KontanKontan

Kuartal III-2022, Kinerja GoTo Berhasil Tumbuh Melebihi Ekspektasi

Jakarta.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan total nilai transaksi (gross transaction value/GTV) di kuartal III naik 33% mencapai Rp161 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian GTV ini melampaui pedoman kinerja yang telah ditetapkan yakni antara Rp151 triliun hingga Rp156 triliun.

Selain GTV, pendapatan bruto Q3-2022 juga naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp5,9 triliun, mencapai batas atas pedoman yang ditetapkan antara Rp5,7 triliun hingga Rp6,0 triliun.

Berdasarkan laporan resmi perseroan, Senin ini (21/11/2022), pencapaian GTV dan pendapatan bruto pada Q3 tahun ini (Juli-September) juga mencapai rekor tertinggi angkanya dibandingkan dengan enam kuartal sebelumnya sejak Q1-2021.

Total, sepanjang 9 bulan tahun ini, GTV GoTo menembus Rp 451,47 triliun dari periode yang sama tahun tahun lalu Rp 324,94 triliu (proforma), naik 38,94%, sedangkan pendapatan kotor juga naik 42,01% menjadi Rp 16,63 triliun dari sebelumnya Rp 11,71 triliun (proforma). Pendapatan bersih selama 9 bulan juga mampu melesat 134,41% menjadi Rp 7,97 triliun periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 triliun.

Selain mencetak rekor dari sisi pendapatan, GoTo juga mampu mencatatkan pengurangan kerugian yang signifikan. Adapun margin kontribusi GoTo pada Q3-2022 lebih baik 43% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan 41% lebih baik dari kuartal sebelumnya, di atas pedoman perusahaan. Keduanya menunjukkan perusahaan berhasil menekan kerugian di atas target.

Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.

Layanan pada segmen On-Demand, yang terdiri dari layanan transportasi, pesan antar makanan dan logistik,juga berhasil mencapai margin kontribusi positif pada September lalu jauh lebih cepat dibandingkan target.

Rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 3,7 triliun di kuartal III-2022, turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 10% lebih kecil dibanding kuartal II-2022.

Menurut Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo, perusahaan mencatatkan kinerja kuat di kuartal ketiga, sehingga mempercepat langkah perseroan menuju profit, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan berkurangnya rugi EBITDA yang disesuaikan.

Margin kontribusi secara grup melampaui pedoman yang perusahaan sampaikan kuartal sebelumnya, dengan margin kontribusi positif di segmen On-Demand Service tercapai pada September, jauh lebih cepat dibandingkan dengan target.

“Pencapaian ini didorong oleh fokus perusahaan dalam memberikan produk terbaik kepada pelanggan loyal serta kedisiplinan perseroan dalam mengelola beban usaha secara efisien,” kata Andre, dalam keterangan resmi, Senin (21/11/2022).

Sebagai contoh, katanya, perluasan layanan GoPay Coins secara langsung mendorong rasionalisasi beban promosi sekaligus memberikan apresiasi bagi konsumen yang terus menggunakan layanan GoTo.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa kami berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia.”

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo mengatakan kinerja perusahaan yang kokoh pada kuartal ketiga tahun 2022 membuktikan momentum pertumbuhan dan kekuatan model bisnis GoTo.

Perseroan juga telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pencapaian target-target pertumbuhan dan profitabilitas. Hasilnya, GoTo mencatatkan pertumbuhan secara konsisten.

“Ketidakpastian kondisi makroekonomi global yang dipicu peningkatan inflasi, suku bunga, harga bahan bakar minyak, dan energi, mendorong perseroan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan fokus pada optimalisasi beban usaha,” jelasnya.

“Sepanjang kuartal ketiga kami telah mengurangi belanja insentif, menghapus belanja promosi untuk kelompok konsumen nonaktif, dan terus menurunkan belanja pemasaran serta terus mengoptimalkan pengurangan beban biaya, untuk mendukung fundamental perseroan.”