SeputarforexSeputarforex

Waller The Fed: Bank Sentral Tetap Berjuang Melawan Inflasi Tinggi

Data inflasi AS terbaru yang dirilis pada minggu lalu telah menunjukkan penurunan cukup signifikan. Hal inilah yang mendasari pasar untuk berspekulasi jika The Fed akan memperlambat laju rate hike pada pertemuan bulan Desember mendatang.

Menanggapi hal ini, Gubernur Dewan Federal Reserve Christopher Waller menegaskan bahwa bank sentral AS tetap berkomitmen untuk berjuang melawan inflasi tinggi kendati terjadi perlambatan laju rate hike.

Waller berpendapat jika mayoritas pelaku pasar lebih menyoroti seberapa besar kenaikan suku bunga yang akan dilakukan The Fed, tetapi cenderung mengabaikan tentang seberapa jauh suku bunga akan dinaikkan (suku bunga terminal atau batas di mana The Fed tidak akan melakukan rate hike lebih jauh lagi).

"Kami berada pada sebuah titik yang mengharuskan untuk mempertimbangkan penurunan laju kenaikan suku bunga dan bergeser pada kecepatan yang lebih lambat. Namun kami tidak melunak terkait upaya memerangi lonjakan inflasi yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir Berhentilah melihat seberapa besar rate hike akan dilakukan, dan lebih fokus saja pada seberapa jauh suku bunga dapat naik," kata Waller.

Menurutnya, inflasi 7.7 persen masih terbilang sangat tinggi secara historis dan jauh di atas target 2.0 persen yang dipatok The Fed. Selama inflasi masih jauh dari target, maka titik akhir kenaikan suku bunga kemungkinan masih jauh.

"Kita perlu melihat rilis data inflasi pada bulan-bulan mendatang untuk mengonfirmasi pembalikan siklus inflasi sebelum akhirnya kami benar-benar menginjak pedal rem rate hike," pungkas Waller. Ia pun menegaskan bahwa langkah The Fed melakukan rate hike agresif selama beberapa bulan terakhir dinilai sudah tepat karena belum menemukan bukti penurunan inflasi secara berkelanjutan.

Imbas Profit Taking, Dolar AS Menguat Terbatas

Pernyataan bertendensi hawkish dari Gubernur The Fed sedikit banyak mempengaruhi pergerakan Dolar AS pada perdagangan pagi ini. Setelah melemah tajam pada akhir pekan lalu, Dolar AS akhirnya menguat terbatas karena aksi profit taking oleh investor. Saat berita ini ditulis pada sesi Asia hari Senin (14/November), Indeks Dolar (DXY) bergerak pada kisaran 106.60-an atau menguat 0.25 persen secara harian.