Parabolic pattern atau pola parabolic adalah pola yang dibuat berdasarkan pergerakan harga, saat harga berada dalam sebuah trend, baik uptrend atau downtrend.
Secara visual,dalam uptrend, harga dikatakan mengalami koreksi saat low menyentuh parabolic trendline
Maka sebenarnya, pola parabolic memiliki fungsi yang sama dengan trendline biasa, yaitu menggambarkan rally dan koreksi pada trend.
Sesuai dengan nama nya, parabolic, maka bentuk garis cenderung melengkung diagonal bukan diagonal lurus.
Cara menggambar parabolic. Pastikan terdapat trend (struktur higher high higher low) Tentukan titik pullback dari trend ini Gambarlah garis melengkung dari pullback ini. Gunakan fungsi kurva pada Tradingview dan pastikan parabolic curve menyentuh pullback atau low beberapa kali, minimal 2 kali tapi makin banyak makin bagus. Hindari jika parabolic curve hanya menyentuh low sekali. Namun jangan hanya menggunakan pola parabolic untuk keputusan jual atau beli. Gunakan konfirmasi tambahan lain seperti indikator, katalis fundamental atau cerita atau money flow. Garis parabolic hanya digunakan sebagai alat bantu visualisasi.
LPPF Pola parabolic pada LPPF menghubungkan beberapa pullback. Namun garis parabolic hanya 4 kali menyentuh low. Area mendekati atau menyentuh garis parabolic ini kemudian menjadi area beli.
Namun keputusan membeli bukan hanya didasarkan parabolic tapi lebih ke sentimen LPPF yang tertulis di bagian bawah chart, di bagian basic EPS per kuartal dari Tradingview.
Analisa adalah opini bukan rekomendasi.
Catatan
Pindah ke chart harian dan melihat transaksi broker KI atau Ciptadana sekuritas masih rajin membeli
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.