Naufal21

USDJPY: Intervensi Bank Sentral

FX:USDJPY   Dollar A.S. / Yen Jepang
USDJPY pada timeframe Daily masih berada dalam fase bullish yang kuat. Ini ditandai dengan posisi USDJPY yang berada di atas EMA 50 dan 200-nya. Selain itu, momentum yang terus naik dan berada di teritori positif menunjukan bahwa pair ini dalam fase pergerakan uptrend yang sehat.

Bagaimana dari sisi fundamentalnya?

Jepang (https://www.boj.or.jp/en/announcements/release_2022/k220922a.pdf)
Pada hari kamis (22/09), Bank sentral Jepang, yaitu BOJ, merilis pernyataan tentang kebijakan moneter yang dibuat. Gubernur BOJ, Kuroda, berkata bahwa "BOJ terus menyediakan EASY MONETARY ENVIRONMENT bagi perusahaan dengan menggeser fokus dari bantuan darurat COVID menjadi kebutuhan yang luas". Selain itu, "BOJ akan dengan sabar melanjutkan POWERFUL MONETARY EASING". Beberapa hal untuk mendukung hal tersebut adalah 1. Tetap mempertahankan kebijakan suku bunga yang negatif (NIRP - negative interest rate policy) sebesar -0.1% sebagai short-term policy interest rate. 2. Untuk long-term interest rate, BOJ akan membeli JGB (Japan Government Bond) tanpa ada batasan jumlah yang dibeli sehingga 10-year JGB yield tetap di sekitar 0% (+- 0.25%), ditunjukan pada grafik di panel terbawah. Kedua hal tersebut merupakan program yield curve control (YCC).

Selanjutnya adalah BOJ akan membeli aset berupa ETF dan J-REITs masing-masing dengan batas atas sebesar 12 triliun yen dan 180 milyar yen. Selain itu BOJ akan kembali membeli commercial paper (CP) dan obligasi korporasi sehingga jumlah outstanding yang ada secara perlahan kembali ke level pre-pandemic, masing-masing sekitar 2 triliun yen dan 3 triliun yen. Dengan adanya Qualitative & Quantitative Easing yang disertai YCC di atas, BOJ menargetkan inflasi sebesar 2%.

USA
Pada Kamis dini hari (22/09), FED mengumumkan kenaikan FFR sebesar 75 bps yang membuat target rate saat ini menjadi 300-325. Kenaikan tersebut sejalan dengan hasil konsensus. Sifat agresif ini dilakukan FED demi menangkal inflasi yang terlalu panas. Inflasi US sendiri pada bulan Agustus tercatat sebesar 8.3%, masih menjadi yang tertinggi sejak tahun 1984. Dilihat dari FED FUND FUTURES, FFR nampaknya akan mencapai puncaknya di awal tahun 2023, dengan target rate sebesar 450 - 475 bps.

Dari data di atas sebenarnya kita bisa membuka posisi long pada USDJPY. Namun hal tersebut sedikit terganggu karena adanya intervensi langsung yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang. Hal tersebut tentu sangat mengagetkan para pelaku pasar. BOJ melakukan intervensi langsung dengan menjual asetnya demi membeli yen kembali. Hal ini merupakan sesuatu yang kontradiktif, di satu sisi BOJ menerapakan ultraloosse policy, atau secara kasar bisa disebut dengan "print money out of thin air". Tapi di satu sisi BOJ malah membeli yen (demi menahan pelemahan yen dengan mata uang lainnya). https://asia.nikkei.com/Business/Markets/Currencies/Without-rate-hike-impact-of-Japan-s-yen-intervention-likely-limited

Jika memang intervensi itu mampu membuat yen menjadi lebih kuat, secara teknikal ada beberapa support yang harus dilewati. Di sini saya menggunakan fibo 38.2, 50, dan 61.8 sebagai support. Namun support kuat nampaknya berada di fibo 38.2 atau 139.976 karena berada dekat dengan swing high sebelumnya di 139.388. Pergerakan uptrend USDJPY sendiri tertahan oleh fibo 161-nya di level 144.948. Dengan begitu, diekpektasikan USDJPY akan mengalami konsolidasi terlebih dahulu dengan rentang area 139.388 - 144.948. Jika resisten fibo 161 mampu ditembus, bukan tidak mungkin USDJPY melanjutkan tren naiknya dan menuju target selanjutnya di fibo 261 atau di level 153.945.
Pernyataan Penyangkalan

Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.