KontanKontan

Transaksi Remitansi Perbankan Sepanjang 2022 Semakin Mengkilap

Bisnis pengiriman uang dari dan ke luar negeri atau remitansi di sejumlah bank terus mengalami pertumbuhan transaksi. Hal ini seiring dengan semakin terkendalinya pandemi Covid-19. Di tahun 2023, transaksi juga diperkirakan akan lebih ramai lagi.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya yang terus mencatatkan perbaikan dan pertumbuhan yang positif pada bisnis remitansi. Posisi 2022, jumlah transaksi tumbuh sebesar 9% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Kenaikan jumlah transaksi tersebut diiringi dengan pertumbuhan jumlah volume yang naik sebesar 26% secara yoy.

Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan, seiring dengan pertumbuhan jumlah dan volume transaksi yang meningkat, pendapatan atas jasa dari bisnis remitansi dapat tumbuh doble digit di angka 15% yoy pada 2022.

"Hal tersebut didorong dengan akuisisi new counterpart serta peningkatan yang cukup signifikan dari segmen outbound remittance," kata Aestika kepada kontan.co.id, Kamis (26/1).

BRI pun optimis di tahun ini pertumbuhan bisnis remitansi BRI dapat tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yakni dapat tumbuh doble digit baik dari fee income maupun dari jumlah transaksi dan volume.

Dalam menghadapi persaingan industri serta dalam rangka memberikan layanan yang prima terhadap nasabah utamanya dalam bisnis remitansi, BRI tetap berupaya untuk terus berinovasi dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

"Transformasi bisnis dan layanan dengan digitalisasi juga terus dilakukan, yang terpenting selalu melihat kebutuhan market menjadi landasan utama BRI dalam mengembangkan bisnis," tandas Aestika.

Sementara itu, seiring dengan semakin membaiknya situasi pandemi dan kerjasama PT Bank Mandiri dengan partner-partner remittance di seluruh dunia, bisnis remitansi Mandiri di tahun 2022 pun terealisasi cukup baik dimana transaksi tumbuh 5% dan volume transaksi tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, pendapatan komisi yang diperoleh Bank Mandiri dari transaksi remitansi Meningkat 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau pencapaian 104% terhadap target yang telah ditetapkan.

"Di tengah berbagai ketidakpastian diberbagai belahan dunia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan remitansidi wilayah Asia Timur dan pasifik akan berkisar antara -1% sampai 1% di tahun 2023. Di tengah ketidakpastian tersebut, Bank Mandiri terus berinovasi dalam memberikan layanan remitansi dan menargetkan pertumbuhan hingga 10% di tahun ini," ucapnya.

Dengan pertumbuhan remitansi sebesar 10%, pendapatan komisi pun ditargetkan dapat tumbuh hingga 10% di tahun 2023.

Evi menjelaskan, setelah fitur akses livin dari luar negeri yang diluncurkan tahun lalu, Inovasi Bank Mandiri terus berlanjut, dimana salah satu Pengembangan dilakukan di Aplikasi Mobile Apps Livin' By Mandiri yang akan segera memiliki fitur transaksi Remittance Valas dan koneksi API langsung dengan bank partner yang akan memberikan nilai tambah dari sisi kemudahan akses, kecepatan transaksi, dengan fee yang kompetitif bagi pengguna layanan Bank Mandiri.

"Koridor yang paling besar menyumbang transaksi remitansi adalah koridor timur tengah, China, dan Amerika serikat," katanya.

Kinerja layanan remitansi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terus tumbuh. Per Desember 2022, jumlah transaksi remittance yang dilayani BCA meningkat hingga 112% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Capaian tersebut sejalan dengan komitmen BCA untuk senantiasa memberikan layanan remitansi yang terbaik bagi kebutuhan nasabah," ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F.Haryn.

Menurutnya, respons yang baik dari nasabah dalam layanan remitansi BCA tercermin pula dari tingginya transaksi remitansi via KlikBCA Bisnis yang telah dilengkapi dengan fitur upload dokumen underlying untuk transaksi remitansinominal besar.

Dengan kondisi demikian, BCA berkomitmen untuk terus menjaga kerja sama dengan bank koresponden. Selain itu pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi bersama fintech maupun penyedia layanan remitansi non-bank untuk memenuhi kebutuhan transaksi remitansinasabah.