3 Alasan untuk open Sell EURJPY : 1. Terbentuk pola lower low dan lower high 2. Indikator Moving Average menunjukkan trend Sell 3. Harga berada di area Supply
Pergerakan GBPUSD gagal menembus trendline resistance, dikonfirmasi oleh penutupan market 8 November 2018 yang menjauhi resistance. Sehingga GBPUSD membentuk lower high. Moving Average W1 menunjukkan trend Sell. Trading pada hari Jumat risiko nya lebih tinggi karena market bisa sangat fluktuatif, selalu aware dengan money management Anda.
EURCHF berhasil membentuk higher low dan indikator menunjukkan tren bullish. Target Profit di area supply di 1.1498 dan Stop Loss di area demand di 1.1431. Risk & Reward Ratio 1:1.
Harga GBPUSD memasuki area supply D1, ini adalah peluang untuk entry Sell. Stop Loss di 1.3070. Penutupan market pada tanggal 29 Oktober 2018 berhasil membentuk Lower Low. Indikator Moving average D1 menunjukkan tren saat ini masih bearish.
USDJPY mulai bergerak menjauhi garis support dan kembali melanjutkan tren Bullish. Di timeframe D1 terbentuk pola higher high dan higher low. Kemudian di timeframe W1 moving average menunjukkan tren naik. Namun sebaiknya tetap waspada dengan NFP pada Jumat 2 November 2018.
Harga memasuki area zona supply D1 dan mencoba menembus resistance yang kuat. Ini adalah peluang untuk mengambil entry Sell. Indikator moving average menunjukkan tren sell. Dan juga candle membentuk pola lower low.
Tren EURUSD terlihat berubah arah yang sebelumnya Buy menjadi Sell. Hal ini terlihat dari terbentuknya new lower low dan new lower high. Berdasarkan indikator Moving Average juga terlihat tren saat ini sedang turun.
GBPUSD butuh effort lebih untuk menembus support dan area demand. Namun jika berhasil menembus support, maka terbentuk pola Head and Shoulder. Sebaiknya tunggu dulu hingga arah tren terlihat jelas, Buy jika harga berbalik arah ke atas dan Sell jika harga berhasil menembus support.