TRICK : DEWA Menuju (Resistance dari Highest Since) 2008TRICK : DEWA Menuju (Resistance dari Highest Since) 2008
T.R.A.I.L Stock Pick 251014
IDX:DEWA sedang Uptrend menuju level Resistance yang berasal dari sejak tahun 2008.
Support yang kami gunakan di saat DEWA sedang Strong Uptrend seperti ini adalah SMA 60. Ada kemungkinan DEWA turun sebagai Technical Correction yang sehat (selama berada di atas SMA 60). Support lain yang dapat diperhatikan adalah Rp312 dan tentu Rp254 (Highest sejak 2009).
Berikut kata A.R.I.S
Katalis Positif:
Peningkatan Produksi dan Efisiensi Operasional: Penggunaan armada XCMG batch kedua lebih awal (September 2025) akan mendorong produksi yang lebih kuat dari perkiraan pada Kuartal 4 2025, berpotensi mencapai tingkat produksi kuartalan tertinggi dalam sejarah DEWA. Peningkatan pengangkatan overburden (OB) oleh armada DEWA sendiri dan total OB removal, mencerminkan utilisasi peralatan yang lebih baik dan efisiensi operasional.
Proyeksi Laba dan Arus Kas yang Lebih Baik: Revisi naik proyeksi laba bersih DEWA untuk tahun 2025-2027F sebesar 10.2-12.8% menunjukkan pandangan yang lebih positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini didorong oleh asumsi pendapatan yang lebih tinggi dari peningkatan pengangkatan OB dan penurunan volume subkontraktor.
Potensi Kontrak Tambahan dari Grup: Adanya potensi kontrak tambahan dari grup (BUMI) dapat memberikan keuntungan lebih lanjut pada prospek pendapatan DEWA.
Eksposur terhadap Aset Emas dan Tembaga: Dalam jangka panjang, kenaikan harga emas dan tembaga global dapat memberikan keuntungan bagi DEWA melalui kepemilikannya di PT Gayo Mineral Resources (GMR), yang merupakan aset tembaga dan emas yang sedang dalam tahap eksplorasi.
Risiko:
Volatilitas Harga Komoditas: Meskipun ada potensi keuntungan dari harga emas dan tembaga, volatilitas harga komoditas (terutama batubara sebagai komoditas utama operasi kontraktor pertambangan DEWA) dapat memengaruhi pendapatan dan profitabilitas perusahaan.
Keterlambatan Proyek atau Gangguan Operasional: Penundaan proyek ekspansi armada atau gangguan operasional (misalnya karena faktor cuaca, masalah teknis, atau isu perizinan) dapat menghambat pencapaian target produksi dan pendapatan.
Ketergantungan pada Klien Utama: Kontribusi DEWA yang signifikan terhadap operasi BUMI (KPC dan Arutmin) menunjukkan adanya tingkat ketergantungan pada klien utama ini. Perubahan kondisi atau kontrak dengan klien tersebut dapat memengaruhi DEWA.
DEWA
SRIUS : Saham Pilihan Dari Heatmap EOD 251105SRIUS : Saham Pilihan Dari Heatmap EOD 251105
SRIUS : Strategi Investasi Untuk Semua 251106
8 Saham Pilihan Dari Heatmap berdasarkan EOD tanggal 251006 : IDX:BRMS , IDX:COIN , IDX:GOTO , IDX:TINS , IDX:TLKM , IDX:PTRO , IDX:BREN , IDX:DEWA
Saham COIN, TINS dan DEWA mendapat sinyal Buy dari Parabolic SAR dan di atas SMA60. Ini adalah favorit setup kami. Stochastic Oscillator dari DEWA sudah Overbought jadi mungkin rawan turun dibandingkan COIN dan TINS. Namun penurunan tersebut dapat menjadi kesempatan Buy on Weakness.
BRMS dan BREN mungkin juga akan turun karena Stoch. ada di Overbought tapi BREN yang sudah mendapat sinyal Buy dari Parabolic SAR, rasanya lebih berpotensi naik lagi dibandingkan BRMS. Namun BRMS sedikit lagi mendapat sinyal Buy dari Parabolic SAR nih jadi layak dipantau juga.
GOTO terindikasi sudah Breakout SMA60 jadi ada cerita untuk Bullish Reversal alias mengawali Uptrend setelah sebelumnya Downtrend.
TLKM dan PTRO sedang menguji Resistance tapi kami lebih percaya PTRO untuk Breakout dan melanjutkan Uptrend.
Our favourite : GOTO, PTRO, TINS, DEWA
Kalau kamu apa?
Berikut kata A.R.I.S :
TINS: Kinerja Kuartal 3 (3Q) dinilai 'Inline'. Laba bersih (NPATMI) tercatat sebesar IDR 303 miliar, dengan margin EBITDA mengalami kenaikan 500 basis poin (bps) dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). Produksi bijih timah (ore output) mencapai 5,2kt, dan target untuk setahun penuh (FY) dinilai masih dapat dicapai.
TLKM: Laporan 'Oct’25 Telco Tracker' mencatat bahwa TLKM mengurangi jumlah paket data (dari 244 menjadi 230) dan sedikit menaikkan harga. Langkah ini dinilai mendukung ARPU (rata-rata pendapatan per pengguna). TLKM juga tercatat sebagai salah satu dari 3 saham teratas yang dibeli bersih oleh investor asing.
DEWA: Pola Triangle, Menarik?Trading langsung melalui TradingView x STAR!
DEWA Teknikal (Daily) :
■ Harga Penutupan: Rp 195
■ BUY: Rp 202-175
■ Target: Rp 250-294
DEWA baru saja breaks pola ascending triangle yang bullish. Batas yang baru di breaks ada di 202-175, yang juga berfungsi sebagai batas risiko.
Sementara dari pola triangle (Feb2025-Jun2025) memberikan TTP (theoretical target price) ke 250-294, mseki ada beberapa resistance minor sebelumnya.
DEWA Riset (oleh Samuel Sekuritas): Transformasi Besar-Besaran
■ DEWA, yang bisa satu-satunya kontraktor tambang yang tumbuh cukup pesat saat ini ini, sedang menjalani transformasi signifikan dan beralih ke model kontrak internal, yang akan membuka jalan untuk ekspansi margin dan pertumbuhan EPS yang masif. Didukung inisiatif ini, kami memproyeksikan kontribusi dari armada milik DEWA akan mencapai 60% pada 2025F (dari 46% pada 2024), dan semakin naik menjadi 79% pada 2026F, karena peralatan berat baru diperkirakan akan tiba pada 2026F dan beroperasi penuh pada 2027F.
■ Pada 2024, DEWA memperbaiki neraca keuangannya melalui konversi utang sebesar USD 83 juta (IDR 1,4 triliun) menjadi ekuitas melalui Non Pre-emptive Rights Issue (NPR). Langkah ini membantu memulihkan current ratio DEWA ke 1,0x (+25,0% QoQ) dan mengurangi rasio utang terhadap ekuitas (DER) ke 0,4x, memungkinkan perusahaan untuk mengakses pinjaman bank.
■ Meskipun harga batu bara mungkin akan tetap cenderung rendah untuk beberapa waktu ke depan, kami tetap optimis terhadap industri jasa pertambangan Indonesia. Analisis kami menunjukkan bahwa ketika harga batu bara global mencapai titik terendahnya dalam enam tahun di USD 58,2/ton (-25,3% YoY) pada 2020, biaya pertambangan di Indonesia relatif tidak terpengaruh, hanya turun menjadi USD 2,3/bcm (-3,3% YoY).
■ Kami menginisiasi kembali coverage terhadap DEWA dengan rekomendasi BUY dan target harga berbasis DCF sebesar IDR 350, yang menunjukkan potensi upside sebesar 112,1%.
Dengan akses langsung ke pasar melalui Direct Market Access (DMA), kamu bisa mengelola portofolio sahammu tanpa hambatan. Maksimalkan trading-mu tanpa biaya tambahan, analisis lebih akurat dan lebih cepat langsung dari TradingView x STAR by Samuel Sekuritas Indonesia!
Follow kami untuk rekomendasi saham terbaik dari senior chartist Samuel Sekuritas Indonesia melalui id.tradingview.com Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
"Your Livelong Investment Partner"
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
DEWA: Menanti Jadwal Non-Preemptive Right, Menarik untuk Buy?Trading langsung melalui TradingView x STAR!
DEWA Teknikal:
■ Harga: 109
■ Support: 103 : 91
■ Resistance: 117 : 135 : 146 : 156
■ Rekomendasi: Buy
DEWA Sales Note:
■ DEWA saat ini tengah berada di fase restrukturisasi , setelah sebelumnya hanya menjalankan operasi penambangan sebesar 30 mbcm di KPC, meskipun memegang kontrak seumur tambang dengan besaran hingga 112 mbcm per tahun. Belum lama ini, DEWA memperoleh pembiayaan sindikasi dari sembilan bank lokal, yang dipimpin oleh BBCA , untuk menutup kewajiban saat ini dan membeli peralatan baru. Hal ini memungkinkan penambahan operasi sebesar 30 mbcm, yang akan membantu meningkatkan margin.
■ RUPSLB DEWA belum lama ini menyetujui untuk melakukan Non-Preemptive Right (NPR) untuk mengkonversi utang menjadi ekuitas dengan harga pelaksanaan sebesar Rp75, dengan menerbitkan 18.8 miliar saham Seri B baru untuk MTN, ATP, dan AMM , yang merupakan pemegang utang DEWA. Meskipun NPR ini menyiratkan dilusi lebih dari 40%, rencana ini diharapkan dapat secara signifikan mengurangi DER DEWA menjadi 0.6x dan memperbaiki current rationya ke 1.1x.
■ DEWA telah mendapatkan tambahan pembiayaan vendor dari produsen HEMCE Tiongkok, yang memungkinkan DEWA untuk melakukan operasi penambangan tambahan sebesar 30 mbcm di KPC , yang akan mendongkrak total operasi penambangan DEWA ke 90 mbcm pada tahun 2025F , sehingga mendukung margin EBITDA yang kuat.
■ Hingga 9M24, perusahaan membukukan pendapatan sebesar IDR 4,5 triliun (-16,6% YoY) akibat harga batu bara yang lebih rendah, sehingga EBIT turun menjadi IDR 146 miliar (-5,2% YoY). Terkait laba, DEWA membukukan laba sebesar IDR 9 miliar di 9M24 (-30,7% YoY), terutama akibat kerugian kurs yang signifikan sebesar IDR -26 miliar, meskipun biaya utang menurun.
■ Saham DEWA diperdagangkan pada 0,8x P/B 2025F. BUY dengan TP IDR 180/saham , menyiratkan kenaikan 63% dari level harga saat ini.
__
Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya kepada kami di kolom komentar di bawah.
PT Samuel Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.



