SeputarforexSeputarforex

Jepang Menggelontorkan 20 Miliar Dolar Demi Menopang Kurs Yen

Pelemahan nilai tukar yen mulai terkendali sejak pemerintah Jepang memulai intervensi mata uang pada pekan lalu. Namun, kurs USD/JPY tetap bertahan dalam rentang tertinggi multidekade. Meski pemerintah Jepang menunjukkan sikap lebih tegas demi mencegah aksi jual masif atas yen yang dapat berdampak negatif bagi perekonomian, kurs USD/JPY lagi-lagi menyentuh ambang 145.00 saat memasuki sesi Eropa hari ini (3/Oktober).

Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Jepang menggelontorkan dana hingga 2.8 triliun yen (sekitar $19.34 miliar) untuk mengerem pelemahan yen pada September silam, setelah dolar menguat hingga lebih dari ¥2 dalam sehari hingga www.seputarforex.net/feed/go.php. Pasalnya, volatilitas kurs yen yang terlalu tajam telah mempersulit aktivitas perusahaan-perusahaan Jepang.

Asosiasi bisnis terbesar Jepang, Keidanren, menyambut hangat www.seputarforex.net/feed/go.php tersebut. Mereka setuju bahwa aksi seperti itu tak perlu dilaksanakan terlalu sering, tetapi dibutuhkan demi membendung aksi jual yen yang bersifat spekulatif.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki tadi pagi menekankan lagi bahwa Jepang siap untuk mengambil langkah "tegas" di pasar forex jika yen terus berfluktuasi secara berlebihan. Saat ditanya tentang berapa besar anggaran untuk intervensi, Suzuki mengklaim nilainya akan diputuskan kelak dengan memperhitungkan berbagai faktor.


"Penting bagi mata uang untuk bergerak secara stabil, karena pergerakan yang tajam dan satu arah itu tidak diinginkan," kata Suzuki dalam sebuah konferensi pers yang diadakan seusai rapat kabinet, "Kami mengintervensi kemarin dan kami telah mengatakan akan mengambil langkah tegas seperlunya. Tak ada keraguan bahwa (intervensi tersebut) telah menjaga (nilai tukar yen) dari pergerakan spekulatif."


Pernyataan Suzuki barangkali ditujukan untuk mencegah pelemahan yen hingga menjebol 145.00 dan menuju 146.00 terhadap dolar AS. Sayangnya, pelaku pasar tak mengindahkannya. Saat memasuki sesi Eropa, USD/JPY malah membukukan rekor tertinggi harian pada 145.32.

Para analis menilai Jepang masih punya cukup anggaran untuk terus membeli yen dan menyokong nilai tukarnya. Namun, negeri ini akan terus menghadapi ancaman pelemahan nilai tukar selama selisih suku bunga Jepang dan Amerika Serikat tetap tinggi.


"Jepang mungkin bisa turun tangan beberapa kali lagi," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang Mizuho Securities, sebagaimana dilansir oleh wartawan Bloomberg, "Tapi yen akan tetap tertekan karena The Fed terus menaikkan suku bunga. Saya memperkirakan (USD/JPY) akan melaju sampai menyentuh 150."


Yamamoto memperkirakan Kementrian Keuangan Jepang akan mengintervensi pasar forex lagi jika yen mencetak pergerakan ¥2 atau ¥3 dalam sehari. Dalam konteks ini, trader perlu terus mewaspadai imbas intervensi Jepang dalam pasangan-pasangan mata uang terkait yen.