CryptoHarianCryptoHarian

Berita Bitcoin: Alasan Kenapa Harga BTC Naik Ke US$ 17.100

CryptoHarian

Cryptoharian – Dalam pertemuan FOMC baru-baru ini, The Fed memberikan sinyal pivot bagi kelanjutan naiknya suku bunga. Dalam pidato terbarunya, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral akan mengurangi laju kenaikan suku bunga setelah Desember 2022. Hal ini, disambut baik oleh aset Bitcoin yag melompat hingga sekitaran harga US$17.000.

Namun, Powell juga mengingatkan bahwa perang melawan inflasi masih akan berlangsung lama. Sejumlah pertanyaan kunci pun belum terjawab, seperti seberapa tinggi suku bunga perlu dinaikkan pada akhirnya dan berapa lama. The Fed juga diproyeksi masih akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan ini.

Analis kripto papan atas, Michael van de Poppe menyatakan bahwa The Fed akan memperlambat langkah mereka dalam kenaikan suku bunga. Ia mengklaim pula kalau Bitcoin dan kripto lainnya sedang dalam persiapan untuk rally dan semakin dovish.

“Bitcoin dan kripto lain memang siap untuk reli dan masih akan ada keuntungan lain nantinya,” ungkap Poppe di laman Twitternya, Kamis (1/12/2022).

Sementara itu, salah satu pengamat pasar dari Bloomberg Jamie Coutts mengatakan bahwa gravitasi akhirnya mengejar kenaikan tingkat hash yang bersemangat tahun ini, menempatkan pasar beruang Bitcoin ke fase tahap akhir yang tidak menyenangkan tetapi potensial.

Coutts menjelaskan, rata-rata pergerakan 30 & 60 hari untuk tingkat hash mengidentifikasi periode ekspansi/kontraksi pada jaringan. Pada 27 November, crossover bearish terjadi sejajar dengan sinyal November tahun 2018 lalu. Peningkatan hash besar selama 12 bulan pertama pasar bearish yang parah.

“Sementara pendapatan penambang turun 60%, menekan penambang yang belum menurunkan biaya untuk bersaing dengan ASIC generasi baru, kapasitas pabrik tambahan, dan sumber energi terbarukan yang lebih murah. Angka tersebut masih dua kali lipat dari total pendapatan tahun 2020,” ujarnya.

Kendati demikian, pendapat lain datang dari seorang pakar ekonomi global dengan nama akun Twitter, The Kobeissi Letter. Dalam postingannya, ia menuliskan bahwa ada sejumlah hal yang dikatakan Powell, yakni:

1. Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga di bulan Desember

2. Fed memiliki “jalan panjang” dalam menurunkan inflasi

3. “Agak lebih tinggi” dari angka proyeksi yang dibutuhkan pada tahun 2023

4. Inflasi jasa perumahan turun pada 2023

“Tekanan short squeeze menguat saat adanya narasi “Pivot Fed”. Gambaran teknis di SPX telah membentuk posisi terendah dan tertinggi yang lebih tinggi selama lebih dari sebulan sekarang. Di pasar ini, tren adalah teman Anda. Hingga pertemuan Fed 14 Desember, kami terus percaya bulls memegang kendali,” pungkas Kobeissi.