KontanKontan

Pefindo dan S&P Global Ratings Bersinergi Kembangkan Pasar Modal Indonesia

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan S&P Global Ratings mengukuhkan sinergi diantara keduanya melalui Joint-Seminar yang bertajuk Credit Spotlight: Indonesia Stays the Course as Global Uncertainties Rise, pada Selasa (30/5).

Tiga sesi seminar menghadirkan empat pembicara dari S&P Global Ratings dan Pefindo. Acara tersebut mendiskusikan tentang perkembangan sustainable financedi kawasan regional dan Indonesia, overviewoleh S&P dan Pefindo terhadap pemeringkatan perusahaan pasca pandemi di kawasan regional dan Indonesia, serta sovereign review oleh S&P Global Rating terhadap negara-negara Asia termasuk Indonesia.

Direktur Utama PefindoIrmawati Amran mengatakan dalam sambutannya bahwa Pefindo menyambut baik S&P Global Rating masuk sebagai pemegang saham.

Pefindo juga berkomitmen menjalin kerja sama dan kolaborasi yang optimal untuk turut berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.

Baca Juga: Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA untuk Bank Danamon

“Dengan berbagai perkembangan yang terjadi di pasar keuangan Indonesia dan Asia yang dinamis, Pefindo dan S&P Global Ratings berupaya menyajikan update dan diskusi dengan topik yang relevan dengan kondisi terkini, bersama nara sumber yang kompeten di bidangnya masing-masing,” ungkap Irmawati dalam siaran pers, Rabu (31/5).

Irmawati menambahkan, topik diskusi yang diangkat untuk membahas sovereign Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN sangat menarik seiring Indonesia telah mencatatkan prestasi yang relatif lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan ASEAN.

Head of Asia-Pacific S&P Global Ratings, Elena Okorochenko mengungkapkan, S&P Global Ratings akan membantu pengembangan pasar Surat Utang di Indonesia.

Sementara, Head of Sustainable Finance Asia-Pacific S&P Global Ratings, Bertrand Jabouley, memberikan wawasan kepada peserta seminar tentang bagaimana perkembangan negara-negara di kawasan Asia pasifik dalam menyeimbangkan kepentingan lingkungan global dan pertimbangan sosial di tingkat lokal, serta menunjukkan bagaimana posisi Indonesia dalam hal penerbitan sustainable bond dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

“Pendanaan berkelanjutan di Indonesia memiliki potensi yang lebih besar dari pada volume yang ada saat ini,” ucap Bertrand.

Adapun pada kesempatan tersebut, hadir pula Arief Wibisono selaku Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan RI mewakili Menteri Keuangan RI, serta Ona Retnesti Swaminingrum selaku Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek, Otoritas Jasa Keuangan.

Baca Juga: S&P Global Resmi Menggenggam 15% Saham Pefindo

Keduanya menyampaikan pentingnya lembaga pemeringkat untuk menjaga kredibiltas. Sebab, peringkat yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemeringkat menjadi acuan bagi investor untuk mengukur kelayakan kredit dan strategi investasi.