TRICK : CNMA Membentuk Bullish ReversalTRICK : T.R.A.I.L Stock Pick 251202
Sejak awal IPO, Downtrend CNMA mulai gagal membentuk Lower Low karena Low pada November 2025 cenderung sama dengan Low di bulan Maret 2025 (sekitar Rp105 - Rp111). Hal ini adalah indikasi adanya pola Bullish Reversal (Double Bottom?).
Untuk mengonfirmasi pola tersebut, CNMA harus naik dan Breakout Resistance di Rp164. Once Breakout, CNMA berpotensi Uptrend sampai Rp220.
Perlu dipantau proses Breaking Out CNMA terhadap Down Trendline dari sejak IPO di Agustus 2023 yaitu di Rp120an.
CNMA sudah berada di atas SMA60 dan mendapat sinyal Buy dari PSAR. Secara Daily Chart, Stochastic dan RSI cenderung Overbought namun pada Weekly Chart, kedua indikator tersebut masih cenderung netral.
Berikut kata A.R.I.S :
Secara garis besar, CNMA sedang melakukan penyesuaian strategi dengan fokus pada disiplin modal (capital discipline). Meskipun target operasional jangka pendek (2025F) dipangkas karena kinerja film yang di bawah ekspektasi, manajemen mengalihkan fokus untuk memaksimalkan return kepada pemegang saham melalui dividen yang tinggi dan pembelian kembali saham (buyback).
1. Informasi Penting & Kinerja Terkini
Revisi Target 2025: Manajemen menurunkan target jumlah penonton (admissions) tahun 2025F menjadi 80 juta (sebelumnya 90 juta).
Penyebab: Minimnya film blockbuster lokal yang sukses besar. Hingga 9M25, hanya 13 film yang menembus 1 juta penonton (dibandingkan 21 film pada periode yang sama tahun lalu). Beberapa sekuel film lokal dan film internasional seperti The Conjuring: Last Rites dan Superman mencatatkan kinerja di bawah ekspektasi.
Ekspansi yang Lebih Selektif: CNMA memangkas target penambahan layar baru.
Realisasi 2025F diperkirakan hanya 43 layar (di bawah target awal 50 layar).
Target 2026F ditetapkan lebih konservatif, yaitu penambahan 30–40 layar saja, dengan preferensi pada format bioskop yang lebih kecil (smaller format) untuk menjaga profitabilitas.
Dividen & Buyback: Didukung oleh arus kas yang kuat (Free Cash Flow), CNMA berkomitmen untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen (Payout Ratio) menjadi setidaknya 100%. Perusahaan juga telah mengumumkan dividen interim sebesar Rp5 per saham dan melanjutkan program buyback saham (dengan alokasi Rp300 miliar hingga April 2026).
2. Outlook & Prospek 2026
Optimisme Pemulihan: Manajemen tetap optimis untuk tahun 2026F, didorong oleh jajaran film (movie slate) yang kuat, baik dari Hollywood maupun lokal.
Pipeline Film Utama:
Internasional: Avengers: Doomsday, Spider-Man: Brand New Day, Supergirl, Toy Story 5, Moana (live action), dan Minions 3.
Lokal: Momentum diharapkan pulih pada musim Lebaran dan akhir tahun dengan judul-judul besar seperti Agak Laen 2 dan Avatar: Fire and Ash (rilis akhir 2025 yang efeknya bisa berlanjut).
Strategi Bisnis: Fokus bergeser dari ekspansi agresif ke optimalisasi profitabilitas dan pengembalian modal kepada pemegang saham (shareholder return). Inisiatif F&B juga terus didorong melalui lokalisasi menu dan ekspansi saluran penjualan di luar bioskop untuk meningkatkan margin.
CNMA
SHANTAI : Strategi Mengangkap Pisau JatuhSHANTAI : Strategi Mengangkap Pisau Jatuh
SHANTAI : Sharing Bareng T.R.A.I.L 251028
Biasanya menangkap pisau jatuh atau membeli saham (atau aset) yang sedang turun dalam dapat menggunakan indikator Bollinger Band yaitu ketika harga aset berada di bawah Lower Band. Kami menyebutnya sebagai Undershoot.
Namun ketika dalam kondisi Undershoot, harga aset tersebut, selain berada di bawah Lower Band, juga berada di bawah Middle Band yang merupakan SMA 20. Karena berada di bawah MA maka dapat dikatakan cenderung Downtrend - yang which is kurang bagus untuk dibeli.
Kami usul untuk menambahkan SMA 60 dan SMA 200. Apabila suatu aset dalam kondisi Undershoot namun masih berada di atas SMA 60 (berarti masih Uptrend Jangka Menengah) atau di atas SMA 200 (masih Uptrend Jangka Panjang), maka aset tersebut masih menarik.
Berdasarkan Screening ala T.R.A.I.L per harga 27 Oktober 2025, saham yang menarik di beli adalah IDX:ENRG dan IDX:OMED
Namun ada beberapa metode Analisis Teknikal Klasik untuk menangkap pisau jatuh yaitu beli pada kondisi Throwback atau pada saat Technical Correction (kami tampilkan contoh pada saham - saham Prajogo Pangestu).
Metode - metode ini kami ajarkan pada kursus T.R.A.I.L khususnya Analisis Teknikal Komprehensif dalam paket kursus TA4MI. Belajar yuk. Cek website kami ya.
130-140 support baru untuk Trading Target 190130-140 support baru untuk Trading.dan untuk long terem investor masih bisa menunggu di 120-130-140 ,untk trading bisa menggunaka area support para investor diatas,sedangkan investor masih bisa akumulasi dalam 3 tahap diatas,tapi harus di perhatikan jika dalamsupport 110 di lewati maka bisa memberikan alasan untuk terus ke 90 ,tapi ini tidak akan terjadi dalam 3 bialn kedepan,karena ada jumlah penonton bioskop Fil jumbo ada di 11 juta penonton dan terus naik, hampir 60% layar biokop di indonesia di miliki oleh CNMA ,belum lagi film box ogffice dan lokal lainnya,singkat cerita saya pernah melakukan survey di tiktok live pada remaja 15- 30 tahun dewasa dengan pertnyaan film dan bioskop apa yang mereka pilih ,apakah CGV / Cinema21 XX1 ? rata -rata dari merekm hampir 80 % menjawab XX! dan filam yang mereka sebutkan JUMBO,ini remaja ya,kalau di atasa 25 tahun keatas rata-rata film box office amerika seperti Misision imposible,final destiantion /lainnya ,ini hanya survey random dan tidak ada formalitas di saat merek live di tiktok ya,silakan anda coba ,karana sebagai investor gak salah juga mencoba,ada beberapa responden ini jawab netflix atau website bajakan ,mungkin tidak sampai 5 orang.dan yang paling saya suka mereka hapal makanan dan menu di XX1 dan harga nya,ini random padhal di live tiktok dan merke berada di berbagai daerah.CMMIW ,sialakn komen di bawah bagaimana menurut anda ? dengan jumlah saham beredar 9% lokal ritel cuma 1% apakah emiten ini akan mencapai kembali ke harga IIPO dalam beberapa bulan ke depan ?? saya rasa bisa ke 190-210
CNMA fundamental sentimen support 147 resistence 200-230SIARAN PERS
Cinema XXI Catat Rekor Baru, Lebih dari 14 Juta Penonton pada April 2025
Jakarta, 2 Mei 2025 – Cinema XXI (kode saham: CNMA) menembus rekor baru jumlah penonton
bulanan. Sepanjang bulan April 2025, Cinema XXI mencatatkan lebih dari 14 juta penonton di seluruh
jaringan bioskopnya, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Juni 2019 sebesar 11,7 juta
penonton. Pencapaian pada April 2025 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada
masyarakat Indonesia yang terus menunjukkan antusiasme terhadap pengalaman menonton di
bioskop.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tetap setia menonton
film di bioskop dan memilih Cinema XXI sebagai pilihan utama. Kami juga berterima kasih kepada para
produser dan distributor film yang tanpa henti mendukung eksistensi dan pertumbuhan industri
bioskop di Indonesia," ujar Suryo Suherman.
Pencapaian ini menurutnya sekaligus menjadi tantangan baru bagi manajemen Cinema XXI untuk
terus mempertahankan, bahkan meningkatkan, kinerja positif yang telah diraih. “Dengan dukungan
line up film yang kuat, baik dari produksi nasional maupun internasional pada tahun 2025 ini, kami
optimis untuk melampaui capaian 2024 lalu” tambahnya.
Cinema XXI berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman menonton yang nyaman,
berkualitas, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
DYOR area support 147 dan area resistence 200-230
140-130-121 area akumulasi bagi longterm investor140-130-121 area akumulasi bagi longterm investor
adanya GAP up di 130-121 adalah tanda akan ada koreksi tapi ini wajar di karenakan ada beberapa ritel yang masuk dan institusi asing yang akumulasi lagi dalam beberapa hari ke belakang ,jadi jika koreksi bisa tambah muatan.secara technical,penulis sangat optimis dengan emiten ini,di karenakan beberapa hari lalu telah bagi dividen,secara hsitoris emiten CNMa bagi dviden 2 kali dan yang paling saya sukai adanya fund asing singapore yaitu anak perusahaan temasek salween investment yang memiliki 22 % kepemilikan dengan harga rata2 260 saat ipo ,pdengan konfirmasi ini tentu saja sentimen bagus dengan setengah harga saat ini 140an rupiah per lembar dan ritel hanya sedikit di emiten ini dan adanya sentimen buyback sebanyak 300 milyar.
sentimen fundamental dalam tahun ini silakan baca di bawah ,
Beberapa film Hollywood yang paling dinantikan di 2025 yang akan tayang di bioskop adalah "Captain America: Brave New World," (release juni 2025) "Mission: Impossible - The Final Reckoning,"(May 21, 2025) "Thunderbolts (May 21, 2025)*", "The Fantastic Four: First Steps," (July 25, 2025 )dan "Jurassic World Rebirth". ( July 2, 2025) Selain itu, ada juga "Superman" dan "Avatar: Fire and Ash" (desember2025) yang akan dirilis pada tahun 2025.
Rekomendasi Film Indonesia Terbaru Mei 2025, Tontonan Terbaik..
Sayap-Sayap Patah 2 (2025)
Tabayyun (2025)
Pembantaian Dukun Santet (2025)
Godaan Setan yang Terkutuk (2025)
Dasim (2025)
Cocote Tonggo (2025)
Mungkin Kita Perlu Waktu (2025)
Waktu Maghrib 2 (2025)
jumlah bioskop di indonesia
Jumlah bioskop di Indonesia terus meningkat. Per Februari 2024, Badan Perfilman Indonesia (BPI) mencatat ada 517 lokasi bioskop dengan total 2.145 layar di 115 kabupaten dan kota. Bioskop-bioskop tersebut tersebar di seluruh Indonesia, dengan Cinema XXI menjadi jaringan bioskop terbesar.
Berikut rincian lebih lanjut:
Jumlah Bioskop: 517 lokasi.
Jumlah Layar: 2.145 layar.
Sebaran: 115 kabupaten dan kota.
Jaringan Terbesar: Cinema XXI, dengan 256 bioskop dan 1.350 layar di 65 kota/kabupaten.
Selain Cinema XXI, jaringan bioskop lain yang juga signifikan di Indonesia antara lain CGV Cinemas, Cinépolis, dan Cinemaxx.
Hingga 31 Maret 2025, jaringan Cinema XXI telah mengoperasikan 260 lokasi bioskop dengan total 1.365 layar di 66 kota/kabupaten di Indonesia.
Penjelasan Lebih Lanjut:
Jumlah Bioskop XX1 cinema 21
: Hingga 31 Maret 2025, terdapat 260 lokasi bioskop yang dioperasikan oleh Cinema XXI di seluruh Indonesia.
Jumlah Layar: Total ada 1.365 layar di bioskop-bioskop tersebut.
Kota/Kabupaten yang Terjangkau: Jaringan Cinema XXI telah menjangkau 66 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Catatan: Informasi ini berdasarkan data yang tersedia hingga 31 Maret 2025.
Jumlah bioskop CGV
CGV Cinemas memiliki 73 bioskop dengan total 416 layar di Indonesia. Bioskop-bioskop ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Berikut adalah rincian tambahan:
2023: CGV Cinemas memiliki 73 bioskop dan 416 layar.
Perkembangan: CGV Cinemas terus melakukan ekspansi, dengan membuka 3 lokasi baru dengan total 14 layar pada 2023.
Saat ini: CGV Cinemas hadir di 64 lokasi dengan 422 layar di seluruh Indonesia.
Jumlah bisoop cinepolis
hingga tahun 2025, Cinépolis Indonesia mengoperasikan 56 bioskop dengan jumlah layar sebanyak 286 di seluruh Indonesia. Mereka merupakan satu dari tiga jaringan bioskop nasional terbesar Indonesia, bersama dengan Cineplex 21 Group dan CGV Cinemas.
Jumlah bioskop Cinemaax
Pada 2025, diperkirakan ada 48 bioskop Cinemaxx di Indonesia. Jumlah layar yang dimiliki oleh Cinemaxx adalah 239.
Berapa lama rata-rata film di bioskop?
Mengutip dari laman IndieWire, dapat diketahui bahwa rata-rata pemutaran film di Bioskop bisa berakhir dalam hitungan 40 hari. Namun, adakalanya waktu pemutaran film di bioskop hanya berlangsung selama 30 hari saja
Harga Tiket Bioskop di Indonesia
Berdasarkan hasil studi yang dikembangkan dengan membandingkan harga tiket bioskop dari 191 studio yang tersebar di 46 kota di Indonesia, rata-rata harga tiket bioskop (2D) untuk film terbaru adalah Rp. 35,314 untuk hari biasa, Rp. 41,518 untuk hari jumat dan Rp. 51,283 untuk hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah.
Keuntungan penjualan tiket bioskop bagi pemilik bioskop terutama berasal dari margin keuntungan yang didapat dari harga tiket yang dibayarkan penonton, serta dari penjualan makanan dan minuman di dalam bioskop. Selain itu, bioskop juga mendapatkan keuntungan dari berbagai promosi dan diskon yang ditawarkan, serta dari pendapatan iklan yang ditampilkan di layar sebelum film dimulai.
Berikut adalah beberapa rincian keuntungan yang didapat pemilik bioskop dari penjualan tiket
:
Margin Keuntungan dari Harga Tiket:
Pemilik bioskop mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga tiket yang dibayarkan penonton dengan biaya yang dikeluarkan untuk menayangkan film.
Penjualan Makanan dan Minuman:
Bioskop seringkali mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari penjualan makanan dan minuman dibandingkan dengan penjualan tiket. Margin keuntungan untuk makanan dan minuman bisa mencapai 80%, sementara untuk tiket hanya sekitar 30%.
Promosi dan Diskon:
Pemilik bioskop sering menawarkan promosi dan diskon untuk menarik lebih banyak penonton, yang pada akhirnya meningkatkan jumlah penjualan tiket.
Pendapatan Iklan:
Iklan yang ditayangkan sebelum film dimulai juga dapat memberikan pendapatan tambahan bagi pemilik bioskop.
Pendapatan dari Jasa Lain:
Beberapa bioskop juga menawarkan jasa lain seperti tempat acara, sewa ruang untuk rapat, atau layanan VIP, yang dapat memberikan pendapatan tambahan
.
Jumlah penonton bioskop di Indonesia telah menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk film-film Indonesia. Pada tahun 2024, jumlah penonton film Indonesia mencapai 68 juta, angka tertinggi dalam 98 tahun terakhir. Sebelumnya, pada tahun 2018 dan 2019, angka penonton stabil di sekitar 51 juta, menunjukkan pertumbuhan positif dalam dunia perfilman lokal. Tahun 2022, setelah masa pandemi, film Indonesia "KKN di Desa Penari" berhasil menarik lebih dari 10 juta penonton.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang jumlah penonton bioskop di Indonesia:
Rekor Tertinggi:
Pada tahun 2024, jumlah penonton film Indonesia di bioskop mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 68 juta penonton.
Pertumbuhan Signifikan:
Jumlah penonton film Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah masa pandemi.
Film Lokal Dominan:
Film-film Indonesia telah menunjukkan keunggulan dalam menarik penonton di bioskop, mengungguli film-film impor
.
Contoh Film Terlaris:
Film "KKN di Desa Penari" (2022) berhasil menarik lebih dari 10 juta penonton, menunjukkan potensi besar film Indonesia. Film "Agak Laen" (2024) juga berhasil menarik 9,12 juta penonton.
Peningkatan Kualitas:
Peningkatan kualitas film Indonesia telah berkontribusi pada peningkatan jumlah penonton di bioskop.
Dampak Ekonomi:
Pertumbuhan jumlah penonton film Indonesia memiliki dampak positif bagi ekonomi kreatif Indonesia.
note :
nah dari sini jika anda jelly berinvestasi anda bisa melakukan analisa sendiri,memnag margin yang di berikan bioskop sangat kecil ,tapi perlu anda ingat dalam hal ini
Industri perfilman di Indonesia secara umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) . Kementerian ini memiliki Direktorat Perfilman, Musik, dan Media di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan yang bertanggung jawab atas kebijakan dan regulasi di bidang perfilman.
Penjelasan Lebih Lanjut:
Kemendikbudristek:
Kementerian ini memiliki tanggung jawab utama dalam pengembangan dan regulasi industri perfilman di Indonesia.
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media:
Direktorat ini bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perfilman, termasuk norma, standar, prosedur, dan kriteria.
Undang-Undang Perfilman:
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman memberikan mandat kepada Kemendikbudristek untuk mengatur dan mengawasi industri perfilman.
Lembaga Sensor Film (LSF):
Lembaga ini juga berada di bawah naungan Kemendikbudristek dan bertugas melakukan penyensoran film sebelum didistribusikan kepada masyarakat
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) saat ini adalah Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Kementerian Kemendikbud Ristek telah dipecah menjadi tiga kementerian.
Berikut adalah detail masing-masing menteri:
Abdul Mu'ti: Menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Satryo Soemantri Brodjonegoro: Menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Fadli Zon: Menjabat sebagai Menteri Kebudayaan.
nah anda bisa lihat sendiri siapa orang yaang paling dekat dengan indsutri seni dalam 3 kementrian TSB
jiak anda sudah tau maka anda akan menentuakan investasi jangka panjang dengan analisa anda sendiri ,nanati nya akan ad film dokumenter tentang para presiden indonesia ,i hope so..
DYOR




