KontanKontan

Investasi Dapen Meningkat di Kuartal I 2023, SBN Mendominasi

Dana investasi Industri dana pensiun (dapen) makin membesar. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Maret 2023 aset investasi dana pensiun tumbuh 4,72% year on year (yoy) menjadi 350,08 triliun.

Surat Berharga Negara (SBN) menempati posisi pertama sebagai instrumen dengan porsi investasi terbesar dapen senilai Rp 115,10 triliun atau berkontribusi sebesar 33,93% dari total porsi investasi dapen.

Di posisi kedua, diisi instrumen deposito berjangka yang memiliki porsi investasi sebesar 24,94% dengan nilai sebesar Rp 84,58 triliun. Selanjutnya, posisi ketiga diduduki oleh instrumen obligasi korporasi yang memiliki porsi sebesar 17,66% atau senilai Rp 59,91 triliun.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Yuddy Renaldi menyebutkan, nilai aset neto Dapen BJB per April 2023 mencapai Rp 1,09 triliun.

“Instrumen deposito, SBN dan obligasi merupakan instrumen yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap pendapatan investasi Dapen BJB dengan kenaikan 6,05% yoy,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa silam (23/5).

Baca Juga: Dana Pensiun BUMN Butuh Tambahan Modal Rp 12 Triliun, Dapat Dari Mana?

Yuddy menyatakan, total peserta Dapen BJB hingga saat ini berjumlah 1.523 orang yang terdiri dari 951 pensiunan dan 572 orang peserta.

“Adapun peserta Dapen BJB tidak lagi mengalami kenaikan karena sudah tidak ada penerimaan peserta baru sejak tahun 2008,” katanya.

Sementara, Pengurus Bidang Investasi Dapen Bank Negara Indonesia (BNI) Bedie Roesnadi menyampaikan bahwa per Maret 2023 dana atau aset kelolaan Dapen BNI sebesar Rp 7,04 triliun. Dana tersebut tumbuh 2,26% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tanpa menyebutkan nilainya, Bedie menyebutkan investasi di instrumen surat berharga tumbuh cukup baik di kuartal I 2023.