KontanKontan

Harga Emas Terjun Setelah Pengesahan Kenaikan Plafon Utang AS

Harga emas terjun di hari perdagangan terahir setelah menguat tiga hari sebelumnya. Jumat (2/6), harga emas spot melorot 1,5% ke US$ 1.947,97 per ons troi dari sebelumnya US$ 1.977,61 per ons troi.

Dalam sepekan, harga emas naik tipis 0,08% dari US$ 1.946,46 per ons troi pada Jumat (26/5). Pada periode yang sama, harga emas kontrak Agustus 2023 di Commodity Exchange naik 0,33% ke US$ 1.969,60 per ons troi. Di hari terakhir pekan ini, harga emas berjangka melorot 1,3%.

Minat investor pada aset berisiko meningkat setelah data Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang lebih kuat daripada perkiraan. Alhasil, pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 8.000 Menjadi Rp 1.057.000 Per Gram, Sabtu (3/6)

Suku bunga yang lebih tinggi menekan harga emas yang tidak menawarkan imbal hasil. Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 339.000 pekerjaan bulan lalu. Angka tersebut secara signifikan lebih tinggi dari sebagian besar perkiraan dan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih ketat yang mungkin mendorong kenaikan suku bunga Fed.

Suasana pasar juga didukung oleh Senat AS yang mengesahkan undang-undang bipartisan pada hari Kamis (1/6) yang mengangkat plafon utang pemerintah federal sebesar US$ 31,4 triliun. Pengesahan ini juga mencegah gagal bayar utang AS. RUU tersebut, yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu, menuju ke Presiden Joe Biden, yang diperkirakan akan menandatanganinya.

"Kami berpandangan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga stabil sampai tahun depan," kata Tom Plumb, manajer portofolio di Plumb Balanced Fund kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa ekonomi AS jauh lebih kuat daripada yang disadari kebanyakan orang.