KontanKontan

Sepekan IHSG Terkoreksi 0,41%, Cek Pemicunya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,39% ke level 7.053,150 pada perdagangan Jumat (25/11).

Pelemahan ini melengkapi pergerakan IHSG yang terkoreksi 0,41% sepanjang pekan ini. Namun, investor asing mencatatkan net buysebesarRp 999,76 miliar sepanjang pekan ini.

Terdapat sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG sepanjang pekan ini.

Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, pergerakan IHSG masih didominasi oleh sentimen global, salahsatunya yakni adanya sinyal perlambatan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed, yang nampaknya menjadi katalis positif bagi para pelaku pasar.

Di sisi lain, pasar juga dihadapi dengan sentimen ledakan kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di China.

Menurut Herditya, adanya peningkatan kasus Covid-19 di China, terutama dengan adanya korban meninggal dunia, membuat pasar khawatir akan adanya potensi lockdown di China. Hal ini bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Herditya memproyeksi, IHSG selama sepekan akan berada di rentang support6.955 dengan resistance 7.100.

“Untuk pekan depan, dari dalam negeri akan ada rilis data inflasi, dimana diperkirakan inflasi akan cenderung turun dibandingkan periode sebelumnya,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/11).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, pekan ini IHSG cenderung bergerak dekat dengan resistance 7.100 yang masih dicoba untuk ditembus.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih wait and see dengan aksi beli masih terbatas, namun juga tidak ada tekanan jual yang cukup berarti.

“Untuk pekan depan sentimen mungkin masih dominan dari luar terkait lockdown Covid-19 di China termasuk juga rilis sejumlah data ekonomi di Eropa dan AS,” kata Ivan. Dus, dalam sepekan IHSG akan bergerak di rentang support di 6.940 resistance 7.137.