Index Dolar pada 24 hingga 27 Agustus 2021 dibuka pada 93.496 dan ditutup pada 92.626
Para investor menangkap pernyataan Jerome Powell minggu lalu sebagai indikasi Bahwa Bank Sentral AS belum akan bertindak signifikan untuk mengatasi inflasi dalam tempo singkat. The Fed memberi sinyal pembelian aset obligasi memang akan segera dikurangi pada akhir tahun ini namun dengan tanpa menyingkirkan lonjakan covid19 varian delta yang juga memberi dampak pada AS. Pernyataan The Fed mengenai inflasi saat ini, yang dianggap hanya sementara juga mengindikasikan bahwa pembatasan pembelian obligasi tidak akan bersamaan dengan kenaikan suku bunga.
Pernyataan The Fed segera memberi dampak positif pada mata uang sepeti Euro yang naik menjadi US$ 1.1794 yang sebelumnya berada di level US$ 1.1753. GBP pun mengalami kenaikan dari US$ 1.369 menjadi US$ 1.3767. AUD naik dari US$ 0.7238 ke US$ 0.7311.
Dolar pun mengalami pelemahan di zona asia menjadi ¥ 109.92 setelah sebelumnya berada di harga ¥ 110.02. Franc Swiss pun menilai dolar lebih rendah di Fr 0.9115, setelah sebelumnya berada di Fr 0.9181. Dolar kanada pun membeli dolar AS pada 1,2619 dari sebelumnya 1,2684. Dari sisi emas kenaikan terjadi dari US$ 1791.41 / toz melesat hingga US$ 1817.69 / toz.
Pada minggu ini, apabila index dolar mrlanjutkan penurunan hingga menembus 92.466 maka akan berpotensi melanjutkan penurunan hingga level 92.156. Namun apabila gagal menembus dan menunjukkan tanda pembalikan seperti membentuk candlestick doji, spinning top, hammer atau bullish engulfing pada perdagangan harian, maka berpotensi memantul naik hingga level 93.157.
Selalu gunakan manajemen resiko dalam investasi anda.
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.