KontanKontan

Kilau Harga Emas Spot Meredup, Menanti Data Inflasi AS Terbaru Akhir Pekan Ini

Harga emas tergelincir pada hari Selasa (8/11) karena dolar stabil. Sementara investor bersiap untuk data inflasi Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini yang dapat menentukan jalur kebijakan Federal Reserve.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$1.670,64 per ons troi pada 1228 GMT, setelah mencapai puncak tiga minggu pada hari Senin. Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$1.673,30.

"Pencarian dolar AS untuk mempertahankan kekuatan yang hilang mendorong jeda pada emas menyusul lonjakan data pasca pekerjaan yang terakhir," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Indeks dolar stabil setelah mencapai level terendah lebih dari satu minggu pada hari Senin, meredupkan daya tarik emas batangan untuk pembeli luar negeri.

Data pada hari Jumat menunjukkan tingkat pengangguran AS pada Oktober naik menjadi 3,7%, meningkatkan harapan The Fed akan beralih ke kenaikan suku bunga yang kurang agresif dan membantu emas mencatat hari terbaiknya sejak Maret 2020.

Investor sekarang akan terus mencermati angka inflasi AS pada hari Kamis dan juga pemilihan paruh waktu hari Selasa.

Tan menambahkan, bukti dari peningkatan inflasi yang terus-menerus yang menandai kenaikan suku bunga yang akan datang kemungkinan akan mengurangi beberapa kenaikan emas baru-baru ini.

Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.

Sementara itu, dua pembuat kebijakan utama di Bank Sentral Eropa mengatakan akan terus menaikkan biaya pinjaman bahkan ketika ekonomi zona euro menderita.

Selain itu, pelaku pasar juga terus mengawasi setiap berita seputar pembatasan terkait Covid-19 di konsumen emas batangan teratas China.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,5% menjadi US$20,67 per ons troi, platinum turun 0,1% menjadi US$978, dan paladium turun 0,8% menjadi US$1.881,50.