BeincryptoBeincrypto

CEO Telegram Berniat Buat Crypto Wallet & Decentralized Exchange di Blockchain TON

Founder dan CEO Telegram, Pavel Durov, pada hari Kamis (1/12) menyatakan bahwa pihaknya akan membangun layanan non-custodial wallet dan decentralized exchange (DEX) bagi jutaan orang untuk memperdagangkan dan menyimpan mata uang kripto dengan aman. Adapun fitur crypto wallet dan DEX itu bakal dibangun di atas blockchain TON.

Hal ini datang setelah Durov mengatakan bahwa industri blockchain dibangun di atas janji desentralisasi, tetapi akhirnya terkonsentrasi di tangan segelintir orang yang mulai menyalahgunakan kekuasaan mereka.

Baginya, solusinya jelas. Proyek berbasis blockchain harus kembali ke akarnya, yaitu desentralisasi. Pengguna kripto harus beralih ke transaksi tanpa kepercayaan dan crypto wallet yang mereka hosting sendiri.

Untuk itu, Pavel Durov mengatakan bahwa pihaknya, para developer, harus menjauhkan industri blockchain dari sentralisasi dengan membangun aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang cepat dan mudah digunakan untuk banyak orang. Baginya, proyek semacam ini layak untuk hari ini.

  • Baca Juga: Pengguna Telegram Kini Dapat Mengirim dan Menerima Toncoin (TON)

Mengembangkan Platform Lelang & Seperangkat Alat Terdesentralisasi

Dia memberi contoh bahwa Fragment adalah platform lelang yang diklaim sepenuhnya terdesentralisasi. Proyek ini dibangun di The Open Network (TON) yang diklaim merupakan platform blockchain yang cepat dan efisien untuk menampung berbagai aplikasi populer.

Pavel Durov menyebut hanya membutuhkan 5 minggu dan 5 orang untuk menyusun proyek ini. Fragment telah sukses melelang sejumlah username senilai US$50 juta yang terjual dalam waktu kurang dari sebulan.

“Fragment sukses luar biasa,” tulis Pavel Durov, sambil mengatakan bahwa minggu ini Fragment akan diperluas melampaui dalam melelang berbagai username.

Langkah Telegram selanjutnya adalah membangun seperangkat alat terdesentralisasi, termasuk non-custodial wallet dan DEX.

“Dengan cara ini, kami dapat memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh sentralisasi yang berlebihan saat ini,” jelas Pavel Durov.

Menurutnya, waktu ketika ketidakefisienan platform lama membenarkan pemusatan harus sudah lama berlalu. Dengan teknologi seperti TON yang mencapai potensinya, bagi Pavel Durov, industri blockchain pada akhirnya harus mampu mewujudkan misi intinya, yaitu mengembalikan kekuatan kepada masyarakat.

Menyambut paparan Pavel Durov, akun Twitter TON Foundation menyatakan, “Sangat senang dengan rencana tim Telegram untuk membuat seperangkat alat terdesentralisasi. Membangun di TON adalah cara yang harus dilakukan mengingat skalabilitas dan visi bersama kami tentang pentingnya desentralisasi.”

  • Baca Juga: Review Toncoin dan TON Blockchain: Aset Kripto yang Terafiliasi Telegram

TON Foundation Siapkan Dana US$126 Juta

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, pengurus jaringan TON pada hari Rabu (30/11) mengaku telah menyiapkan dana penyelamatan dengan komitmen lunak sebesar US$126 juta untuk mendukung sejumlah proyek kripto yang mengalami masalah likuiditas sebagai akibat dari kehancuran FTX.

Tujuan TON Foundation adalah untuk membujuk sejumlah proyek itu agar bermigrasi ke TON, sambi membantu meringankan efek lanjut dari runtuhnya kerajaan Sam Bankman-Fried (SBF).

Dana tersebut, yang didukung oleh DWF Labs, Darley Technologies, Hexa Capital, dan TONcoin Fund Ecosystem Partners, berbeda dari dana pemulihan Binance sekitar US$2 miliar.

“Kami ingin menarik para pembangun secara organik yang yakin dengan fundamental TON,” Jelas Nan Wang, rekanan investasi TON Foundation.

Sebagai informasi, The Open Network (TON) adalah blockchain layer-1 yang mengklaim sepenuhnya terdesentralisasi dan konon menawarkan transaksi ultra-cepat, biaya kecil, aplikasi yang mudah digunakan, dan ramah lingkungan. Toncoin adalah native token dari blockchain TON.

Sebelum memiliki nama seperti sekarang, TON semula merupakan singkatan dari Telegram Open Network yang lantas bertransformasi menjadi The Open Network sejak Agustus 2021. Whitepaper TON pertama kali dirilis pada Desember 2017, lalu muncul versi terbaru pada Januari 2018.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan CEO Telegram untuk membangun non-custodial wallet dan DEX di jaringan TON? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!