
• Kinerja Keuangan: Laba bersih CUAN sempat anjlok signifikan pada Kuartal I dan Kuartal II 2025 meskipun pendapatan naik, terutama karena tingginya biaya pokok penjualan dan beban utang. Ini menunjukkan valuasi yang sangat premium (PER, PBV tinggi), yang harganya lebih didorong oleh ekspektasi pertumbuhan melalui akuisisi dan integrasi bisnis baru, termasuk ekspansi ke proyek pembangkit listrik/logistik.
• Katalis Pasar: CUAN masuk dalam MSCI Global Standard Index. Aksi stock split (1:10) yang dilakukan sebelumnya bertujuan meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas bagi investor ritel.
• Sentimen: Saham ini seringkali mencatatkan volatilitas tinggi dan telah menjadi perhatian bursa.
📝 Kesimpulan
Secara teknikal, CUAN saat ini berada di zona support yang kuat (Rp2.340 - Rp2.430), yang merupakan titik pertemuan Golden Ratio, FVG, dan Uptrend Line.
• Sinyal Kunci: Jika harga berhasil memantul dengan kuat dari area ini, ini menegaskan kelanjutan tren naik dengan target pengujian resistensi terdekat di Rp2.570 - Rp2.640, dan jika momentum berlanjut, kembali menguji Supply Zone di Rp2.750 - Rp2.900.
• Risiko Kunci: Penembusan harga di bawah level support Rp2.340 akan membatalkan skenario bullish ini dan mengindikasikan koreksi yang lebih dalam, berpotensi menuju Demand Zone di Rp1.900.
Outlook BBCA pada akhir tahun 2025 *NotFinancialAdvice📈 Interpretasi dan Analisis Grafik BBCA (1W)
1. Trend Jangka Panjang (Weekly)
• Trend Utama: Sejak mencapai puncaknya (sekitar Rp10.750), harga BBCA berada dalam tren turun yang jelas, digambarkan oleh garis tren menurun (downtrend line) yang menghubungkan puncak-puncak yang lebih rendah.
• Status Saat Ini: Harga saat ini (Rp8.300) sedang menguji atau berada di dekat garis tren menurun ini dan bagian bawah dari Supply Zone di atasnya. Penembusan (breakout) yang meyakinkan di atas garis tren ini akan menjadi sinyal pembalikan tren jangka panjang menjadi tren naik.
2. Zona Penting (Supply & Demand)
• Supply Zone (Zona Penawaran/Resistensi):
• Terletak di kisaran Rp8.750 ke atas (perkiraan). Ini adalah area di mana tekanan jual diperkirakan akan kuat.
• Harga sebelumnya sering kali berbalik turun dari area ini.
• Penting: Harga saat ini Rp8.300 sudah dekat dengan batas bawah zona ini.
• Demand Zone (Zona Permintaan/Support):
• Terletak di kisaran Rp7.150 hingga Rp7.350 (perkiraan). Ini adalah area di mana tekanan beli diperkirakan kuat.
• Harga menunjukkan pembalikan (reversal) yang kuat setelah menyentuh zona ini sebelumnya (sekitar Mei/Juni 2025).
3. Pola Harga dan Level Kunci (Fibonacci & FVG)
• Kenaikan Terbaru (Rally): Harga baru-baru ini mengalami kenaikan dari Demand Zone menuju level saat ini. Analisis Fibonacci ditarik pada pergerakan turun sebelumnya.
• Level Retracement Fibonacci:
• Golden Ratio (0.618) di sekitar Rp7.775: Ini adalah level support yang sangat penting. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kelanjutan naik masih ada.
• Level FVG (Fair Value Gap): Terletak di antara level-level Fibonacci, menunjukkan adanya potensi kekosongan harga yang mungkin diisi oleh pergerakan harga.
• Implikasi Level Fibo: Kenaikan harga saat ini telah melewati level Fibo yang lebih rendah dan kini mengincar penembusan garis tren dan Supply Zone.
4. Skenario Potensial
• Skenario Bullish (Naik):
• Harga berhasil menembus garis tren menurun dan menembus ke atas Supply Zone (di atas Rp8.750) dengan volume yang kuat.
• Jika ini terjadi, target selanjutnya mungkin adalah puncak sebelumnya di sekitar Rp10.750.
• Skenario Bearish (Turun):
• Harga gagal menembus garis tren atau Supply Zone dan mengalami penolakan (rejection) yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh panah melengkung di grafik.
• Jika terjadi penolakan, harga berpotensi kembali turun untuk menguji level support Fibonacci atau bahkan kembali ke Demand Zone (Rp7.150 - Rp7.350).
📝 Kesimpulan
BBCA berada pada titik krusial (inflection point) di mana ia menguji resistensi tren menurun jangka panjang dan batas bawah dari Supply Zone.
• Untuk Investor/Trader: Pergerakan harga dalam beberapa minggu ke depan akan sangat penting untuk menentukan arah tren berikutnya. Perhatikan apakah terjadi penembusan atau penolakan pada garis tren dan Supply Zone.
Outlook saham BUMI Resource pada akhir tahun 2025 *Not Financial📈 Interpretasi Chart Saham BUMI (Mingguan)
Berdasarkan komponen visual dan indikator pada grafik:
1. Aksi Harga dan Struktur Pasar
• Pola Utama: Grafik menunjukkan bahwa harga BUMI telah mengalami konsolidasi besar selama lebih dari dua tahun (sejak awal 2023 hingga akhir 2025) dalam sebuah pola yang tampak seperti pola descending channel (saluran menurun) atau falling wedge.
• Breakout: Baru-baru ini, harga berhasil melakukan breakout yang sangat kuat dan impulsif ke atas dari batas atas pola konsolidasi tersebut. Breakout ini didukung oleh momentum volume yang tampak sangat tinggi (meskipun volume tidak ditampilkan secara eksplisit, panjangnya candle dan kenaikannya mengindikasikan hal tersebut).
• Kenaikan Impulsif: Kenaikan harga saat ini sangat tajam dan telah membawa harga dari area di bawah 100-an ke level 358 dalam waktu yang relatif singkat.
• Zona Kunci:
• Supply Zone: Zona penawaran/resistensi saat ini berada di sekitar level 332 (Fibonacci 1.236) hingga 400 (Fibonacci 1.382). Harga saat ini berada tepat di dalam zona ini (358).
• Golden Ratio / Best View to Buy: Zona dukungan potensial untuk retest (pengujian ulang) atau koreksi, berpusat di sekitar 151 (Fibonacci 0.706) hingga 169 (Fibonacci 0.618). Ini adalah area yang jauh di bawah harga saat ini.
• Level Historis: Ada resistensi historis yang signifikan di level 520.
2. Indikator dan Level
• SuperTrend (10, 3): Indikator ini menunjukkan bahwa tren saat ini adalah Naik (Bullish), menegaskan breakout dan momentum yang terjadi.
• Level Fibonacci/Rasio:
• Rasional Target (1.236): Level 332 telah dicapai.
• 1.382: Target ekstensi Fibonacci berikutnya berada di level 400.
• Harga saat ini (358) sedang berjuang di dalam zona resistensi antara 332 dan 400.
• MACD (close, 12, 26, 9):
• Indikator MACD menunjukkan momentum bullish yang ekstrem. Garis MACD (biru) berada jauh di atas garis Sinyal (oranye), dan histogramnya sangat tinggi dan meningkat.
• Ini mengkonfirmasi kekuatan breakout, tetapi juga menyiratkan bahwa harga overbought (terlalu banyak dibeli) secara signifikan dalam jangka pendek, meningkatkan peluang koreksi.
🔎 Analisis dan Proyeksi
1. Analisis Jangka Pendek (Mingguan)
• Skenario Bullish (Naik): Kenaikan yang sangat impulsif menunjukkan interest beli yang besar. Jika BUMI berhasil menembus dan bertahan di atas level 400, target berikutnya akan menuju resistensi historis di level 520.
• Skenario Koreksi: Karena kenaikan yang curam dan posisi di Supply Zone, koreksi jangka pendek sangat mungkin terjadi. Koreksi ini dapat berupa:
• Konsolidasi (pergerakan menyamping) di sekitar zona 332 - 400 untuk "mendinginkan" indikator MACD.
• Penurunan harga yang lebih dalam untuk menguji area breakout (walaupun Golden Ratio di 151 - 169 tampak terlalu jauh, koreksi ke level support terdekat akan lebih realistis).
2. Implikasi Strategi
• Bagi Pembeli: Saat ini, harga berada di zona resistensi dan overbought berdasarkan MACD. Pembelian pada level ini memiliki risiko yang tinggi. Strategi yang lebih konservatif adalah menunggu koreksi harga menuju area support terdekat atau menunggu konfirmasi penembusan 400.
• Bagi Pemegang Saham: Ini adalah saat yang baik untuk mengamankan sebagian keuntungan, mengingat harga berada di Supply Zone dan MACD menunjukkan puncak momentum.
Kesimpulan
Saham BUMI telah menunjukkan sinyal bullish jangka menengah-panjang yang sangat kuat dengan breakout dari pola konsolidasi besar. Namun, harga saat ini sedang menghadapi resistensi kuat di zona 332 - 400 dan berada dalam kondisi sangat overbought. Kewaspadaan terhadap koreksi atau konsolidasi diperlukan sebelum kenaikan lebih lanjut.
Outlook IHSG akhir tahun 2025 📊 Interpretasi Chart IHSG (Mingguan )
Berdasarkan komponen visual dan indikator pada grafik:
1. Aksi Harga dan Struktur Pasar
• Pola Utama: Grafik menunjukkan bahwa harga IHSG telah keluar (breakout) dari sebuah pola koreksi/konsolidasi yang tampak seperti pola falling wedge atau descending triangle (ditandai dengan garis tren putih menurun). Breakout ini terjadi sekitar pertengahan tahun 2025.
• Arah Tren: Setelah breakout, tren harga menjadi sangat bullish (naik), menunjukkan momentum pembelian yang kuat. Harga saat ini berada di sekitar level 8.577,6370.
• Zona Kunci:
• Supply Zone: Zona penawaran/resistensi saat ini berada di atas harga berjalan. Ini adalah area 8.858 hingga 8.500 (perkiraan berdasarkan label rasio Fibonacci 1.382). Harga saat ini berada tepat di batas bawah zona ini.
• Potential Retest Area: Zona dukungan potensial untuk retest (pengujian ulang) setelah kenaikan kuat, berpusat di sekitar 7.467 hingga 7.893.
• Extreem Order Block: Zona dukungan jangka panjang yang kuat, berpusat di sekitar level 6.050 hingga 6.500.
2. Indikator dan Level
• SuperTrend (10, 3): Indikator ini menunjukkan bahwa tren saat ini adalah Naik (Bullish), karena harga berada di atas garis SuperTrend.
• Level Fibonacci/Rasio:
• Rasional Target (1.236): Tampaknya level ini (sekitar 8.483) sudah dicapai.
• 1.382 (8.858,2201): Ini adalah target ekstensi Fibonacci berikutnya yang belum sepenuhnya disentuh. Zona ini bertepatan dengan Supply Zone.
• MACD (close, 12, 26, 9):
• Garis MACD (biru) berada di atas garis Sinyal (oranye), menunjukkan momentum bullish yang kuat.
• Bar histogram MACD berada di atas garis nol dan terus meningkat, menegaskan momentum kenaikan.
• Namun, perlu diperhatikan potensi divergensi (garis MACD mulai melengkung datar/turun sementara harga terus naik), yang bisa menandakan kelemahan momentum, meskipun saat ini momentum masih kuat.
📈 Analisis dan Proyeksi
1. Analisis Jangka Pendek (Mingguan)
• Skenario Bullish (Naik): Selama IHSG dapat bertahan di atas level psikologis (misalnya 8.500) dan berhasil menembus Supply Zone saat ini (di atas 8.858), target kenaikan berikutnya akan berada lebih tinggi, mungkin menuju ekstensi Fibonacci yang lebih jauh.
• Skenario Bearish (Turun): Karena harga sudah berada di zona Supply yang signifikan dan telah mengalami kenaikan yang sangat curam, ada risiko tinggi terjadinya koreksi harga (penarikan kembali) atau konsolidasi.
• Jika harga gagal menembus Supply Zone, IHSG kemungkinan akan mundur ke Potential Retest Area (7.467 hingga 7.893) untuk menguji kembali area breakout sebelumnya sebagai support.
2. Analisis Jangka Panjang
• Breakout dari pola falling wedge yang besar adalah sinyal bullish yang kuat secara struktural. Ini menunjukkan bahwa tren naik jangka panjang telah kembali setelah periode konsolidasi/koreksi.
• Selama harga tetap di atas Extreem Order Block (6.050 hingga 6.500), prospek jangka panjang IHSG tetap positif.
Kesimpulan dan Peringatan
1. IHSG berada dalam tren naik yang kuat setelah berhasil keluar dari pola koreksi yang besar.
2. Koreksi mungkin akan segera terjadi karena harga telah mencapai Supply Zone dan level ekstensi Fibonacci yang signifikan (1.382).
3. Investor/pedagang harus waspada terhadap potensi penurunan menuju Potential Retest Area sebagai peluang beli (jika support berhasil dipertahankan) atau sebagai sinyal untuk mengamankan keuntungan.
Outlook saham BRPT untuk Akhir Tahun 2025 *Not Financial Advice📈 Interpretasi dan Analisis Grafik Saham BRPT
Grafik ini menunjukkan pergerakan harga saham BRPT dalam kerangka waktu harian (1D), dengan beberapa indikator teknikal dan pola harga yang diterapkan.
1. Pola Harga dan Tren
• Pola Segitiga Simetris (Symmetrical Triangle): Terlihat jelas adanya pembentukan pola segitiga yang terbentuk dari garis tren menurun (resistance) yang ditarik dari puncak-puncak, dan garis tren menaik (support) yang ditarik dari lembah-lembah yang lebih tinggi. Pola ini seringkali mengindikasikan periode konsolidasi atau ketidakpastian pasar sebelum harga bergerak kuat ke salah satu arah.
• Aksi Harga Terkini: Harga berada di ujung pola segitiga, menandakan bahwa penentuan arah pergerakan yang signifikan sudah dekat.
2. Indikator dan Level Kunci
• Supertrend (10, 3): Garis Supertrend (garis putih) menunjukkan bahwa tren sebelumnya adalah uptrend (naik) karena harga berada di atas garis. Namun, harga saat ini tampak mendekati atau bahkan sudah menyentuh level Supertrend, yang bisa menjadi sinyal potensi perubahan tren atau rebound dari support.
• Fibonacci Retracement / Golden Ratio: Terdapat level-level Fibonacci Retracement yang ditandai, menunjukkan level psikologis atau target harga berdasarkan rasio emas.
• 3.930: Level resistance signifikan.
• 3.760: Level resistance terdekat yang baru saja disentuh atau ditembus.
• Volume Profile (VPVR): Histogram volume di sebelah kanan menunjukkan aktivitas volume pada level harga tertentu.
• Point of Control (POC): Garis merah horizontal tebal di sekitar level 3.500 \pm menunjukkan harga dengan volume perdagangan tertinggi. Ini adalah area support/resistance yang sangat kuat.
• Zona Permintaan (Demand Zone) / "Best View to Buy": Terdapat area abu-abu di sekitar level 3.140 - 3.260 yang ditandai sebagai "Best View to Buy". Ini mengindikasikan level support kuat atau zona permintaan tinggi yang diyakini analis sebagai titik masuk yang optimal jika harga terkoreksi ke sana.
3. Sinyal Khusus
• "Fake Out Candle": Ada catatan yang menunjuk pada sebuah candlestick yang kemungkinan besar adalah False Breakout (penembusan palsu) dari garis tren. Ini berarti harga sempat menembus garis support segitiga, tetapi kemudian berbalik naik. Ini adalah sinyal yang perlu diwaspadai:
• Jika harga kembali ke atas garis support segitiga, itu bisa menjadi sinyal Bullish (naik).
• Jika harga kembali turun di bawah low dari candle fake out tersebut, risiko penurunan kembali meningkat.
• Candle Terakhir: Candlestick terakhir (pada 3.720) adalah candle bullish (putih/hijau) yang cukup kuat, menembus garis 3.760 sebelum ditutup sedikit di bawahnya (berdasarkan data IDR).
💡 Kesimpulan dan Proyeksi
1. Konsolidasi Menjelang Breakout: Saham BRPT berada dalam fase konsolidasi yang ketat dalam pola Segitiga Simetris, mengindikasikan breakout ke atas atau ke bawah sudah sangat dekat.
2. Sinyal Bullish Jangka Pendek: Pergerakan harga di atas garis tren resistance segitiga dan adanya candle penembusan (meski ada peringatan fake out) menunjukkan potensi pergerakan Bullish jangka pendek.
3. Level Kunci:
• Support Kuat (Penting): POC di sekitar 3.500 dan zona Demand di 3.140 - 3.260.
• Resistance Terdekat: 3.760 dan berikutnya 3.930.
4. Strategi Potensial:
• Beli (Buy) Saat Breakout: Masuk jika harga secara meyakinkan menembus dan bertahan di atas garis resistance segitiga dan level 3.760, dengan target ke 3.930 atau lebih tinggi.
• Beli (Buy) Saat Koreksi: Masuk di area demand (3.140 - 3.260) jika harga terkoreksi.
5. Target Potensial Bullish: Jika terjadi breakout ke atas Rp 3.930, target selanjutnya berada di area Supply Zone antara Rp 4.950 (Target Rasional) hingga Rp 5.225.
Outlook BRMS akhir tahun 2025 *Not Financial Advice🔍 Interpretasi Pergerakan Harga
1. Puncak dan Koreksi: Saham mencapai puncak tertinggi di Rp 1.190 pada awal November, diikuti oleh koreksi harga yang signifikan.
2. Fase Konsolidasi: Sejak koreksi, harga bergerak dalam pola konsolidasi (sideways) antara Rp 970 hingga Rp 1.040, membentuk semacam segitiga naik atau ascending triangle dengan garis tren naik sebagai batas bawah.
3. Breakdown dari Tren: Saat ini, harga Rp 970 berada tepat di bawah garis tren naik jangka pendek dan juga garis putus-putus horizontal (kemungkinan support/mid-point) di area tersebut. Ini mengindikasikan bahwa support dinamis dari tren naik telah ditembus (breakdown).
4. Sinyal Jual SuperTrend: Konfirmasi pelemahan didukung oleh indikator SuperTrend yang telah berubah sinyal menjadi "turun" (merah), menunjukkan sentimen bearish jangka pendek lebih dominan.
📝 Kesimpulan dan Proyeksi
• Jangka Pendek: Sinyal saat ini adalah bearish (menurun) karena harga telah menembus garis tren naik dan SuperTrend memberikan sinyal jual.
• Proyeksi Target Penurunan: Jika tekanan jual berlanjut, harga kemungkinan akan menguji area permintaan (demand zone) atau area "Best View to Buy" yang diidentifikasi analis, yaitu di kisaran Rp 870 hingga Rp 810.
• Skenario Rebound: Rebound yang kuat dari area Rp 870-Rp 810 akan menjadi peluang beli yang baik, dengan target kembali ke level psikologis Rp 1.000 dan Golden Ratio Rp 1.040.
• Skenario Bullish Dibatalkan: Sinyal bearish akan batal jika harga segera kembali dan retest di atas garis tren yang ditembus dan berhasil menutup di atas Golden Ratio Rp 1.040.
Outlook ANTM akhir tahun 2025 *Not Financial Advice📈 Analisis Pola Harga dan Level Kunci
Tren Utama: Harga ANTM telah mengalami kenaikan signifikan (bullish) dari akhir 2023 hingga pertengahan 2024, diikuti oleh fase konsolidasi atau koreksi sejak pertengahan 2024.
Pola Harga: Ada indikasi pola $\text{Flag}$ atau $\text{Pennant}$ setelah kenaikan tajam (tiang bendera). Harga saat ini berada dalam area koreksi yang digambarkan dengan garis tren menurun (down-channel) yang membentuk pola tersebut.
Demand Zone (Area Permintaan): Level kunci berada di sekitar 2.910 hingga 2.830, ditandai sebagai Demand Zone. Area ini adalah tempat harga sebelumnya menunjukkan support yang kuat, di mana pembeli cenderung masuk. Harga saat ini (2.910) berada tepat di batas atas zona ini.
📊 Analisis Volume
Volume Profile: Analisis volume di sisi kanan menunjukkan di mana sebagian besar perdagangan terjadi pada level harga tertentu.
Point of Control (POC) atau area volume terbesar kemungkinan berada di sekitar atau sedikit di atas zona permintaan saat ini, yang mengkonfirmasi pentingnya area harga ini sebagai magnet harga. Ada blok volume yang besar tepat di atas area demand zone, menunjukkan bahwa banyak transaksi terjadi di area ini.
💡 Kesimpulan dan Pandangan
Grafik ini menyarankan bahwa ANTM berada pada titik belok (inflection point) yang menarik.
Potensi Reversal: Harga berada di Demand Zone dan mungkin menyelesaikan koreksi dalam pola Flag/Pennant. Jika support di Demand Zone (sekitar 2.910 - 2.830) bertahan, ada peluang tinggi harga akan berbalik naik.
Validasi Pola: Kenaikan harga menembus garis tren atas (upper trendline) dari pola channel korektif akan memvalidasi breakout dan mengkonfirmasi kelanjutan tren naik utama (bullish trend).
Support 90-97 Target 150-166Support 90-97 Target 150-166 dengan sentimen kendaraan listrik bersubsidi yag di anangkan pemerintah pada bulan agustus lalu akan ada revenue baru dna menaikan omset dari United di tambahlagi penentrasi pasar akan lebih kuta karna distribusi yang mudah bagi emiten ini ,karna punya banyak abang distributor yang kan mendongkrak penjualan ,di bandingkan dengan kompetitor yang harus membangun jaringa distribusi dengan biya besar ,UNTD akan lebih epat berkembang dengan promosi di setiap cabang,rumour nya (ini rumour ya belum ada statement yang pasti ) akan jadi salah satu penyedia /supplier untuk para driver gojek kendaraan roda 2 , coba lihat berapa banyak driver gojek yang akan menggunakan motor listrik united ,dalam beberapa tahun revenue dan laba di perkirakan naik 100-300 % dengan penjualan yang kuat dari news ini.sekali lagi rumour dan issue kita tunggu kepastian dai awal tahun ini.
Note : saya belum tentu salah dan anda belum pasti benar ,lakukan analisa sendiri .bukan ajakan beli /jual
TLKM Weekly support 3000 menuju 4000/tahunanTLKM Weekly support 3000 menuju 4000/tahunan
Ini adalah analisa chart mingguan dan pengambilan data secara bulanan untuk vulume dan jumlah pemegang saham institusi dengan dan besar,yang dalam sejak april 2025 melakukan akumulasi dengan volume yang besar dan mensupport area 3000 sebagai basis support terkuta dalam 5 tahiun terakhir sejak pandemi 2025,jumlah kepemilikan ritel berkurang dalam 6-7 bulanan menandakan akumulasi institusi lokal dan akumulasi asing yang berbanding sama (asing jula;asing juga beli ) ,alasan terkuat untuk hold emiten telco 1 ini ,karna belum ada persaingan dalam penetrasi pasar telco ,EXCL/ISAT?FREN sebagai operator seluler maupun penyedia intenet fiber seperti indihome ,alasan paling utama adalah DANANTARA yang agresif untuk menaikan jumlah kepemilikan dengan akusisi berbagai BUMN negara .analisa ini gabungan dari technical dan fundamental di rangkum dengan data yang spesifik dan terstruktur dari penulis .
untuk bearish nya akan terjadi dalam 1,5 tahun menuju 4000 dan 5500 dalam 2 - 2,5 thun dan bisa di pastikan dalam 5 tahun menuju area 6000-6500 .
Note : Disclamer on DYOR /bukan ajakan jual beli ,belum tentu saya benar dan belum tentu juga anda salah jika tidak setuju dengan pendapat saya.sekali lagi ini pendapat ,market yang menentukan.
SRIUS : IHSG Kembali Positif di Oktober 2025, Sesuai SeasoanlitySRIUS : IHSG Kembali Positif di Oktober 2025, Sesuai Seasoanlity-nya
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251031
Berdasarkan Seasonality sejak 10 tahun terakhir, sepanjang Oktober, IDX:COMPOSITE cenderung positif (8 dari 10 kali) dengan Average Monthly Return sebesar +1.57%.
Di bulan Oktober 2025, IHSG naik 1.28% dari akhir September 2025. Cukup bagus lah ya.
Memasuki November Rain (Guns N' Roses), secara Seasonality, IHSG cenderung turun (7 dari 10 kali) namun Average Monthly Return-nya somehow masih positif 0.14%. Kami sih melihatnya akan cenderung negatif namun jikalau positif maka Return di bulan November cenderung tinggi (3.8% - 9.44%).
Kami melihat November sebagai Time To Buy untuk Sell sebelum akhir tahun. Semoga bisa Buy on Weakness di mid atau akhir November 2025.
Well, Halloween this year should be interesting.
Let's see Santa in December 2025.
TLKM support weekly menuju 3350-3400TLKM support weekly menuju 3350-3400 ,volume akumulasi terlihat dalam beberapa hari,walau ada penurunan harga ,tapi ada GA yang harus di tututp dalam 1-2 hari bursa,RSI menunjukan sudah ada jenuh jual di berbagai time chart?time frame,bisa jadi dalam beberapa minggu menuju 3500 ,dengan sentimen asing masuk karan penurunan suku buga oleh the fed menjadi sentimen postif ,dengan rentang dividen 3-4 % dengan hara sekarang masih terlalu rendah ,jika di bandingankan dengan EPS/DPR sedangkan free ash flow dan ash per sahre masih besar di angka 400-600/ lembar
BBCA Membentuk Pola Reversal, Saatnya Buy on Dip?Trading langsung melalui TradingView x STAR!
BBCA: Teknikal (Daily):
■ Harga Penutupan: Rp 8.275
■ BUY : Rp 8.300 - 8.000
■ Target : Rp 9.000
■ Stop : Rp <7.900
Setelah koreksi dari area 8.700, BBCA stabil di area 8.300 - 8.000. Bullish momentum masih on dan jika berlanjut, berpotensi ke Resistance 9.000.
__
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui id.tradingview.com/broker/SamuelSekuritas/
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
SRIUS : IDX80 Uptrend vs IHSG Downtrend. Mungkinkah?SRIUS : IDX80 Bersiap Uptrend vs IHSG Bersiap Downtrend. Mungkinkah?
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251020
Sebuah perubahan besar tampaknya sedang terbentuk dimana IHSG yang selama ini Uptrend terlihat sedang bersiap Downtrend. sementara itu, IDX80 yang selama ini menjadi "pecundang" tampaknya mulai bersiap Uptrend atau setidaknya Outperform IHSG.
IHSG sedang Breakdown Up Trendline yang kami tarik dari sejak April 2025. Proses Breakdown ini mungkin akan diakhiri dengan bentuk Bearish Reversal Pattern (Head and Shoulders?).
Di sisi lain, kami melihat IDX80 membentuk Bullish Continuation (Ascending Triangle?) yang mengindikasikan Uptrend dari sejak April 2025 kemmbali berlanjut.
Kedua indeks ini memang memiliki nasib berbeda terutama apabila dilihat dari Puncak yang sama yaitu di September 2024. IHSG telah naik 4.5% dari sejak september 2024 namun IDX80 ternyata turun -9.5%.
Nasib ini tampaknya akan segera berubah pada pergerakan sejak Juli 2025.
Buat kamu yang berinvestasi di Reksa Dana Saham, mungkin saatnya Reksa Dana kamu memberikan Profit yang lebih menarik dibandingkan kemarin nih.
We'll see.
Conglomerate vs Traditional Old Big Caps Stocks.
Place your bet, Guys!






















