Prospek ke depan:
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berkomitmen untuk melakukan upaya pengelolaan yang berkelanjutan dengan fokus pada lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola. Komitmen perusahaan terhadap praktik berkelanjutan tercermin dalam inklusinya dalam indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI. BJTM berencana untuk membagikan dividen pada RUPST mendatang, di mana diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan dividen tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,8% menjadi sekitar IDR 53,08 per saham.
BJTM telah meluncurkan produk tabungan bernama Tabungan Santri, yang khusus ditargetkan untuk pelajar, sekolah, dan alumni lembaga pendidikan berbasis Islam. Produk ini beroperasi di bawah perjanjian Wadiah Yad Adh Dhamanah dan tersedia melalui semua saluran elektronik Bank Jatim, memungkinkan untuk deposito dan penarikan kapan saja. Ini juga memungkinkan orang tua untuk mengirim uang jajan ke anak-anak mereka di sekolah tanpa harus pergi ke sana secara fisik.
BJTM telah menetapkan arah strategis untuk dirinya sendiri, dengan fokus pada pertumbuhan bisnis, inovasi teknologi, dan efisiensi, dengan target mencapai laba bersih sebesar IDR 1,65 triliun dengan pertumbuhan kredit hingga 18% pada tahun 2023. Namun, ekonomi global telah mengalami penurunan karena inflasi, kebijakan moneter yang lebih ketat, dan perang di Ukraina, yang telah mengganggu aktivitas manufaktur global setelah dua tahun ekspansi. Sektor keuangan global juga mengalami tekanan, seperti yang terlihat dalam kenaikan yield dan penguatan dolar AS akibat kebijakan moneter yang lebih ketat. Hal ini menempatkan tekanan pada stabilitas ekonomi nasional, meskipun masih terkendali dan relatif lebih baik daripada negara-negara sebaya.
CEO Busrul Iman cukup optimis terhadap prospek ekonomi negara, dengan memprediksi tingkat pertumbuhan yang realistis sebesar 5,3%, dengan mempertimbangkan dinamika pemulihan menuju kinerja ekonomi yang lebih cepat. Namun, ia menekankan perlunya mengantisipasi dan mengelola risiko ketidakpastian. Busrul juga menjelaskan bahwa ekonomi Jawa Timur diperkirakan akan tumbuh antara 3,45% dan 5,15% pada tahun 2023, didorong oleh kontrol pandemi yang lebih baik yang memungkinkan mobilitas yang lebih normal. Di masa depan, pengembangan digitalisasi di industri perbankan diharapkan akan mengikuti penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 12/POJK.3/202.
Secara keseluruhan, BJTM telah menunjukkan profitabilitas dan pertumbuhan yang baik, dengan peningkatan pendapatan bersih, pertumbuhan kredit, dan kinerja kualitas pinjaman. Kesuksesan perusahaan dalam mendukung program UMKM pemerintah terbukti dari pertumbuhan signifikan di sektor UMKM, dengan komposisi NPL yang rendah. Perusahaan berencana mengalokasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk membentuk grup bisnis bank tahun ini, meskipun hal tersebut dapat memengaruhi rasio CAR Bank Jatim.