KontanKontan

Belum Capai Target pada 2022, Ini Strategi Isra Presisi (ISAP) Capai Target di 2023

PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) mencatatkan laba sebesar Rp 1,74 miliar di sepanjang tahun 2022. Meskipun naik 955%, raihan itu belum mencapai target yang semula ditetapkan ISAP.

Laba ISAP tahun 2022 naik 955% dari laba tahun 2021 yang sebesar Rp 165 juta.

ISAP juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 20,93 miliar di sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik 28% dari raihan tahun 2021 yang sebesar Rp 16,41 miliar.

Direktur Isra Presisi Indonesia, Budiharto, mengatakan, target realisasi di tahun 2022 semula ditetapkan sebesar Rp 30,9 miliar dengan laba sekitar 10% dari pendapatan.

Namun, pendapatan ISAP di tahun 2022 tercatat hanya Rp 20,93 miliar dengan laba bersih Rp 1,74 miliar atau sekitar 7% dari pendapatan.

Budiharto mengatakan, target awal semula ditetapkan untuk listing sebagai perusahaan terbuka di pertengahan tahun 2022.

Namun, ISAP mengalami kendala teknis di pertengahan tahun 2022, sehingga perseroan baru melantai di BEI pada akhir tahun 2022.

“Target kami di tahun 2022 belum tercapai, karena listing untuk IPO ISAP mundur ke bulan Desember 2022,” ujarnya dalam Public Expose RUPST ISAP, Jumat (26/5).

Meskipun tidak menyebutkan angka pasti target pendapatan dan laba di tahun 2023, ISAP memaparkan strategi perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan laba.

Direktur Utama ISAP Asrullah mengatakan, perusahaan manufaktur mitra Astra Group itu akan terus melakukan hubungan bisnis dengan pelanggan tetap sebagai strategi pemasaran mereka.

“Kami akan selalu aktif dalam temu bisnis yang dilakukan Astra Group dan non-Astra Group untuk memasarkan produk-produk perseroan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Asrullah memaparkan, hambatan yang akan dialami ISAP di tahun 2023 adalah keterbatasan kapasitas produksi dan modal kerja. “Hambatan kami bukan di rendahnya permintaan atau kualitas produk, tetapi dari keterbatasan modal kerja dan kapasitas produksi,” paparnya.

Menurut Asrullah, seluruh dana yang telah terhimpun telah digunakan untuk modal kerja.

ISAP menggunakan dana IPO untuk pembuatan dies, mould, checking fixture aksesoris mobil dan motor after market. Kemudian pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw.

“Dana IPO kami gunakan untuk memenuhi kelebihan permintaan yang selama ini dialami ISAP demi meningkatkan pendapatan di tahun 2023,” ungkapnya.

Terkait strategi ekspansi, ISAP mengakui sudah memiliki beberapa customer baru dengan permintaan yang cukup tinggi. Namun, ISAP belum mengungkapkan siapa pihak yang akan dilakukan kerja sama tersebut di tahun 2023.

“ISAP tahun ini juga akan menjajaki kerjasama dengan para pelanggan baru demi melakukan diversifikasi produk,” tuturnya.

Sebagai informasi, ISAP melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2022. ISAP melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 37,31% ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 96 per saham.