Di atas adalah chart IHSG per 3 Mei 2021. Tampak bahwa IHSG masih sanggup bertahan di area Support kuat 5850-5900.

Area tersebut adalah area Support/Resistance yang sudah terbentuk sejak awal tahun 2020 kemarin. Dan sudah berkali-kali menahan kejatuhan IHSG dalam 5 bulan ke belakang.

Namun itu bukan berarti semuanya aman dan baik-baik saja. Karena secara analisis teknikal, IHSG tengah berada pada trend turun (bearish) jangka menengah.

Dan seperti yang telah kita bahas pada TRANSIT Investing Masterclass (Module 1: Trend Analysis), ketika market sedang mengalami trend turun (bearish), maka Support cenderung lebih lemah, sedangkan Resistance cenderung lebih kuat.

Artinya posisi IHSG saat ini, meskipun sudah berada sangat dekat dengan Support kuat, namun tetap perlu kita waspadai bersama. Karena belum tentu kali ini IHSG dapat bertahan.

Jika ternyata IHSG tidak sanggup bertahan di atas garis Support tersebut, dan jatuh tertembus ke bawah, maka bersiap-siaplah untuk IHSG turun sampai ke level 5500.

Namun jika misalnya IHSG sanggup bertahan, maka kembali terbukalah peluang untuk IHSG naik kembali ke 6200. Dan jika suasana market masih kondusif, ada kemungkinan IHSG melanjutkan penguatan ke 6400. Bahkan terus naik menembus All Time High 6693.

Pertanyaan menarik berikutnya adalah, seberapa besar kemungkinan untuk IHSG dapat bertahan (dan balik arah naik)? Serta berapa persen probabilita untuk IHSG melanjutkan trend turun?

Secara historis dan statistik, dalam 20 tahun ke belakang (sejak tahun 2000), terdapat 45% probabilita untuk IHSG turun di bulan Mei s/d Oktober.

Yang artinya selama 20 tahun ke belakang, dalam rentang waktu antara bulan Mei s/d Oktober, IHSG sudah turun sebanyak 9 kali, dan telah naik sebanyak 11 kali.

Sehingga boleh dibilang, IHSG masih lebih banyak naik ketimbang turun di bulan Mei. Dan pepatah "Sell on May and Go Away", tidak boleh kita percayai secara mentah-mentah begitu saja.

Tapi yang pasti, entah IHSG naik atau pun turun, kita tetap harus selalu waspada dan disiplin menjalankan Trading Plan kita.

Karena meskipun IHSG-nya turun, bukan berarti semua saham juga akan pasti turun. Begitu pun ketika IHSG naik, juga tidak berarti semua saham pasti akan ikut naik.

Itulah sebabnya penting untuk kita selalu melihat chart saham per saham, untuk menemukan peluang profit terbaik. Jangan hanya berpatokan pada IHSG saja.

Dan menurut pengalaman saya, di kala IHSG naik maupun turun, akan selalu saja ada saham-saham yang "melawan arus", dan menarik untuk kita cermati. Asalkan kita tahu bagaimana caranya menemukan saham-saham tersebut.

Jadilah investor yang Cerdas dan Mandiri!

Ariz
Economic CyclesSupport and ResistanceTrend Analysis

Juga di:

Pernyataan Penyangkalan