BeincryptoBeincrypto

Kementerian Keuangan Israel: Pemberian Lisensi bagi Perusahaan Kripto Harus Diperketat

Dalam rangka membangun ekosistem digital yang positif, Kementerian Keuangan Israel menerbitkan laporan yang berisi rekomendasi terhadap aturan pasar aset digital di wilayahnya. Laporan yang dirilis oleh Kepala Ekonom di Kementerian Keuangan, Shira Greenberg, salah satunya memberikan rekomendasi mengetatkan aturan pemberian lisensi bagi perusahaan kripto untuk melindungi investor.

Israel sendiri merupakan salah satu negara yang getol mengembangkan aset kripto. Bahkan, Tel Aviv Stock Exchange (TASE) yang selama ini menjadi wadah bagi investasi saham yang merupakanaset investasi tradisional, juga tengah dipersiapkan untuk menerbitkan platform khusus berbasis blockchain agar bisa memfasilitasi perdagangan kripto.

Oleh karena itu, aturan kripto yang mampu mengakomodir semua pihak terus didorong untuk bisa segera diimplementasikan. Dalam laporannya, Shira Greenberg pun menyebutkan regulator harus dapat memastikan pengelolaan dana aset digital yang berada di tangan perusahaan kripto dapat berjalan aman.

“Dengan adanya aturan yang komprehensif akan menyelaraskan bisnis perusahaan kripto, baik itu yang bergerak di bidang perdagangan, penerbitan token, dan regulator,” jelas Shira Greenberg.

Selain itu, dia turut menyoroti pentingnya kewenangan lebih bagi regulator yang bertanggung jawab terhadap sekuritas agar bisa memastikan aturan perizinan, termasuk di dalamnya aturan perpajakan untuk pembelian dan penjualan aset kripto.

Dari sini, hal tersebut menyiratkan bahwa ke depannya Israel akan segera memperlakukan aset kripto sebagai objek pajak. Langkah ini sama seperti negara lain yang sudah lebih dulu melakukannya, seperti Korea Selatan, India, Indonesia, dan sejumlah negara lainnya.

  • Baca Juga: Bursa Efek Israel Akan Rilis Platform Perdagangan Aset Kripto

Peredaran Stablecoin Bakal Diperketat

Pemanfaatan stablecoin tidak luput dari perhatian Kepala Ekonom di Kementerian Keuangan Israel. Selama ini, aset kripto yang dipatok dalam mata uang fiat telah menjadi primadona dalam perdagangan kripto. Lembaga keuangan tradisional di Israel juga sudah menjalin kerja sama dengan Paxos yang merupakan penerbit stablecoin Pax Dollar (USDP).

Adapun Bank Leumi merupakan lembaga perbankan asal Israel pertama yang membuka jalan bagi masuknya Paxos. Perusahaan, melalui platform digital mereka, yaitu Pepper Invest; akan menyediakan layanan yang memungkinkan investor dapat melakukan pembelian, menahan, atau menjual aset kripto dengan infrastruktur yang dimiliki Paxos.

Menariknya, setiap pengguna tidak perlu mengunduh dompet kripto untuk memanfaatkan layanan. Minimal dana yang bisa ditransaksikan oleh investor pun tergolong murah, yakni sekitar 50 shekel atau sekitar US$14,5.

“Perlu adanya aturan perizinan dan pengawasan khusus untuk penerbit stablecoin. Selain itu, kewenangan turut perlu diberikan secara terpusat dengan tetap menjaga netralitas dalam penggunaan teknologi,” imbuh Shira Greenberg.

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel, Avigdor Lieberman, menguraikan bahwa sektor aset digital berpotensi menjadi bagian integral dari sistem keuangan dan ekonomi. Namun, harus diakui terdapat risiko dan ketidakpastian yang tinggi bagi konsumen maupun sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, laporan rekomendasi ini akan dijadikan dasar untuk pembuatan keputusan dan aturan di masa depan.

“Pemetaan risiko aset digital membutuhkan informasi yang komprehensif untuk pembuatan kebijakan oleh pemerintah,” jelas Avigdor Lieberman.

  • Baca Juga: Andalkan Teknologi Blockchain, Israel Berniat Terbitkan Obligasi Digital

Pemerintah Israel Genjot Penggunaan CBDC

Pemanfaatan kripto di Israel akan berjalan menyeluruh. Baik itu dari sisi mata uang kripto, hingga pemanfaatan blockchain untuk penerbitan central bank digital currency (CBDC) Syikal Digital.

Pemerintah setempat juga berencana menggunakan mata uang digital untuk memudahkan dan mendorong efisiensi transaksi dalam skala lintas batas.

Pada September lalu, Bank Sentral Israel bersama dua negara lainnya, yaitu Swedia dan Norwegia, telah memulai eksplorasi pemanfaatan CBDC. Proyek yang dinisiasi oleh Bank International for Settlements (BIS) ini akan melihat bagaimana CBDC dapat digunakan untuk pembayaran retail dan remitansi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!