Kunci dalam melakukan analisis fundamental menggunakan pendekatan rasio keuangan adalah memahami dengan baik pos pos keuangan kunci, yaitu Asset, Laba dan Hutang. Emiten yang baik akan selalu mengalami pertumbuhan asset tiap tahunya, aset yang bertumbuh menandakan laba yang dihasilkan perusahaan juga bertumbuh dan konsisten tiap tahunya. Anggap saja teman-teman telah menemukan perusahaan yg memiliki PBV, ROE serta PER yang bagus maka langkah selanjutnya untuk memastikan bisnis emiten tersebut sustain kedepanya adalah dengan melihat juga struktur modal perusahaan tersebut.
Perusahaan dalam menjalankan model bisnisnya tidak terlepas menggunkan hutang untuk menghasilkan laba yang maksimal. Kita sebagai investor harus memastikan hutang yang digunakan perusahaan dalam nilai yang wajar. Hutang yg tidak dikelola secara optimal hanya akan menambah beban bunga yg mengurangi laba, untuk itu kita harus memastikan rasio DER Kurang dari 1x, rumusnya gini guysss:
DER = Total debt / total equity hutang PTBA 2020 = 932,184 milyar total ekuitas PTBA 2020 = 16,939 triliun DER = 932,184 M / 16,939 T = 0,05 semakin tinggi nilai hutang dan nilai ekuitas tetap/turun maka rasio DER akan meningkat, sebaliknya semakin kecil hutang dan nilai ekuitas tetap/meningkat maka nilai DER akan meningkat.
DER kurang dari 1x (rendah) menunjukkan bahwa hutang/kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset yang dimilikinya, sehingga dalam kondisi yang tidak diinginkan (bad debt/gagal bayar, bangkrut), perusahaan masih dapat melunasi seluruh hutang/kewajibannya. sebaliknya, semakin tinggi DER menunjukkan komposisi jumlah hutang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan jumlah seluruh modal bersih yang dimilikinya, sehingga mengakibatkan beban perusahaan terhadap kreditur besar. Apabila DER perusahaan besar katakanlah lebih dari 1 apakah dapat dikatakan struktur modalnya tidak sehat?? eiittsss belum tentu
Kita bisa cek detailnya dulu jika penyebab nilai DER tinggi adalah hutang jangka pendek (proses produksi bisnis) ya tidak terlalu masalah karena akan segara dilunasi setalah terjadinya penjualan. (mirip2 kayak jualan bakso lahhh, kita produksi baksonya pake tepung, naahhh beli tepungnya ini kita utang dulu sebentar sampai nanti baksonya laku). Beda cerita apabila penyebab DER tinggi akibat hutang jangka panjang biasanya diperoleh dari pinjaman bank atau obligasi. Perusahaan akan terus menanggung kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman sampai hutangnya lunas. Kondisi tersebut akan menekan laba yang diperoleh perusahaan atau dapat mengganggu likuiditas di masa yang akan datang. Struktur modal dikatakan kurang sehat apabila hutang jangka panjangnya terlalu besar.
Intinya hutang yg besar dikatakan wajar apabila ASET sama LABA nya bertumbuh.
Gimana guyssss sudah mulai puussinggg? wkwkwkkw kita memang harus berpusing ria terlebih dahulu sebelum cuan pada akhirnya hehehehe
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.