Dalam membaca price action, terdapat 3 struktur trend: uptrend, sideways dan downtrend.
Uptrend adalah saat terbentuk struktur HIGHER HIGH dan HIGHER LOW
Downtrend adalah saat terbentuk struktur LOWER LOW dan LOWER HIGH
Sideways adalah struktur high dan low tidak teratur
Transisi dari perubahan trend, downtrend ke uptrend biasanya terindikasi saat: Struktur lower high berubah. Dimana high terakhir lebih tinggi dari high rata rata atau berada di atas downtrend line (Trendline breakout) Struktur lower low berubah. Dimana low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya. atau dengan kata lain, lower low sudah tidak lagi menjadi lower low.
Dua indikasi ini bisa menjadi sinyal bahwa trend sudah mulai berubah.
IMAS Kita perhatikan chart IMAS dimana area dalam chart dibagi menjadi dua: kanan dan kiri
Pada area kiri, struktur yang terbentuk adalah LOWER HIGH dan LOWER LOW atau downtrend
Sedangkan pada area kanan, struktur yang terbentuk adalah HIGHER HIGH dan HIGHER LOW.
Perubahan struktur ini mengindikasikan bahwa trend sudah berubah.
Sesuai dengan prinsip perubahan trend no 1 diatas : “Struktur lower high berubah. Dimana high terakhir lebih tinggi dari high rata rata atau berada di atas downtrend line”
Maka struktur ini dapat kita lihat pada (1) pada chart IMAS yang sekaligus menjadi trendline breakout.
Lalu lanjut ke prinsip no 2 “Struktur lower low berubah. Dimana low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya. atau dengan kata lain, lower low sudah tidak lagi menjadi lower low.”
Aplikasi dari prinsip ini adalah area (2) di chart IMAS. low 700 kemudian menjadi 740.
Dari low ini, (720) terjadi rally hingga ke 920. Ini menjadi garis awal dan akhir untuk Fibonacci retracement.
Catatan tambahan: konsistenlah dalam menggunakan Fibonacci retracement, jika anda mulai dari low, maka akhiri dengan high. Jika anda mulai dari close terendah, maka akhiri juga dengan close tertinggi. Prinsip ini berlaku juga dalam membuat trendline. Perhatikan trendline pada IMAS. garis ditarik dari high ke high dan dari low ke low. Area (3) adalah retracement dari Rally 740 ke 920.
Apakah retracement ini kemudian menjadi area beli? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan coba rangkum definisi dari retracement yang baik dari salah satu buku Technical analysis tertua terbitan tahun 1930 an karangan Richard W. Schabacker yang menurut saya masih relevan semenjak sekitar 92 tahun sejak buku itu diterbitkan.
Schabacker dalam bukunya, yang dikutip dari Dow Theory mengatakan bahwa retracement idealnya di antara ⅔ atau ½ tinggi rally. Dengan kata lain, batas maksimal retracement yang sehat adalah ½ body rally.
Jika gunakan Fibonacci retracement, maka batas retracement yang sehat adalah Fibonacci 50%.
Jika retracement lebih dari 50%, maka hal ini patut lebih diwaspadai mengingat indikasi yang diberikan lebih ke potensi trend reversal bukan trend continuation.
Sekarang kita lihat kembali area (3) atau retracement pada IMAS.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Fibonacci retracement pada IMAS dihitung dari low 740 hingga ke high 920.
Dari 920 kemudian terjadi retracement yang masih berada < Fibonacci retracement 50%.
Dengan kata lain, retracement pada IMAS masih bisa dibilang sehat dah merupakan indikasi trend reversal.
Selama harga masih mampu retrace > 50% fibonacci retracement, maka pembelian bisa dilakukan.
Katalis IMAS Penjualan mobil nasional secara wholesales per Juni 2022 meningkat jika dibandingkan Juni 2021. Di Juni 2021 penjualan mobil mencapai 72720 unit/ Sedangkan per Juni 2022 penjualan mobil 79168 unit. Terjadi peningkatan penjualan sebesar 8%. Namun jika kita bandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu Mei 2021 yang sebesar 49453 unit, maka penjualan mobil meningkat sebesar 60% IMAS adalah perusahaan distributor penjualan, suku cadang, dan perakitan beberapa merek seperti Suzuki, Nissan, dan Hino yang juga mencicipi larisnya penjualan mobil. Suzuki menjadi merek ke-5 dengan penjualan terbanyak, mencapai 41.413 unit, sedangkan Hino menduduki posisi ke-8 paling laris dengan total penjualan sebanyak 12.426 unit. Katalis peningkatan penjualan mobil ini sudah tercermin dalam kinerja keuangan IMAS dimana di awal tahun ini EPS IMAS konsisten naik dan positif. Jika penjualan masih membaik, maka ini berpotensi menaikkan kinerja IMAS. Sebagai tambahan, pada kuartal ke 3, EPS IMAS hanya sebesar -37. Jika kemudian terjadi peningkatan kinerja di kuartal ke 3 tahun ini, maka IMAS berpotensi mengalami turn around atau dari rugi menjadi untung. Sebuah kondisi yang biasanya cukup kuat menarik minat pasar.
Cut Loss jika koreksi dibawah FIbonacci retracement 50% atau jika EPS IMAS di kuartal ke 3 di bawah menurun.
Catatan
IMAS. Sesuai prediksi keuangan membaik. EPS positif dimana di periode yang sama di tahun sebelumnya EPS minus alias rugi.
Catatan
break
Catatan
1 Pendapapatan IMAS naik dari 2021 hingga September 2022. Salah satu penyebab kenaikan adalah PPnBM
2. 2021 meskipun pendapatan naik IMAS secera umum rugi. Keuntungan hanya di bulan Juni 2021 . Atau dengan kata lain, dari 4 kuartal, hanya 1 kuartal yang untung (area merah). Area hijau adalah masa dimana IMAS untung dimana EPS meningkat 3 kuartal berturut2. Perlu diperhatikan pada maret 2022-Juni 2022 Pendapatan IMAS turun. Namun laba IMAS masih tetap naik. Ini terjadi karena beban IMAS lebih kecil atau dengan kata lain IMAS lebih efisien.
3. Efisiensi ini bisa dilihat dari OPM (%) Operating Margin Profit yang terus naik dari Desember 2021.OPM yang makin tinggi artinya perusahaan makin efisien mengelola pendapatannya. Disisi lain jika pendapatan naik, laba naik dan OPM turun,ini bisa menjadi indikasi jika perusahaan memimiliki penghasilan lain-lain (seperti divestasi) yang mana ini merupakan penghasilan di luar bisnis utama perushaan yang sifatnya one-time.
Masih mengunggu kinerja keuangan IMAS di kuartal 4 dan tahunannya untuk keputusan lebih lanjut.
Catatan
double bottom tapi sepertinya tidak kuat mengingat indeks yang masih lemah serta volume pada double bottom juga relatif kecil
Catatan
Potenssi penurunan hingga ke open dari mother candle. Penurunan melebih open dari mother candle akan menjadi konfirmasi penurunan lanjutan.
Catatan
break dengan volume tinggi
Catatan
Teori market discount everything menyatakan pergerakan harga sahama sudah memperhitungkan informasi terkait saham tersebut.
Dengan kata lain, pelaku pasar sudah mengantisipasi pergerakan harga di masa depan.
Dalam kasus IMAS, pasar mungkin sudah memprediksi bahwa laba IMAS tahun ini akan meningkat seperti prediksi diatas sehingga terjadi permintaan yang kuat akan saham ini.
Kemungkinan jika berita kenaikan laba sudah keluar, saya akan keluar dari saham ini
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.