IDX
MEDC.IDX ( SAHAM INDONESIA )POLA W-PATTERN
Saham MEDC.IDX saat ini berhasil breakout di 635, dan close hari ini di angka 655. MEDC berpotensi naik karena faktor komoditas oil,gas,dan coal lagi naik-naiknya. Ditambah pola MEDC sendiri yang telah membentuk W-PATTERN yang menjadi sinyal bullish continuation, jika berhasil bertahan di angka 630-650.
PEMEBELIAN : 640-670
TARGET : 720-750
TARGET JAUH ( LONG TERM ) : >780
SUPPORT TERKUAT : 550-570
TERIMAKASIH !!!!
INDY, IDX (1st Week, Feb 2021)DISCLAIMER ON
Emiten INDY akhir-akhir ini berada di fase sideways dan berhasil mantul di area support 1540 dan break resist 1800. Hal tersebut didukung oleh volume yang besar disertai adanya gap pada bulan September 2021 di harga 2070-2150 yang mendorong harga emiten INDY naik pesat dalam waktu beberapa hari. Tetapi saat ini, INDY tidak berhasil tembus resistancenya di area 2150 sehingga harga akan turun menuju area support di 1800 dengan worstcase di area 1540. Indikator MACD juga mendukung penurunan harga tersebut, ditandai dengan histogram yang sudah melewati fase overbuy dan menunjukan pelemahan histogram hijau. Sementara dari line, MACD Line INDY masih berada diatas signal line tetapi sangat berisiko karena besar kemungkinan berbalik posisi. Selain itu, indikator RSI yang sudah menunjukkan saham sudah overbuy dan akan mengalami koreksi ke area support sebelumnya. Untuk saat ini, INDY alangkah baiknya untuk di sell jika memiliki dan wait and see di area support 1800 dan 1540.
Analist : Dastin '21
Editor : Mico '20
KLBF, IDX (1st Week, Feb 2022)Emiten KLBF semenjak September 2021 mengalami uptrend dan membentuk ascending channel dengan terbentuknya Higher High dan Higher Low. Trend bullishnya berlangsung hingga saat ini, dan belakangan ini sedang terkoreksi ke area supportnya di 1635. Serta terlihat mencoba untuk mantul di area support sehingga pada Jumat, 04 Februari kemarin berhasil close di harga 1690. Berdasarkan MACD, saat ini signal line (orange) masih berada diatas MACD Line (biru), sehingga belum disarankan untuk masuk walaupun nilai MACD > 0 yang menandakan masih berlangsungnya trend bullish. Tetapi histogram MACD menunjukkan adanya pelemahan histogram negatif (sudah melewati titik jenuh jual) dan menandakan kemungkinan adanya kenaikan harga kembali. Berdasarkan RSI, saat ini rsi menunjukkan nilai diatas 50 yang menandakan momentum yang baik untuk masuk. Sehingga KLBF akan menguji resistance di area 1720 dan jika berhasil break akan melanjutkan bullishnya ke resistance setelahnya di 1785. Karena potensi kenaikan dan kerugian seimbang untuk saat ini, maka disarankan untuk wait and see dan membeli di area 1720 saat berhasil break resist, dan jika tidak break resist akan ada potensi membentuk pattern double top.
DISCLAIMER ON
Analist : Dastin '21
Editor : Mico '20
WSKT, IDX (1st Week, Feb 2022)WSKT sempat mengalami downtrend sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. Tetapi pada tanggal 3 Februari 2022, WSKT mengalami breakout ke atas dengan volume yang cukup signifikan. Akan tetapi harga mengalami retest setelah menabrak resistance yang terbentuk oleh Senkou Span. Tenkan line dan Kijun line juga terlihat hampir crossing, dan Chinkou line hampir melewati harga 26 hari yang lalu. Terlihat juga cloud yang terbentuk oleh senkou span menipis dan berpotensi menjadi bullish cloud. Indikator MACD juga masih mengindikasikan momentum uptrend yang cukup kuat.
Aksi paling tepat yang dilakukan sekarang adalah wait and see apakah harga dapat menembus area resistance di 690. Apabila harga mampu closing diatas 690 dengan volume yang cukup tinggi, maka keesokan harinya aksi buy dapat dilakukan. Dengan take profit level di area 750-755 dan stoploss di area 685. Akan tetapi, apabila profil risiko cukup tinggi, aksi buy di market price juga dapat dilakukan dengan stoploss disekitar area 640 dan take profit tetap di area 750-755.
BBRI, IDX (1st Week, Feb 2022)BBRI mengalami downtrend sejak bulan Oktober 2021. Dapat dilihat pergerakan harganya mengikuti channel line seperti di gambar. Akan tetapi, pada tanggal 3 Januari 2022 harga berhasil mengalami upward breakout menembus upper resistance line. Setelah itu, harga juga mengalami retest pada trendline sebelumnya dan berhasil rebound. Pada indikator ichimoku cloud, garis chinkou terlihat telah crossing dengan garis tenkan dan garis kijun serta telah melewati harga 26 hari yang lalu, menandakan mulai terbentuknya momentum kenaikan harga. Dapat dilihat juga bahwa harga pada tanggal 4 Februari sedang berada di dalam kumo(Cloud) yang cukup tipis. Sehingga breakout melewati upper span dari kumo tersebut lebih cenderung terjadi. Indikator MACD juga mengalami crossing antara signal line dan indicator line yang menandakan mulainya momentum naik dari pergerakan harga.
Aksi Long dapat dilakukan pada BBRI. Apabila profil risiko anda cukup tinggi, maka pembelian di market price(4210) dapat dilakukan dengan take profit di area resistance(4450) dan stoploss di bawah support(4100). Kegiatan beli yang lebih konservatif juga dapat dilakukan di support yaitu di area 4120 dengan stoploss 3% dan take profit pertama di 4260 dan take profit kedua di 4450 serta memasang trailing stop di harga entry setelah level take profit terkena.
DISCLAIMER ON
Analist : Glen '21
Editor : Mico '20
ICBP, IDX (1st Week, Feb 2022ICBP Setelah berhasil menembus resistance di harga 8900 pada 13 Oktober 2021, ICBP kini sedang membentuk pola descending triangle. Hal ini dapat dilihat dengan adanya trendline yang dibentuk oleh lower highs yang ada dan lows yang cenderung berada pada level harga yang sama. Harga ICBP saat ini adalah 8625 dan sedang berada di bawah indikator Moving Average 20. Namun, indikator Stochastic yang berada di kisaran angka 50 menandakan bahwa ICBP tidak overbought maupun oversold dan harga akan cenderung bergerak sideways di dalam pola descending triangle untuk beberapa saat ke depan.
Skenario yang dapat terjadi adalah harga menembus support line di harga harga 8500 dan akan terjadi breakout membentuk bearish trend ke depannya.
Skenario lainnya yang mungkin terjadi adalah harga breakout dari resistance line dan membentuk bullish trend ke depannya. Langkah yang dapat kita ambil adalah menunggu adanya konfirmasi pergerakan harga di area yang mungkin terjadi breakout.
DISCLAIMER ON
Analist : Edward '21
Editor : Mico '20
ADRO, IDX (1st Week, Feb 2022)ADRO Sejak 21 September 2021, ADRO memasuki fase uptrend. ADRO pun berhasil menembus resistancenya di area 1600 pada 28 September 2021 dan menyentuh resistancenya yang baru di harga 1980 pada 5 Oktober 2021 dan harga terpantul turun setelahnya. Titik support barunya di harga 1600 berhasil menahan pergerakan harga ke bawah hingga beberapa kali di bulan November 2021 dan ADRO pun terus begerak naik menyusuri uptrend channelnya, bahkan berhasil menembus resistance 1980 pada 15 Desember 2021. Pada 7 Januari 2022 lalu, ADRO menyentuh resistance di uptrend channelnya dan terjadi pembalikan arah pergerakan harga.
Kini, ADRO berada di harga 2180 dan dapat kita lihat bahwa candle sedang menembus indikator MA 20. Apabila berhasil menembus, hal ini mengindikasikan terjadinya penurunan harga dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini juga didukung oleh indikator RSI yang mengindikasi momentum pegerakan harga ke bawah. Namun, Indikator Stochastic menandakan bahwa sebentar lagi ADRO akan memasuki fase oversold. Berdasarkan analisis ketiga indikator tersebut, hal yang mungkin terjadi adalah ADRO akan mengalami penurunan harga beberapa waktu ke depan untuk me-retest area supportnya di harga 1980. Apabila support 1980 tersebut kuat menahan momentum yang ada (ditambah dengan indikasi oversold dari Stochastic), akan terjadi pembalikan arah ke atas dan kita dapat melakukan buy di area support tersebut.
DISCLAIMER ON
Analist : Melvin '21
Editor : Mico '20
ARTO, IDX (1st Week, Feb 2022)ARTO Sejak tanggal 24 Januari 2022 sampai 4 Februari 2022, terdapat Hidden Bullish Divergence pada ARTO. Hal ini merupakan sinyal bahwa tren bullish yang sedang berlangsung berpotensi akan terus berlanjut. Hidden Bullish Divergence terjadi apabila harga pada grafik berada dalam posisi higher low, sedangkan indikator berada dalam posisi lower low. Pada analisis ini, indikator yang digunakan adalah MACD dan RSI.
DISCLAIMER ON
Analist : Sagita '21
Editor : Mico '20
ZINC, IDX (1st Week, Feb 2022)ZINC Pada tanggal 14 Januari 2022 sampai 4 Februari 2022, saham ZINC memiliki pola Double Bottom setelah mengalami downtrend dan berhasil menembus neckline yang memberi sinyal untuk membuka posisi buy di harga Rp 96 karena saham ZINC diprediksi akan mengalami kenaikan.
DISCLAIMER ON
Analist : Sagita '21
Editor : Mico '20
SMGR, IDX (1st Week, FEB 2021)SMDR Beberapa waktu lalu, SMDR membentuk pola falling wedge, dan kemarin 4 Februari 2022 berhasil menembus resisten pola ini dengan volume yang cukup besar. Untuk resisten selanjutnya SMDR berada di area Higher High sebelumnya yaitu area 1200. Untuk area support dari SMDR sendiri berada di area 940. Dilihat dari indikator MACD nya juga menunjukkan golden cross, membuat SMDR menarik untuk dipantau.
DISC ON.
Analist : Edward '21
Editor : Mico '20
BBNI, IDX (1st Week, Feb 2022)BBNI Setelah dilihat dari pattern yang dipublish tanggal 29 Januari kemarin, ternyata BBNI masih tertahan dan belum dapat menembus resistennya di angka 7475. Oleh karena itu BBNI ini berpotensi untuk koreksi terlebih dahulu. Potensi koreksi BBNI berada di supportnya harga 7125. Area ini bisa saja dipakai sebagai titik entry buy dengan target selanjutnya di angka 7950.
DISC ON.
Analist : Edward '21
Editor : Mico '20
PWON, IDX (4th Week, Jan 2022)PWON memasuki fase downtrend setelah mengalami pembalikan harga pada tanggal 18 November 2021 di harga Rp560 karena candle stick membentuk pola 3 black rows yang menandakan pola uptrend telah selesai. Harga terus bergerak turun mendekati garis support utamanya pada harga Rp406, Sehingga belum bisa diputuskan beli atau tidaknya karena belum menembus garis resistence atau support.
DISCLAIMER ON
Analist : Sagita '21
Editor : Mico '20
BBNI, IDX (4th Week, Jan 2022)Selama periode Oktober 2021 - Januari 2022 BBNI bergerak dalam pattern bullish falling wedge dan berhasil break resist patternnya untuk melanjutkan trend bullish di harga 6775. Hingga saat ini BBNI sudah hamper berhasil mencapai target profit pertama dari pattern bullish falling wedge tersebut di 7550. Sehingga saat ini, BBNI akan mencoba break resist di 7550. Dari indikator stochasticnya juga menandakan oversold. Untuk saat ini lebih baik untuk wait and see. Sehingga jika berhasil break maka akan disarankan buy ketika retest di area support atau resist sebelumnya di 7550. Karena akan melanjutkan trend bullish ke area target profit 1 di 7925 dan target profit 2 di 8625. Jika tidak berhasil tembus resist maka disarankan untuk jual dan menunggu pada support di harga 7250 atau 6775 dan memaksimalkan potensi sideways yang kemungkinan akan terbentuk.
Buy Area : 7500-7650 (Retest Break Resist)
Target Profit 1 : 7925
Target Profit 2 : 8625
DISCLAIMER ON
Analist : Dastin '21
Editor : Mico '20
LPPF, IDX (4th Week, Jan 2021)LPPF (Matahari Department Store)
LPPF pada chart ini berpotensi untuk membentuk pola falling wedge, jika dilihat dari tanggal 26 Januari 2022 LPPF berhasil rebound dari support nya dan berpotensi untuk menguat ke harga 3960-4000 sekitar awal-pertengahan Februari, hal ini juga bisa dilihat dari indikator Stochastic yang mulai naik keatas meninggalkan area oversold dan pada indikator MACD yang akan berpotensi untuk melakukan goldencross.
Untuk skenario kedua yang terjadi adalah jika ternyata LPPF tidak berhasil menembus resisten pada harga 3960-4000, kemungkinan LPPF akan turun terlebih dahulu di angka 3300-3500, sebelum pada akhirnya kembali rebound dan membentuk pola falling wedge.
Pada kesempatan ini ada 2 kemungkinan yang bisa kita lakukan yaitu :
Wait and see terlebih dahulu hingga LPPF berhasil menembus supportnya di angla 3960-4000, atau
Kita dapat membeli LPPF di harga sekarang dan melakukan take profit di sekitar area 3960-4000, kemudian menunggu LPPF dan Buy on Weakness di area 3300-3500
DISCLAIMER ON
Analist : Edward '21
Editor : Mico '20
TLKM, IDX (4th Week, Jan 2022)TLKM telah mengalami tren naik sejak bulan Juli 2021 dan masih bergerak dalam uptrend channel seperti pada gambar di atas. Akan tetapi, pada bulan November 2021, TLKM sempat mengalami fake breakout melewati garis support trendlinenya namun kembali masuk ke dalam channel uptrendnya. Pada tanggal 27 Januari 2022 lalu, indikator Stochastic pada TLKM menandakan bahwa emiten tersebut telah overbought. Indikator Bollinger Band pun menunjukkan bahwa harga telah menyentuh upper band. Selain itu, MACD juga menunjukkan bahwa indicator line dan signal line akan segera mengalami crossing kebawah, sehingga pada tanggal tersebut terjadi koreksi normal yang mengakibatkan harga mengalami penurunan. Akan tetapi, harga TLKM masih bergerak dalam channelnya yang berarti uptrend akan tetap berlanjut. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menunggu apakah harga akan rebound pada support trendlinenya. Apabila harga berhasil rebound, maka dapat dilakukan aksi buy dengan take profit zone pada resistance trendline (4560) dan stoploss 3-4% dibawah trendline (4100), atau apabila ingin profit yang lebih maksimal dan risiko yang lebih tinggi, membeli pada garis support (4210) dengan take profit dan stoploss yang sama.
DISCLAIMER ON
Analist : Glen '21
Editor : Mico '20
EXCL, IDX (4th Week, Jan 2022)EXCL memasuki fase uptrend mengikuti support dinamis semenjak Mei 2021 dan masih mengikuti garis trendlinenya. Pada tanggal 26 Januari 2022 lalu, candlestick menyentuh support dinamis dan membentuk pola bullish engulfing serta terjadi golden cross pada MACD lalu mengalami pembalikan harga dengan menembus garis Moving Average 20. Pada hari Jumat 28 Januari 2022, harga tepat menyentuh garis resistance dan skema pembelian dapat dibagi menjadi dua yaitu mengunggu harga menembus garis resistance dengan volume yang cukup besar, atau jika harga mengalami pembalikan arah, dapat membeli di harga support dinamis yaitu di sekitar Rp 3000. Target profit yang dapat dicapai mengikuti dari garis resistance yaitu di sekitar Rp 3800.
DISCLAIMER ON
Analist : Henry '21
Editor : Mico '20
ALDO, IDX (4th Week, Jan 2022)ALDO (ALKINDO NARATAMA TBK) Setelah bergerak dalam fase sideways dari 6 Agustus 2021 hingga 25 November 2021, ALDO memasuki fase uptrend ketika menembus titik resistance-nya di harga 820 pada 26 November 2021. Pada tanggal 2 Desember 2021, ALDO sempat menyentuh resistance barunya di harga 1045 dan terjadi pembalikan pergerakan harga dan sempat retest di area supportnya (820) pada 10 Desember 2021. Namun, ALDO tidak menembus resistance tersebut dan terus bergerak dalam uptend channelnya. Hingga kini, ALDO membentuk Flag Pattern yang dapat dilihat di pergerakan harganya yang dekat dengan indicator MA 20. Indikator RSI (Relative Strength Index) pun menunjukan momentum kenaikan harga yang cukup kuat. Di sisi lain, indicator MACD mengisyaratkan terjadinya penurunan harga karena garis signal ingin menembus garis indicator.
Skenario yang mungkin terjadi adalah ALDO akan meneruskan Flag Patternnya, yang mana sebentar lagi akan terjadi penurunan harga dan akan menuju area resistance di uptrend channelnya. Hal yang dapat kita lakukan adalah menunggu ALDO untuk me-retest area resistancenya lalu membeli pada momen tersebut, ataupun kita dapat menyicil untuk membeli di momen ini karena ALDO berada di uptrend yang dapat terus berlangsung ke depannya.
DISCLAIMER ON
Analist : Melvin '21
Editor : Mico '20