AUDNZD SellHarga kembali menguji high sebelumnya namun tidak bisa close diatas high tsbdan membentuk pinbar pada candle D1 kemarin.
kita dapat mengambil kesempatan untuk melakukan sell. jika harga break garis biru kita dapat masuk untuk sell atau dengan menempatkan sell stop pada level tsb dengan target profit fibonacci retracement 38.2 dan 61.8
SL pada garis merah
AUDNZD
AUDNZD SupportHarga terlihat reject pada level 61.8 yang juga menjadi area support yg cukup signifikan dikarenakan level tsb menjadi area SR flip yang beberapa kali memantulkan harga.
kita dapat mencari peluang untuk melakukan buy. namun kita membutuhkan konfirmasi. baik dengan breakout trendline maupun mencari pattern-pattern reversalan pada timeframe lebih kecil
Menunggu Bullish Pullback AUD NZDPrakiraan Fundamental untuk AUD : Bearish Kontinu.
• Dolar Australia mulai ada kenaikan di hari Jumat (04/Mei) setelah Bank Sentral Australia (RBA) merilis Statement on Monetary Policy (SoMP). Di luar dugaan, RBA menunjukkan kesan hawkish menyatakan kenaikan suku bunga akan sesuai untuk diterapkan di Australia dalam keadaan khusus.
• Kenaikan suku bunga AUD tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, RBA masih memusingkan apresiasi Dolar Australia yang dikhawatirkan akan menjadi penghalang pencapaian target inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Namun masih diragukan apakah inflasi Australia akan dapat memenuhi rentang mid-point yang ditetapkan RBA hingga tahun 2020.
• Dolar Australia berkinerja buruk selama sesi perdagangan Asia Kamis pagi, dan AUD/USD bisa menuju kelanjutan dari tren turun yang dominan sejak Januari. Mata uang yang terkait sentimen tertekan oleh kinerja buruk saham-saham Asia yang jatuh setelah kesenjangan bertambah karena kekhawatiran politik Italia yang mereda. Ini mungkin karena meningkatnya kekhawatiran perang dagang karena laporan-laporan terbaru bahwa AS akan memberlakukan tarif logam pada UE.
• Data Cina dan dalam negeri Australia sendiri menambah bahan bakar untuk depresiasi Aussie. Dimulai dengan data PMI Manufaktur Cina yang mengalahkan perkiraan di 51,9 pada bulan Mei vs 51,4 yang diharapkan. Biasanya ini akan menjadi positif Aussie karena China adalah mitra dagang dan kinerja ekonomi Australia yang terbesar di negara tersebut cenderung memiliki ketukan pada efek yang terakhir. Namun, PMI Industri Baja China turun menjadi 50,6 dari 51,7. Perlu diingat bahwa rilis data di atas angka 50 menunjukkan ekspansi di sektor ini dan begitu sebaliknya.
• Pengaruh tarif logam AS dirasa telah membebani industri baja China, dan ini bisa menjadi pertanda buruk bagi Australia. Karena ekspor teratas Australia adalah bahan mentah seperti bijih besi. Jika output logam China melambat dan akibatnya permintaan untuk bahan baku dari Australia surut, maka ini bisa menghambat pertumbuhan di kedua negara.
• Data Capex Australia juga lebih buruk dari perkiraan, belanja modal swasta naik hanya 0,4% pada kuartal pertama versus 1,0% yang diperkirakan dan 0,2% dari kuartal keempat tahun lalu. Saat ini data Cina dapat dilihat sebagai anti-inflasi bagi RBA. Jika melihat data imbal hasil obligasi pemerintah daerahnya, sebenarnya kedua Negara relatif tetap terkendali.
• Dengan pandangan diatas, fokus untuk Dollar Australia dan sentimen terkait bisa dibilang akan terus menjadi tren berisiko. Jika saham Eropa menyeret penurunan di Asia juga masalah tarif logam Uni Eropa, maka Aussie mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk terdepresiasi. Selain itu, jika momen berikutnya barometer inflasi Fed (data PCE Core) mengalahkan ekspektasi, maka Dolar AS dapat meningkat dengan mengorbankan mitra-mitranya termasuk AUD. Sehingga para analis pro akan mendapatkan gambaran petunjuk bahwa penurunan Aussie bisa saja berada di depan mata.
Prakiraan Fundamental untuk NZD : Bearish Netral.
• NZD/USD turun bukan hanya karena data inflasi saja, namun sejak 17 April Dolar New Zealand memang telah menunjukkan gejala penurunan. Ini imbas perekonomian AS yang terus berekspansi hingga membuat Dolar AS menguat dan banyak lawannya melemah.
• RBNZ menyatakan bahwa "tarif dapat naik atau turun", yang berbeda dengan RBA yang telah menyatakan bahwa langkah berikutnya kemungkinan akan menjadi kenaikan. Meskipun kedua bank sentral diperkirakan akan tetap ditahan sepanjang 2018, ini pada gilirannya menandakan awal dari perbedaan dalam kebijakan moneter antara RBA dan RBNZ, yang pada dasarnya mendukung kenaikan AUD/NZD. Namun kenaikan ini diprediksi masih akan terkoreksi secara terbatas karena faktor teknikal (pullback).
• Penurunan agresif di Wall Street bisa menyeret saham-saham Asia. Skenario seperti itu bisa menjadi pertanda baik untuk Yen Jepang sementara tidak begitu signifikan untuk Dolar Australia dan Selandia Baru.
Peluang Entry Buy AUDNZD (Untuk Swing Trader)1. Posisi Candle berada diatas MA 200 dan MA50
2. Candle membentu sebuah base dibawah resistance (bisa berarti untuk naik atau turun kembali)
3. Menunggu candle close diatas candle sebelumnya sebagai konfirmasi
4. Risk:Reward = 1:2.9, sehingga cocok untuk dimasukkan ke dalam watchlist
5. Ambil TP 1 dahulu, kemudian naikkan SL agar posisi tetap positif (SL + 5 pips)
Dolar Komoditas: NZD Lebih Lemah Daripada AUDFundamental AUD NZD
Prakiraan Fundamental untuk AUD : Bearish Netral.
Dolar Australia mulai ada kenaikan di hari Jumat (04/05) setelah Bank Sentral Australia (RBA) merilis Statement on Monetary Policy (SoMP). Di luar dugaan, RBA menunjukkan kesan hawkish, dengan menyatakan kenaikan suku bunga akan sesuai untuk diterapkan di Australia dalam keadaan khusus.
RBA menilai pertumbuhan ekonomi Australia bergerak lebih cepat tahun ini dan tahun depan. Proyeksi inflasi 2018 dinaikkan dari 1.75 persen menjadi 2 persen, sementara proyeksi pertumbuhan GDP dipasang pada level 3.25 persen hingga Desember 2018 dan 2019. Pertumbuhan GDP Australia diprediksi akan berada pada level 3 persen hingga tahun 2020. Namun di sisi lain, Tingkat Pengangguran diperkirakan naik, yakni dari 5.25 persen menjadi 5.5 persen.
Meskipun demikian, RBA masih ragu apakah inflasi Australia akan dapat memenuhi rentang mid-point yang ditetapkan hingga tahun 2020. Philip Lowe menyoroti kurangnya pertumbuhan gaji yang menjadi beban terberat bagi kenaikan inflasi. Akan tetapi, jika perekonomian melaju sesuai perkiraan dan pasar tenaga kerja makin solid, maka bukan tak mungkin kebijakan moneter akan diperketat.
Kendati sedang lemah saat ini, para analis masih melihat potensi kenaikan Dolar Australia. Dengan surplusnya anggaran negara, perbandingan utang dengan GDP saat ini yang berada di 41.9%, bisa menyusut hingga sekitar 19%. Dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya yang masih punya porsi utang rata-rata di atas 80 persen dari GDP, angka tersebut tentu lebih baik.
Prakiraan Fundamental untuk NZD : Bearish Kontinu.
Inflasi New Zealand di kuartal pertama dilaporkan sesuai dengan ekspektasi 19 April 2018. C P I New Zealand naik 0.5 persen dalam perhitungan tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret. Sedangkan inflasi tahunannya tercatat 1.1 persen.
Sementara itu, proyeksi inflasi dari Bank Sentral New Zealand (RBNZ) masing-masing adalah 0.6 persen dan 1.1 persen. Rentang inflasi New Zealand yang dijaga oleh RBNZ berada pada kisaran satu sampai tiga persen dalam jangka menengah. Itu artinya, inflasi New Zealand saat ini masih terbilang lemah.
NZD USD turun bukan hanya karena inflasi saja. Sejak tanggal 17 April, Dolar New Zealand memang telah menunjukkan gejala penurunan. Sebelumnya, NZD turun terhadap Dolar AS akibat Beige Book Bank Sentral AS (The Fed) yang mengindikasikan bahwa perekonomian AS tersebut terus berekspansi hingga bulan April. Ini membuat Dolar AS menguat dan banyak lawannya melemah.
Sebenarnya, laporan inflasi telah menjawab ekspektasi para trader sehingga NZD diperdagangkan dalam tren risiko. Menguatnya Dolar AS yang juga dikarenakan oleh kenaikan Yield S & P 500, juga menjadi faktor pendorong NZD USD untuk terus melanjutkan penurunannya. Ini merupakan penurunan terpanjang sejak pertengahan bulan November.
Dalam kondisi yang sangat mendukung penguatan Dolar AS, Bank Sentral New Zealand (RBNZ) justru diekspektasikan tidak akan menaikkan suku bunganya hingga tahun depan.
Kenaikan terakhir Yield (US Treasury) menuju level 3 persen, tampaknya disebabkan oleh kenaikan terbaru harga-harga komoditas, sehingga ekspektasi inflasi pun memuncak. Namun, ma ta uang komoditas (termasuk NZD) justru menjadi ma ta uang dengan performa buruk.
Prakiraan Fundamental untuk AUD NZD : Bullish Kontinu.
AUD NZD sudah menyelesaikan tren gelombang turun D1 (garis abu-abu). Harga saat ini sudah masuk gelombang tandingan, dan diprediksi harga akan memantul ke atas dari level Fibo 23.6% jangka menengah. Sesuai Elliott Wave Theory, akan muncul 3 gelombang kecil tandingan lain dengan ukuran serupa untuk melawan Downtrend. Jumlah gelombang yang muncul saat ini adalah gelombang baru naik dalam rentang waktu yang lebih kecil. Ini bisa dilihat dalam chart H4 AUD NZD.
Peluang Entry sell AUDNZF (Untuk SwingTrader)1. posisi candle berada dibawah MA50 (menempel) dan MA200
2. close candle terakhir meninggalkan sumbu >50% body, bisa menjadi pertanda untuk sell
3. close candle dibawah support daily (garis hitam) terdekat
4. Risk:Reward = 1:3, sehingga cocok dimasukkan ke dalam watchlist
5. Lepas 1 posisi setelah TP1, dan amankan dengan meletakkan SL diatas titik entry, posisi lain dibiarkan untuk mencapai TP2
AUDNZD BuyPotensi Upside pada pair ini.
setelah membentuk double bottom, kita dapat menunggu untuk buy pada saat harga pullback ke area neckline atau level 61.8 untuk setup 2618.
pullback ke 61.8 juga akan berpotensi menjadi right shoulders pada Inverted Head and Shoulders.
target pada chart, SL dibawah double bottom