elemenkayu

MENGGUNAKAN CHART RENKO UNTUK CHARTING YANG LEBIH BERSIH

Edukasi
IDX:UNVR   UNILEVER INDONESIA
KONSEP DASAR:
Renko merupakan salah satu tipe chart selain candlestick, bar, line .dll yang tidak terlalu umum digunakan. Serupa dengan chart heiken ashi, renko juga memiliki karekteristik yang membedakannya dari tipe chart yang umum digunakan seperti candlestick atau bar salah satunya yaitu renko terbentuk hanya bedasarkan pergerakan harga dan tidak terikat dengan rentang waktu. Renko terdiri dari brick/box/kotak yang terbentuk dengan range pergerakan harga tertentu, bisa setiap perubahan harga 10, 20 .dst (nilainya bisa diatur) atau bisa juga bedasarkan level Average True Range (ATR) sehingga renko tidak mempunyai rentang waktu yang tetap, karena tiap brick bisa memerlukan waktu yang berbeda untuk closing. Selain memiliki besar brick yang tetap, renko juga tersusun dengan sudut 45 derajat antar brick sehingga chart renko tersusun sangat rapi.

Note: kamu juga bisa memilih untuk menunjukkan wick/shadow seperti pada candlestick pada pengaturan chart, fungsi wick pada renko sama seperti pada candlestick yaitu untuk menjukkan tekanan bullish/bearish yang berpotensi menjadi trend reversal namun pada renko wick/shadow muncul lebih jarang sehingga jadi lebih mudah untuk kamu identifikasi.

Note: untuk mengatur nilai brick bedasarkan pergerakan harga tertentu, ubah metode penempatan ukuran kotak menjadi "traditional". Namun perlu diingat kamu juga wajib sesuaikan nilai tiap brick sesuai saham yang kamu analisa karena pergerakan Rp 50 pada saham big caps seperti UNVR tentu akan sangat jauh berbeda dengan pergerakan Rp 50 pada saham small caps seperti DSFI

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa renko brick hanya akan closing ketika harga bergerak sesuai dengan nilai brick yang digunakan, misal kamu menggunakan nilai brick Rp 50 kemudian dalam sehari harga bergerak Rp 100 maka akan ada 2 brick baru yang terbentuk dan begitu juga sebaliknya jika dalam satu atau beberapa hari harga tidak bergerak sebesar Rp 50 sesuai nilai brick yang digunakan maka tidak ada brick baru yang akan terbentuk. Metode ini membuat chart renko menjadi smooth karena hanya berfokus pada pergerakan harga dengan mengeliminasi rentang waktu dan volatilitas namun ini bisa menjadi kelemahan utama dari chart renko karena dengan hilangnya aspek waktu dan volatilitas tentu membuat chart renko "miskin" informasi.

MENGGUNAKAN CHART RENKO UNTUK TRADING:
Cara menggunakan chart renko untuk trading sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tipe chart lain terutama candlestick atau bar namun karena chart renko mengeliminasi noise dari volatilitas membuat chart renko menjadi "bersih" sehingga membaca arah trend, area supply demand, level support resistance atau pola chart menjadi jauh lebih mudah dan presisi.

Note: contoh penggunakan renko untuk mengidentifikasi arah trend dan chart pattern. Jika kamu perhatikan sebenarnya konsepnya tidak jauh berbeda dengan tipe chart lain namun yang membuat chart renko berbeda ada pada chart yang lebih "bersih" karena bebas noise sehingga proses identifikasi menjadi lebih mudah bahkan untuk arah trend bisa terlihat sangat jelas karena tersusun dari brick yang satu warna, tidak terlihat noise dari fluktuasi harga.

Note: contoh penggunaan renko untuk mengidentifikasi level support resistance dan area supply demand, terlihat jauh lebih "bersih" bukan?

Untuk metode analisis lain tidak ada yang berbeda dengan ketika kamu menggunakan chart candlestick atau bar, semua metode analisis seperti elliott wave, harmonic, divergence atau indikator teknikal seperti moving average, ichimoku cloud, sampai fibonacci retracement bisa diterapkan pada chart renko sehingga tidak perlu saya jelaskan lebih detail disini.
Pernyataan Penyangkalan

Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.