ReutersReuters

Fitch Peringkat Obligasi IDR970 miliar Tower Bersama di ‘AA+(idn)’

(The following statement was released by the rating agency)

Fitch Ratings-Jakarta-22 March 2021:

Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AA+(idn)’ untuk obligasi IDR970 miliar PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBI, BBB-/AA+(idn)/Stabil). Obligasi ini merupakan penerbitan tahap keempat dari program obligasi berkelanjutan perusahaan sebesar IDR7 triliun.

Obligasi tersebut diperingkat sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang TBI karena utang tersebut merupakan kewajiban senior tanpa jaminan dari perusahaan. Perusahaan menara independen yang berbasis di Indonesia ini akan menggunakan dana yang terhimpun dari penerbitan ini untuk membiayai kembali sebagian utang anak perusahaannya.

Peringkat nasional di kategori ‘AA’ menunjukkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Resiko kredit hanya sedikit berbeda dari emiten-emiten atau surat-surat utang yang mendapat peringkat tertinggi di Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Ruang Gerak (Headroom) untuk Akuisisi Menara: Peringkat TBI memiliki headroom yang cukup bagi perusahaan untuk menyelesaikan akuisisi sebanyak maksimum 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) dengan biaya sebesar IDR3.975 miliar (USD280 juta). Kami memperkirakan funds from operations (FFO) net leverage TBI akan tetap berkisar pada 5,0x hingga 2021 (2019: 5,3x) – di bawah sensitivitas negatif sebesar 5,5x.

Kami memperkirakan bahwa akuisisi akan menambah sekitar USD41 juta pendapatan dan USD34 juta EBITDA per tahun, dan meningkatkan portofolionya menjadi 19.215 menara. Kami memperkirakan akuisisi ini akan sedikit mengurangi kontribusi perusahaan-perusahaan telekomunikasi dengan peringkat investment-grade terhadap pendapatan TBI dari 78% saat ini dan melemahkan marjin EBITDA. Transaksi ini bergantung atas persetujuan-persetujuan pemegang saham dan mungkin selesai pada akhir Maret 2021.

Profil Bisnis yang Membaik: Peringkat TBI mencerminkan profil bisnisnya yang kuat, didukung oleh visibilitas arus kas yang kuat yang didukung oleh kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan dan dengan klausa-klausa eskalasi. Profil bisnis TBI terus membaik, dengan penambahan menara organik dan sewa didorong oleh belanja modal besar dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk memperkuat jaringan 4G dan memperluas infrastruktur fiber. Bisnis menara memiliki risiko teknologi, tingkat churn pelanggan, serta belanja modal pemeliharaan yang rendah. Profitabilitas yang stabil dan produksi kas yang kuat dari perusahaan menara memungkinkan ambang batas leverage yang lebih tinggi untuk perusahaan menara dibandingkan perusahaan-perusahaan lainnya.

Industri akan Berkonsolidasi: Kami mengekspektasi industri menara untuk berkonsolidasi, dengan dua perusahaan menara terbesar Indonesia – TBI dan pemimpin pasar, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo, BBB/AAA(idn)/Stabil), meningkatkan pangsa pasar mereka karena perusahaan-perusahaan telekomunikasi menjual menara-menara mereka dan perusahaan menara yang lebih kecil keluar karena kurangnya skala untuk bersaing secara efektif.

Pengembalian Pemegang Saham Menggerakkan Leverage: Kami mengekspektasi TBI akan mendistribusikan pengembalian pemegang saham dengan hati-hati, menjaga rasio utang bersih/EBITDA kwartal terakhir yang disetahunkan di bawah 5,0x (9M20: 4,6x) atau FFO net leverage di bawah 5,5x. TBI membayar sekitar IDR652 miliar dan IDR617 miliar dividen dan pembelian kembali saham pada 2019 dan 9M20, secara berurutan – lebih rendah daripada ekspektasi kami sebesar IDR1,2 triliun–1,3 triliun.

Pertumbuhan Didukung Akuisisi: Kami mengekspektasi pendapatan dan EBITDA meningkat sebesar 15%-20% pada 2021, disebabkan oleh kombinasi akuisisi dan kuatnya permintaan atas menara dan jaringan fiber dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Rata-rata belanja modal/pendapatan perusahaan telekomunikasi Indonesia akan tetap tinggi, pada 27%-28% (2019: 31%). TBI menambah sekitar 2.963 sewa bersih (Protelindo: 2.688) pada 9M20 – lebih tinggi secara signifikan daripada ekspektasi kami – meningkatkan rasio penyewanya menjadi 1,96x, tertinggi di industri. Kami mengekspektasi pangsa pasar TBI akan meningkat menjadi 20% (2020: 17%) pada 2021 karena perusahaan berkembang lebih cepat daripada rata-rata industri dan menyelesaikan akuisisi atas portofolio menara IBST.

Terkendalinya Tekanan Harga Sewa Menara: Kami memprediksi marjin EBITDA yang stabil sebesar 84%-86% pada 2021 (2019: 85%); di mana tekanan harga sewa menara diimbangi oleh profitabilitas yang kuat dari penambahan co-location. TBI melaporkan marjin EBITDA 9M20 sebesar 86%. Sekitar 34% dari kontrak sewa perusahaan akan perlu diperbaharui pada 2021-2023. TBI sebelumnya telah memperbaharui kontrak yang berakhir jangka waktunya pada tarif penyewaan menara rata-rata, mempertahankan marjin EBITDA operasionalnya tetap pada 85%-86% selama 2016-2019. Minimalnya tumpang tindih situs menara dengan pesaingnya juga menyisakan sedikit ruang bagi perusahaan telekomunikasi untuk mengurangi tarif sewa.

Visibilitas Arus Kas yang Kuat: Peringkat-peringkat TBI mendapatkan manfaat dari perjanjian sewa jangka panjang yang memberikan visibilitas dan stabilitas terhadap arus kasnya. Total pendapatan yang terkunci adalah sekitar IDR26 triliun (USD1,7 miliar) pada akhir September 2020, dan rata-rata sisa masa kontrak adalah 5,3 tahun. Kami menilai risiko tidak diperbaharuinya kontrak adalah rendah, karena menara adalah infrastruktur yang sangat penting bagi perusahaan telekomunikasi, yang ingin menghindari relokasi peralatan untuk meminimalisasi gangguan layanan.

Risiko Rekanan dan Mata Uang Asing Rendah: Operator dengan peringkat investment grade berkontribusi 78% terhadap pendapatan 9M20 TBI, lebih tinggi dari 65% dari Protelindo dan 66% dari operator terbesar ketiga PT Solusi Tunas Pratama Tbk (STP). TBI memitigasi risiko mata uang dengan sepenuhnya melindungi eksposur dolar AS-nya, dengan pendapatan tahunan dalam mata uang dolar AS sebesar USD40 juta dari PT Indosat Tbk (BBB/AAA(idn)/Stabil). TBI memiliki eksposur tertinggi pada 9M20 di antara perusahaan menara independen terhadap pemimpin pasar selular – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) – pada 39% dari pendapatan, dibandingkan 14% untuk Protelindo dan 18%untuk STP.

Kami meyakini bahwa risiko gagal bayar atau penundaan pembayaran dari perusahaan telekomunikasi yang lebih kecil, seperti PT Hutchison 3 Indonesia – yang didukung oleh perusahaan induk yang lebih kuat—dan PT Smartfren Telecom Tbk, yang berkontribusi sebesar 15% dan 7% secara berturut-turut terhadap pendapatan 9M20 TBI, adalah rendah.

Subordinasi Struktural Menurun: Obligasi TBI diperingkat pada tingkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjangnya, meskipun terdapat subordinasi struktural terhadap utang yang dimiliki oleh anak perusahaan yang beroperasi yang menghasilkan pendapatan grup. Kami memperkirakan rasio utang prior-ranking/EBITDA yang disetahunkan akan membaik, karena TBI secara bertahap membiayai kembali utang anak perusahaannya menggunakan obligasi dolar AS dan rupiah dari perusahaan holding. Kami percaya akan ada pemulihan kreditor yang kuat dalam skenario gagal bayar karena proporsi yang tinggi dari arus kas operasional terkunci secara kontraktual.

RINGKASAN DERIVASI

Peringkat TBI lebih tinggi 3 notch dari peringkat produsen tekstil dan garmen Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex, BB-/A+(idn)/Negatif), karena perusahaan memiliki profil bisnis yang lebih baik terlepas dari leverage yang lebih tinggi. Sritex terekspos pada volatilitas biaya upah dan energi dan memiliki kebutuhan modal kerja yang besar. Namun, profil leveragenya, dengan FFO net leverage sebesar 3,0x-4,0x, lebih baik daripada TBI.

TBI memiliki peringkat nasional 2 notch lebih tinggi dibandingkan PT Sumber Alfaria TrijayaTbk (Alfamart, AA-(idn)/Stabil), salah satu operator mini market terbesar Indonesia. Portofolio produk Alfamart sebagian besar terdiri dari produk-produk kebutuhan pokok dan hal ini menghasilkan marjin EBITDA satu digit untuk perusahaan. Profil bisnis, visibilitas arus kas, dan protabilitas yang lebih kuat dari perusahaan menara ini melebihi leverage Alfamart yang lebih rendah.

ASUMSI-ASUMSI UTAMA

Asumsi-asumsi Utama Fitch pada Rating Case untuk Emiten:

- Pendapatan meningkat sebesar 15%-20% pada 2021 (termasuk akuisisi);

- Penambahan sewa sebesar 2.500-3.000 pada 2021, terdiri dari 500-1.000 penambahan menara dan 1.500-2.000 co-locations;

- Marjin EBITDA operasional sebesar 84% -86% selama 2021, menurun 50bp-100bp dalam jangka waktu menengah;

- Rasio belanja modal/pendapatan sebesar 30% -35% pada 2021;

- Pembayaran dividen dan pembelian kembali saham sebesar IDR1,2 triliun-1,3 triliun selama2021;

- Akuisisi 3.000 menara IBST untuk IDR3.975 miliar pada 2021;

- Biaya bunga rata-rata sekitar 8,5%-9,0% pada basis lindung nilai.

SENSITIVITAS PERINGKAT

Faktor-faktor yang dapat, secara individual maupun kolektif, mengarah pada tindakan pemeringkatan positif/peningkatan peringkat:

- FFO net leverage, berdasarkan jumlah utang dengan lindung nilai, di bawah 4,5x secara berkelanjutan.

Faktor-faktor yang dapat, secara individual maupun kolektif, mengarah pada tindakan pemeringkatan negatif/penurunan peringkat:

- Akuisisi yang didanai utang, gagal bayar sewa oleh perusahaan telekomunikasi yang lebih lemah, atau pembayaran dividen dan aktivitas pembelian kembali saham yang signikan yang mengarah kepada FFO net leverage, berdasarkan jumlah utang dengan lindung nilai, di atas 5,5x untuk periode yang berkelanjutan.

Likuiditas dan Struktur Utang

Akses ke Pasar Modal dan Bank yang Kuat: TBI memiliki akses yang kuat terhadap pasar obligasi rupiah dan dolar AS serta bank-bank lokal dan internasional. Saldo kas TBI sebesar IDR574 miliar dan fasilitas committed yang belum ditarik sebesar IDR3 triliun pada akhir September 2020 lebih rendah daripada IDR5,8 triliun utangnya yang jatuh tempo pada 2021. Namun, akses pendanaannya yang kuat membantu memitigasi risiko pembiayaan kembali. TBI telah menghimpun total IDR3,7 triliun melalui obligasi lokal untuk pembiayaan kembali utang pada 2019-2020 dan telah menerbitkan IDR2,92 triliun obligasi domestik pada awal 2021. Perusahaan menerbitkan obligasi senior tanpa jaminan sebesar USD350 juta dengan suku bunga 4,25% pada 2020 dan obligasi senior tanpa jaminan senilai USD300 juta dengan bunga 2,75% pada Januari 2021, untuk membayar kembali utang yang telah ada saat ini.

Referensi untuk Sumber Materi Substansial dikutip sebagai Faktor- Faktor Penggerak Peringkat

Sumber-sumber informasi utama yang digunakan dalam analisis ini dijelaskan dalam daftar kriteria yang relevan pada laporan ini.

TANGGAL DARI KOMITE YANG RELEVAN

20 November 2020

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

----senior unsecured; National Long Term Rating; New Rating; AA+(idn)

Contacts:

Analis Utama

Felita Felita,

Senior Analyst

+62 21 2988 6817

Nasional

PT Fitch Ratings Indonesia

DBS Bank Tower 24th Floor, Suite 2403 Jl. Prof.Dr. Satrio Kav 3-5

Jakarta 12940

Ketua Komite

Steve Durose,

Managing Director

+61 2 8256 0307

Media Relations: Leslie Tan, Singapore, Tel: +65 6796 7234, Email: leslie.tan@thefitchgroup.com

Informasi tambahan dapat diperoleh di www.fitchratings.com.

Applicable Model

Numbers in parentheses accompanying applicable model(s) contain hyperlinks to criteria providing description of model(s).

Corporate Monitoring & Forecasting Model (COMFORT Model), v7.9.0 (1)

Additional Disclosures

Solicitation Status

Additional Disclosures For Unsolicited Credit Ratings

Endorsement Status

Endorsement Policy

SEMUA PERINGKAT KREDIT FITCH TUNDUK PADA PEMBATASAN TERTENTU DAN DISCLAIMER. HARAP MEMBACA BATASAN DAN DISCLAIMER TERSEBUT DENGAN MENGIKUTI TAUTAN INI: HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/UNDERSTANDINGCREDITRATINGS. SELAIN ITU, HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/RATING-DEFINITIONS-DOCUMENT MENJELASKAN DETAIL DEFINISI PERINGKAT FITCH UNTUK SETIAP SKALA RATING DAN KATEGORI PERINGKAT, TERMASUK DEFINISI YANG BERKAITAN DENGAN DEFAULT. PERINGKAT YANG DIPUBLIKASIKAN, KRITERIA, DAN METODOLOGI TERSEDIA DARI SITUS INI SETIAP SAAT. PEDOMAN PERILAKU FITCH, KERAHASIAAN, KONFLIK KEPENTINGAN, AFILIASI FIREWALL, KEPATUHAN, DAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR RELEVAN LAINNYA JUGA TERSEDIA DARI BAGIAN PEDOMAN PERILAKU SITUS INI. KEPENTINGAN RELEVAN DIREKTUR DAN PEMEGANG SAHAM TERSEDIA DI HTTPS://WWW.FITCHRATINGS.COM/SITE/REGULATORY. FITCH MUNGKIN TELAH MENYEDIAKAN LAYANAN LAIN YANG DIIZINKAN KEPADA ENTITAS YANG BERPERINGKAT ATAU PIHAK KETIGA TERKAIT DARI ENTITAS TERSEBUT. RINCIAN LAYANAN INI UNTUK ANALIS UTAMA YANG BERADA DI DALAM PERUSAHAAN FITCH RATINGS (ATAU CABANG PERUSAHAAN TERSEBUT) YANG TERDAFTAR DALAM ESMA ATAU FCA DAPAT DITEMUKAN DI HALAMAN RINGKASAN ENTITAS UNTUK PENERBIT INI DI SITUS FITCH RATINGS.

Masuk atau buat akun gratis selamanya untuk membaca berita ini