Kalender

Bagaimana cara menggunakan Kalender IPO?

Kalender IPO kami membantu Anda tetap terdepan dalam memanfaatkan peluang pasar. Kalender ini menampilkan semua Initial Public Offering yang akan datang secara kronologis, memberikan Anda gambaran yang jelas tentang perusahaan mana yang akan go public. Di tabel kalender, Anda akan menemukan data penting seperti bursa tempat perusahaan terdaftar, tanggal dan harga penawaran, status IPO saat ini, jumlah saham yang diterbitkan, skala transaksi, dan informasi lainnya.

Menggunakan Kalender IPO sangatlah mudah: cukup pilih tanggal dari tab di atas tabel dan telusuri perusahaan-perusahaan yang dijadwalkan untuk memulai IPO. Alat ini memungkinkan Anda untuk melacak peluang secara real-time dan merencanakan strategi Anda lebih awal.

Gunakan bersama Kalender Ekonomi, Penyaring Saham, dan peralatan lainnya untuk memaksimalkan analisis Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan


Initial Public Offering (IPO) adalah saat di mana perusahaan swasta mulai menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya di bursa saham. Dengan kata lain, ini adalah peristiwa 'go public' — sebuah perusahaan tercatat di bursa dan dapat diakses oleh investor umum.

Melalui IPO, perusahaan mengumpulkan modal yang nantinya digunakan untuk mendorong pertumbuhan, melunasi utang, atau memperluas operasinya. Bagi investor, ini adalah kesempatan untuk membeli saham suatu perusahaan di awal masa 'publiknya' dan kemudian mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan harga sahamnya.
Cara termudah adalah dengan memantau berita pasar, mempersiapkan IPO, dan membeli saham perusahaan setelah perusahaan tersebut go public. Namun, Anda dapat memulai prosesnya lebih awal dan mengamankan saham yang ingin Anda beli:

- Periksa apakah Anda memenuhi syarat. Tidak semua investor dapat mengakses saham IPO. Beberapa broker mensyaratkan ukuran akun, riwayat trading, atau profil risiko tertentu.
- Buka akun dengan broker. Anda memerlukan broker tertentu yang berpartisipasi dalam alokasi IPO.
- Tinjau dokumen prospektus. Prospektus menjelaskan bisnis, keuangan, risiko, dan tujuan perusahaan dalam penggalangan modal. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
- Tunjukkan minat Anda. Sebelum IPO, investor dapat meminta sejumlah saham melalui broker mereka.
- Tunggu alokasi. Setelah dialokasikan, saham tersebut menjadi milik Anda dengan harga IPO. Catatan: jika permintaan tinggi, Anda mungkin menerima lebih sedikit saham daripada yang Anda minta — atau bahkan tidak sama sekali.
- Perdagangkan. Setelah perusahaan beroperasi, Anda dapat membeli saham seperti halnya saham lainnya.

Ingat: selalu lakukan riset terlebih dahulu dan uji keterampilan trading Anda sebelum menginvestasikan modal sungguhan.
Membeli saham pra-IPO lebih rumit daripada membeli saham perusahaan publik. Saham-saham ini biasanya dijual selama putaran pendanaan privat kepada perusahaan modal ventura, investor institusi, atau individu yang terakreditasi. Jadi, meskipun Anda menemukan broker khusus, Anda mungkin perlu memenuhi ambang batas pendapatan atau kekayaan bersih. Terdapat beberapa alternatif jika Anda ingin mengakses perusahaan privat:

- Pasar sekunder. Investor terakreditasi dapat membeli saham perusahaan pra-IPO langsung dari karyawan atau pemegang saham yang sudah ada.
- ETF. Cukup berinvestasi di reksa dana yang sudah memiliki akses ke saham pra-IPO.
Saham IPO adalah saham perusahaan yang baru saja go public melalui Initial Public Offering (IPO). Ketika perusahaan swasta mulai tersedia di bursa, sahamnya akan dicatatkan di bursa, sehingga investor harian memiliki kesempatan untuk membeli saham perusahaan lebih awal.

Saham-saham ini seringkali menarik perhatian karena menawarkan potensi pertumbuhan yang tinggi. Di saat yang sama, saham-saham ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi, karena kinerja perusahaan di pasar belum teruji dan dapat berubah secara drastis.

Itulah sebabnya mengapa IPO seringkali menjadi sorotan di antara penggerak pasar saham, yang menarik minat para trader yang mencari peluang baru.
Membeli saham IPO dapat memberi investor kesempatan untuk masuk lebih awal ke sebuah perusahaan. Jika bisnisnya berkembang, pemegang saham awal dapat memperoleh keuntungan yang signifikan. Bayangkan jika membeli saham Apple pada tahun 1980. IPO juga menghasilkan banyak perbincangan, yang dapat menyebabkan lonjakan harga yang cepat pada hari pertama perdagangan.

Di saat yang sama, saham IPO bisa sangat berisiko. Harga bisa sangat fluktuatif di hari-hari awal, seringkali bergerak lebih berdasarkan sensasi daripada fundamental. Selain itu, banyak perusahaan masih belum terbukti dalam skala besar, dan beberapa IPO berkinerja buruk setelah kegembiraan awal memudar.

Jadi, seperti strategi investasi lainnya, berinvestasi dalam IPO dapat menghasilkan keuntungan, tetapi juga disertai banyak risiko, jadi sangat penting untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum menginvestasikan uang sungguhan. Lacak berita terkini, baca ide-ide trading untuk mengetahui pendapat trader lain, dan banyak lagi — semuanya di TradingView.
Per 2025, IPO terbesar dan tersukses dilakukan oleh Saudi Aramco. Selama IPO-nya, Aramco berhasil meraup $25,6 miliar melalui penjualan 3 miliar lembar saham. Kemudian, dilaporkan menjual 450 juta lembar saham lagi dan meningkatkan jumlah yang dihimpun menjadi $29,4 miliar. Dengan jumlah ini, Saudi Aramco melampaui Alibaba dan menjadi IPO terbesar dalam sejarah dunia.
Manfaatkan Aliran Berita kami untuk memantau wawasan pasar global dan melihat kemunculan raksasa saham berikutnya.