TrynewsTrynews

SONY Luncurkan Mocopi Sensor Gerak Smartphone Untuk Metaverse

Mocopi Sony dapat dengan mudah melacak pergerakan seluruh tubuh hanya dengan satu sensor dan aplikasi seluler.

Sony telah merilis serangkaian pelacak gerak yang dapat di gunakan untuk membawa gerak pengguna ke versi metaverse di smartphone.

Sistem Mocopi terdiri dari enam bagian yang di gunakan pada sekitar pergelangan tangan, pergelangan kaki, lengan, dan pinggul pemakainya. Sensor ini berfungsi untuk menganimasikan avatar di berbagai aplikasi metaverse di ponsel Android dan iPhone. Sony mengatakan akan merilis pelacak gerak ini di Jepang Januari mendatang dengan harga eceran 49.500 Yen atau sekitar Rp.5.618.801

Sistem Mocopi memungkinkan pengguna merekam gerakan seluruh tubuh tanpa peralatan yang mahal. Target audiens utama pelacak gerak Mocopi adalah YouTuber dan pengembang konten. Dengan sistem Mocopi, hal ini membuat Sony memperluas pasar metaverse, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Aksesori murah yang di hubungkan dengan handphone adalah cara yang bagus untuk experience metaverse. Intinya konsumer dapat melihat versi 3D di tempat anda berinteraksi dengan lingkungan digital di dunia nyata.

Merek seperti Sony dan Meta, sebelumnya Facebook, terjun lebih dalam ke metaverse. Kedua perusahaan menjual headset virtual reality (VR) imersif di pasar. Sony secara khusus menargetkan para gamer dengan perangkat PlayStation VR-nya. Raksasa teknologi Jepang ini baru saja mengumumkan akan mulai menjual headset PlayStation VR 2 generasi berikutnya awal tahun depan seharga $550 atau 1752,90 Cardano.

Sementara, Meta banyak berinvestasi dalam Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (VR). Bahkan, mengubah arah perusahaan, dari bekas perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse. Meta telah menjual 14 juta headset VR dan berharap headset ini akan menggantikan smartphone di masa mendatang. Meta sendiri menghabiskan $10 miliar untuk bisnis “metaverse” tahun lalu dan terus menghabiskan miliaran untuk proyek kesayangan CEO Mark Zuckerberg.