KontanKontan

Pada Semester II-2023, Dana Asing Berpotensi Masuk Deras ke Pasar Keuangan Domestik

Aliran dana investor asing berpotensi kembali tinggi pada semester paruh kedua di 2023. Bursa saham Indonesia dinilai punya daya tarik lebih dibanding bursa kawasan lainnya.

Pada perdagangan Rabu (7/6), investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 454,56 miliar. Namun sepanjang tahun berjalan asing masih membukukan beli bersih sejumlah Rp 21,05 triliun.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas,Adrian Joezer, menuturkan sebagai emerging market, pasar saham Indonesia masih menarik dibandingkan pasar saham lain.

Apalagi investor asing sudah mulai kembali beralih dari pasar China ke Indonesia. Penyebabnya pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu itu tak sesuai dengan ekspektasi.

"Meski investor asing sempat keluar di akhir 2023 dan awal tahun ini, tapi ternyata pemulihan ekonomi China tidak sekencang itu sehingga asing kembali lagi," ujar Joezer, Rabu (7/6).

Dari sisi valuasi, lanjut dia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum terlalu mahal atau overvalued. Hitungan Mandiri Sekuritas price to earning (PE) IHSG bisa berada di level 13,7 kali pada 2023.

Kemudian dari sisi likuiditas, pasar saham Indonesia kian membaik. Hal ini seiringdengan meningkatnya jumlah aksi penawaran umum saham perdana atawa Initial Public Offering (IPO).

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, secara fundamental ekonomi Indonesia tergolong masih positif, apalagi ada sentimen pemilu.

"Karena 2022 asing sudah memanfaatkan net sell lumayan dan harapan tahun ini meskipun di tengah kekhawatiran dari sisi global asing berlanjut," ucap dia.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahkan Indonesia juga akan menghadapi pemilu 2024, yang mana masa kampanye akan di mulai pada paruh kedua 2023.

“Apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki semester dua, yang mana sentimen pemilusemakin kuat dan menjadi salah satu sentimen yang positif,” imbuh dia.Sektor Pilihan

Untuk semester dua mendatang, Mandiri Sekuritas menjagokan sektor konsumer dan sektor yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga, seperti teknologi, telekomunikasi dan properti.

"Sektor yang sensitif suku bunga dipilih karena di akhir 2023, pelaku pasar mulai menanti penurunan suku bunga untuk, ketika The Fed sudah menurunkan suku bunga sudah terlambat untuk melakukan rotasi," tutur Joezer.

Sementara, Mandiri Sekuritas memprediksi IHSG bisa berada di level 7.510 di akhir 2023. Kemudian, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 7.650 sampai 7.950.

Sementara Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan dengan skenario bearish IHSG ada di level 6.305. Sementara di skenario bullish pesimistis di level 7.048 dan bullish optimistis di level 7.385.