Rencana trading harian: dari improvisasi ke sistem yang konsistnRencana trading harian: dari improvisasi ke sistem yang konsisten
Banyak trader berburu strategi baru, padahal yang hilang sering kali rencana kerja untuk satu hari.
Tanpa rencana, pola hari-hari trading menjadi mirip. Buka chart, lihat satu candle yang mencolok, langsung masuk posisi. Malamnya, jurnal berisi campuran scalping, swing, dan transaksi spontan yang tidak saling berhubungan.
Rencana harian tidak membuat semua entry sempurna. Fungsi utamanya mengurangi kekacauan. Di dalamnya ada gambaran pasar, daftar aset, risiko, batas rugi, jumlah transaksi, dan catatan penutup.
Kerangka rencana harian
Kerangka yang enak dipakai sehari-hari:
ringkasan pasar dari timeframe besar
daftar aset yang fokus diperdagangkan hari itu
risiko dan batas harian
skenario dan checklist entry
review setelah sesi selesai
Yang penting, kerangka ini tertulis, bukan hanya tersimpan di kepala.
Ringkasan pasar: mulai dari timeframe besar
Awali hari dari timeframe H4, D1, atau W1. Di sana terlihat tren utama, area yang sering jadi titik balik, dan pergerakan besar yang terbaru.
Beberapa poin yang bisa diisi:
kondisi aset acuan, misalnya BTC atau indeks
fase saat ini: tren naik, tren turun, atau sideways lebar
zona harga yang masuk akal sebagai tempat keputusan besar muncul
Tulisan yang jelas akan membantu di kemudian hari, misalnya: “tiga higher low, koreksi dangkal, buyer responsif di area support.”
Watchlist: pilih sedikit, kerjakan serius
Langkah berikutnya adalah membuat daftar aset untuk hari itu. Terutama di fase belajar, daftar yang pendek jauh lebih sehat. Dua atau tiga aset sudah ramai.
Kriteria sederhana:
pergerakan harga akhir-akhir ini cukup aktif
struktur tidak sepenuhnya acak, masih bisa dibaca
likuiditas cukup, spread tidak berlebihan
Dengan watchlist yang fix, godaan untuk mengejar semua coin yang “baru pump” menjadi lebih kecil. Fokus kembali ke aset yang memang sedang dikerjakan.
Risiko dan batas harian
Bagian ini sering diabaikan sampai satu hari buruk menghapus banyak keuntungan lama.
Isi minimal:
risiko per transaksi dalam persen dari akun
batas rugi harian dalam R atau persen
jumlah maksimal entry per hari
Contoh: risiko 1% per transaksi, berhenti trading ketika menyentuh –3R, maksimal 5 transaksi sehari. Begitu salah satu batas terlewati, platform ditutup.
Peraturan seperti ini tidak menjamin disiplin penuh, tetapi memudahkan identifikasi pelanggaran. Setiap kali batas dilanggar, catat kejadian itu di jurnal.
Skenario dan checklist entry
Setelah latar belakang dan risiko tertulis, barulah skenario disusun. Satu aset tidak perlu banyak skenario.
Untuk tiap aset:
zona yang menjadi fokus perhatian
arah rencana posisi
jenis pergerakan yang diincar: breakout, retest, pantulan
stop loss dan target dalam satuan R
Contoh: “ETHUSDT H4 tren naik, H1 sideways di bawah resistance. Rencana: buy saat harga break ke atas range, stop di bawah sisi sebaliknya, target 2–3R dengan take profit sebagian di high baru.”
Checklist entry bisa dibuat singkat.
entry searah dengan cerita timeframe besar
stop loss berada di titik batal skenario
ukuran posisi sesuai aturan risiko
entry bukan upaya balas dendam setelah rugi
Jika ada satu poin yang tidak terpenuhi, entry diundur.
Review setelah sesi
Pada akhir hari, luangkan beberapa menit untuk review. Tidak perlu panjang.
Simpan screenshot grafik dengan tanda entry, stop, dan exit. Tambahkan catatan singkat.
skenario sudah dibuat sebelum entry atau belum
pergerakan harga mendekati rencana atau jauh melenceng
bagian mana yang terasa paling rapi
di mana emosi mengambil alih keputusan
Beberapa minggu kemudian, pola yang berulang akan terlihat jelas. Ada setup yang konsisten memberi profit, ada kebiasaan yang berulang kali menguras saldo.
Peran indikator dalam rencana ini
Semua langkah di atas bisa dijalankan dengan chart polos. Banyak trader tetap senang menambah indikator yang menandai tren, area penting, volatilitas, serta rasio risiko-imbalan, dan mengirim sinyal ketika harga memasuki zona menarik. Hal seperti ini menghemat waktu dan membantu menjaga kebiasaan kerja yang sama dari hari ke hari. Keputusan akhir tetap di tangan trader, sementara indikator hanya membantu membereskan sebagian pekerjaan rutin.
