KontanKontan

Kompetisi Sengit, Begini Prospek Saham Matahari Department Store (LPPF) pada 2023

Dengan kompetisi yang makin sengit, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) diprediksi tak akan begitu positif pada tahun 2023.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Willy Goutama mengatakan, pihaknya merevisi prediksi Same Store Sales Growth (SSSG) LPPF tahun 2023 sebesar sebesar 500bps menjadi 5,0%.

Willy memaparkan, setidaknya ada duaalasan kuat mengapa merevisi prediksi tersebut. Pertama, segmen target LPPF (masyarakat berpendapatan menengah) akan memiliki daya beli yang lebih lemah pada tahun 2023.

Kedua, alternatif membeli pakaian dari rival atau toko online.

“Poin pertama kemungkinan dikarenakan harga bahan bakar melonjak sebesar 31% di kuartal III 2022 dan kurangnya pertumbuhan pendapatan di Indonesia,” ujarnya dalam riset Maybank Sekuritas Indonesia tertanggal 27 Oktober 2022.

Menurut Willy, secara historis, harga bahan bakar yang lebih tinggi selalu berdampak negatif terhadap kinerja SSSG LPPF.

“Kami juga melihat H&M dan Uniqlo, saingan terdekat LPPF, secara bertahap menarik pelanggan LPPF di Jawa, karena desain toko dan pakaian mereka yang menarik,” ungkapnya.

Willy menuturkan, LPPF saat ini memang sedang membenahi toko dan barang dagangan. Toko terbaru LPPF akan menggabungkan format omnichannel (yaitu offline-online) dan belanja di toko.

“Dalam pandangan kami, konsep baru itu akan membutuhkan lebih sedikit staf toko. Akhirnya, akan meningkatkan efisiensi toko,” tuturnya.

Namun, Willy memaparkan, pihaknya masih melihat beberapa risiko eksekusi dalam mengelola label pribadi LPPF.

Dengan kondisi itu, pendapatan hingga tahun 2023 diprediksi akan naik 25% menjadi Rp 1,3 triliun.

“Earning per share (EPS) LPPF tahun 2022 masih di bawah tahun 2019 sebelum pandemi. Namun, hasil dividen tahun 2023 yang tinggi sebesar 9,8% seharusnya membatasi penurunan harga saham,” paparnya.

Willy merekomendasikan HOLD untuk LPPF dengan target harga Rp 4.500 per saham.

“HOLD, sebab manfaat dari inisiatif perputaran bisnis LPPF terhadap pendapatannya tidak akan terasa hingga 2024, karena kondisi pasar yang menantang,” tuturnya.