Dollar Index - Inflasi sebagai penentu laju USD?Fundamental:
Dilansir dari pernyataan Loretta Mester (FED Voter) pada hari Jumat, 3 Juni, pasca pengumuman data Non-Farm Payroll (NFP), beliau dapat mendukung kenaikan suku bunga sebesar 50 basis point tidak hanya pada pengumuman nilai suku bunga di bulan Juni atau Juli mendatang saja, melainkan juga pada pengumuman suku bunga FED di bulan September.
Hal ini seolah menegaskan bahwa nilai inflasi di US (USIRYY) yang telah mencapai nilai 8.3% masih memiliki potensi untuk mencatatkan adanya kenaikan pada pengumuman nilai inflasi pada hari Jumat, 10 Juni mendatang. Peningkatan data inflasi akan mengarah kepada peningkatan fear of recession/stagflation yang mana akan menegaskan bahwa risk aversion/menghindari risiko adalah hal yang paling logis untuk dilakukan.
Karenanya, terdapat kemungkinan bahwa pasar secara keseluruhan akan cenderung memilih untuk menunggu rilisnya data inflasi sebelum memutuskan apakah momen saat ini sudah cukup baik bagi mereka untuk berasumsi bahwa sentimen pasar perlahan membaik (Risk-On) ataukah memegang cash dalam bentuk USD (Risk-Off) masih merupakan langkah yang terbaik dalam kaitannya dengan pengelolaan risiko.
Teknikal:
Saat ini harga tengah terperangkap diantara 2 zona pantauan yaitu di kisaran harga 102-102.5 yang mana apabila rilis data inflasi mendatang cenderung meningkat, akan berpotensi mendongkrak nilai dollar melebihi 102 dan mengekspos 103 sebagai level tujuan berikutnya.
Sebaliknya, penembusan harga kebawah 102 yang berpotensi terjadi apabila rilis data inflasi mencatatkan penurunan, akan mengekspos 101.5 sebagai level selanjutnya.
Kesimpulan:
Ketergantungan akan data (data dependency) adalah kunci yang perlu untuk diingat baik-baik pada minggu ini karena keputusan untuk melakukan pembelian ataupun penjualan terhadap USD oleh para Investor, Hedge fund, dsb. akan sangat tergantung terhadap sentimen mengenai prospek dari perubahan nilai inflasi untuk kedepannya.
Penting untuk juga diingat bahwa pasar mungkin akan membutuhkan waktu dalam mencerna nilai data inflasi pada hari Jumat mendatang. Karenanya, potensi volatilitas yang mungkin akan terjadi pada saat data inflasi tersebut rilis juga perlu untuk diperhatikan dengan seksama untuk mencegah risiko yang eksesif.