KontanKontan

Perbankan Optimistis Bisa Turunkan Kredit Menganggur Tahun Ini

Performa penyaluran kredit perbankan per April 2023 menurut laporan Bank Indonesia mengalami pertumbuhan 8,08% (YoY) atau tumbuh melambat dari bulan Maret 9,93%.

Namun jika menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2023, undisbursed loan bank umum tercatat sebesar Rp 1.933,4 triliun. Angka tersebut naik 12,97% dari periode sama tahun lalu.

Dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, harusnya fasilitas kredit yang belum ditarik bank atau undisbursed loan juga semakin melandai.

Menanggapi hal ini Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan kondisi tersebut tidak selalu sejalan beriringan dikarenakan berbagai faktor,

"Di beberapa kondisi, undirsbursed loan masih tinggi umumnya terjadi pada penyaluran kredit berbasis proyek dimana kredit yang sudah disetujui akan ditarik sesuai kebutuhan namun kondisi global saat ini sepertinya berdampak juga pada permintaan dan pengerjaan proyek yang membuat undirsbursed loan meningkat," katanya kepada Kontan, Minggu (28/5).

Baca Juga: Ini Penyebab Kredit Menganggur di Perbankan Masih Tinggi

Trioksa menyebut sektor yang umumnya yang menjadi penyebab masih tingginya undirsbursed loan terkait yakni penyaluran kredit berbasis proyek yang mana akan ditarik sesuai kebutuhan atau permintaan.

Jika hal ini terus berlanjut Trioksa memprediksi ke depan potensi undirsbursed loan akan meningkat bila proyek-proyek masih belum terlalu bergerak dan kecenderungan bisnis yang masih menunggu pemulihan ekonomi.

Sementara itu jika melihat di industri perbankan sendiri, beberapa di antaranya sudah mengalami undirsbursed loan yang mulai melandai, misalnya saja Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang hingga akhir Maret 2023 mencatat undisbursed loan mencapai Rp 97,7 triliun atau turun 1,6% secara year on year.

"BRI optimistis di tahun ini, menjelang Pemilu aktivitas pelaku UMKM akan terus meningkat dan undisbursed loan BRI akan terus menurun," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.

Lebih lanjut Aestika mengatakan BRI sendiri secara umum menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10%-12% secara YoY di tahun 2023.

Baca Juga: Hingga April 2023, Pertumbuhan Penyalurkan Kredit Bank Melambat

Sementara itu Bank Central Asia (BCA) mencatat undisbursed loan hingga Maret sebesar Rp333,6 triliun. Sementara itu total kredit BCA tumbuh 12,0% (YoY) menjadi Rp713,8 triliun. Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen kredit, sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai segmen bisnis.

"Kami melihat sektor-sektor seperti telekomunikasi, jasa keuangan, hingga kredit konsumen memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan total kredit ke depan," kata Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn kepada Kontan.

Tahun ini BCA berharap pertumbuhan kreditnya di kisaran 10-12% dengan ditopang oleh likuiditas yang memadai. "Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan," tambahnya