TRICK : ARCI Menuju MoonTRICK : ARCI Menuju Moon
T.R.A.I.L Stock Pick 251014
Kami tidak expect dalam waktu dekat IDX:ARCI naik menuju target Rp2,050 (40% dari harga saat ini menurut UOB Kay Hian) namun dari Fibonacci Extension alias Fibonacci Retracement yang dibalik, level tersebut tampaknya terjustifikasi karena ada Resistnce di level 261.8% yang kurang lebih di Rp1,905.
Tentu kami perkirakan akan ada penurunan sebagai Technical Correction yang sehat selama ARCI di atas beberapa Up Trendline yang telah kami gambar (terutama Up Trendline utama). Setidaknya selama ARCI di atas Rp1,000, Uptrend masih aman.
Berikut kata A.R.I.S :
Peningkatan Proyeksi Laba: UOB Kay Hian meningkatkan proyeksi laba Archi Indonesia (ARCI IJ) menjadi US$105 juta untuk tahun 2025 dan US$146 juta untuk tahun 2026. Hal ini didorong oleh kenaikan harga emas global yang kuat dan perkiraan peningkatan produksi pada kuartal ketiga 2025.
Target Harga Lebih Tinggi: Target harga saham ARCI dinaikkan menjadi Rp2.050 (dari sebelumnya Rp1.280), didasarkan pada 9,8x EV/EBITDA tahun 2026. Rekomendasi "BUY" tetap dipertahankan.
Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi: Harga emas global baru-baru ini mencapai rekor tertinggi di atas US$4.000/oz, didukung oleh pembelian bank sentral dan ritel yang berkelanjutan, serta antisipasi pemotongan suku bunga Fed.
Potensi Masuk ETF VanEck Gold Miners: Peningkatan free float ARCI menjadi sekitar 15% (setelah divestasi saham oleh Basis Utama Prima) meningkatkan kelayakan perusahaan untuk masuk dalam VanEck Gold Miners ETF.
Pembaruan Cadangan Emas: Cadangan emas ARCI saat ini diperkirakan 3,2 juta oz (berdasarkan pernyataan JORC Desember 2020 saat harga emas sekitar US$1.800/oz). Dengan kenaikan harga emas dan eksplorasi yang sedang berlangsung, pembaruan JORC diharapkan pada akhir tahun dan berpotensi meningkatkan cadangan secara signifikan.
Potensi Produksi dari Proyek Kopra: Anak perusahaan ARCI, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), menandatangani kontrak pengembangan tambang bawah tanah senilai Rp350 miliar dengan Macmahon Indonesia untuk proyek Kopra, yang diharapkan mulai berkontribusi secara signifikan pada tahun 2027.
Risiko Utama: Risiko termasuk penundaan proyek dan gangguan operasional akibat bencana alam, ketidakpastian regulasi, dan volatilitas harga komoditas.
