Setelah sebelumnya kami menciptakan istilah Green Zone (rebound target) dan Red Zone (Correction target) pada IHSG sejak 21 Maret 2020 lalu, alhasil terlihat bahwa IHSG berhasil rebound mencapai Green Zone namun sangat amat kesulitan bertahan di Green Zone, bahkan di atas level pivot 4500 sekalipun. Jadi bagaimana?

Cermati level 4500, jika IHSG tidak mampu bertahan di atas level ini, besar peluang bagi IHSG bergerak mix to low menuju Red Zone kembali. Area Red Zone ada di kisaran 4029 - 3836. Jadi, ini adalah area target koreksi untuk keduakalinya menanti IHSG.

Apakah Red Zone adalah level beli?

Ya jika tercapai pertama kali di akhir Maret 2020 (baca kembali artikelnya). Namun kami meragukan-nya jika Red Zone kembali tercapai untuk kedua kalinya. Jika Trader yang hobi Buy on Weakness, maka akan tergiur membeli di area Red Zone (ini menantang, namun berbahaya).

Bagi Anda trend follower yang mengikuti pedoman galerisaham, maka Anda sudah menjual saham - saham Anda yang break support ketika IHSG berada di kisaran 4600 dan saat ini hampir tidak punya saham, cash 90%, dan tidak pula membeli di area Red Zone.

Jadi, untuk membeli saham, sebaiknya tunggu konsolidasi dulu. Konsolidasi dimanapun bisa menjadi titik ideal beli jika diakhiri dengan breakout kembali, namun harus ada konsolidasi dulu. Breakout kan ketinggalan? Nah, berapa banyak orang yang dari akhir Maret buru - buru beli dan sekarang nyangkut?

Jadi, apakah IHSG pasti akan ke Red Zone?

Jika tidak mampu bertahan di atas 4500, maka red zone menanti. Ga perlu ulas asing net buy / sell karena ulasan kami dari 21 Maret sama sekali tidak memusingkan hal itu, karena asing menjual, terlihat di chart. Institusi membeli, terlihat pula di chart. Santai aja, dengan punya cash >90%, santai aja, hati tenang.

Jika Red Zone ditembus (jebol), maka bisa dilihat pada chart berapa target penurunan IHSG kemudian ya (GS).
ihsgTechnical IndicatorsTrend Analysis

We Build Profitable Traders | Visit: galerisaham.com/pro/
Juga di:

Publikasi terkait

Pernyataan Penyangkalan