BeincryptoBeincrypto

Akhirnya Angkat Bicara, Inilah 7 Poin Klarifikasi Terbaru SBF tentang FTX Crash

Sam Bankman-Fried (SBF), tokoh utama di balik kerajaan kripto FTX hingga Alameda Research, kembali ramai diperbincangkan ketika mengungkapkan apa yang terjadi pada hari-hari di sekitar sebelum dan sesudah kebangkrutan perusahaannya. Meski begitu, kebenaran dari semua pernyataan SBF masih perlu dibuktikan.

Terdapat dua video wawancara dengan blogger kripto Tiffany Fong yang berisi klarifikasi dari SBF yang terbit pada hari Selasa (29/11). Dalam wawancara telepon pertama, SBF menjelaskan mengapa dia memilih sosok yang relatif tidak dikenal untuk diajak bicara

“Ini seseorang yang akan mendekati hal ini setidaknya dari sudut pandang yang agak netral dan tertarik. Kita sebagai masyarakat, menurut pendapat saya, telah menghabiskan cukup banyak waktu minggu ini untuk mencoba mencari tahu apakah ada orang yang tinggal di [fasilitas perumahaan FTX di] Albany [Bahama] adalah poliamori [istilah yang menggambarkan hubungan romantis dengan beberapa orang dalam waktu bersamaan] dan jawabannya terlalu membosankan untuk dipercayai orang-orang,” jelas SBF.

Sebagai informasi, sebelum wawancara ini, Tiffany Fong memiliki kurang dari 10.000 subscriber di channel YouTube miliknya.

Sejumlah Topik yang Dibahas SBF dengan Tiffany Fong

Dalam wawancara dengan Tiffany Fong, terdapat sejumlah topik yang dibahas SBF. Hal itu meliputi adanya backdoor di FTX, serta token FTT sebagai jaminan (collateral), bank run, dan posisi margin.

Selain itu, dia menyesal mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan mengatakan FTX US tetap solvent atau memiliki aset yang melebihi jumlah liabilitas.

Dia pun membahas tentang memprioritaskan penarikan di wilayah Bahama, mengurai sumbangannya untuk Partai Demokrat dan rumor pencucian dana Ukraina, bercerita soal peretasan FTX, serta meminta maaf dan membahas terkait pengacaranya.

SBF pun memberikan penjelasan mengapa dia mau mengobrol dengan Tiffany Fong. SBF juga ditanya tentang kebangkrutan Bab 11 dan pertempuran yurisdiksi di depan, tentang pemulihan yang diharapkan untuk kreditur, menggali tentang masa depan FTX.

Mereka pun berbicara tentang dana pengguna FTX di Alameda Research, bagaimana SBF menangani lubang US$8 miliar di FTX, bercerita tentang CZ, hingga SBF yang mengungkapkan penyesalan dan membahas masa depan.

  • Baca Juga: CEO Baru FTX Kecam Tata Kelola Perusahaan di Tangan SBF

Klarifikasi #1: Adanya Backdoor di Sistem FTX

Dalam permulaan wawancara, SBF mengatakan, “Anda tidak masuk ke dalam situasi yang kami alami jika Anda membuat semua keputusan yang tepat.”

Dari pernyataan ini, Tiffany Fong bertanya tentang kabar yang beredar bahwa FTX memiliki backdoor atau pintu belakang yang memungkinkan SBF untuk menjalankan perintah yang dapat mengubah catatan keuangan FTX tanpa memberi tahu orang lain.

Terkait hal ini, SBF mengungkapkan keterkejutannya atas gagasan tersebut.

“Ini adalah sesuatu yang akan saya lakukan?” Tanya SBF. Lalu ia menambahkan, “hal yang bisa saya katakan kepada Anda jelas itu tidak benar. Saya bahkan tidak tahu cara membuat kode. Saya benar-benar tidak pernah membuka kode untuk FTX mana pun.”

Klarifikasi #2: Token FTT

SBF kemudian mengomentari soal native token FTX, yaitu FTT.

“Saya pikir itu memiliki nilai yang nyata. Ada beberapa masalah, ini sangat memalukan mengingat latar belakang saya. Saya pikir itu pada dasarnya lebih sah daripada banyak token kripto lainnya dalam beberapa hal. Itu lebih didukung secara ekonomi daripada rata-rata token kripto lainnya,” klaim SBF.

Klarifikasi #3: Bukan Likuiditas yang Sebabkan FTX Crash

Kemudian, SBF mengatakan bahwa likuiditas tidak menyebabkan FTX mengalami crash.

Sebaliknya, itu adalah, “Korelasi besar-besaran selama pergerakan market, terutama ketika dipicu oleh ketakutan atas posisi itu sendiri.”

SBF setuju dengan Tiffany Fong bahwa pemulihan terlihat sangat tipis untuk pelanggan internasional, sedangkan FTX US dapat melakukannya 100%. Dia mengklaim bahwa bila akun Amazon FTX tidak dimatikan, dana para pengguna sudah dapat ditarik.

Klarifikasi #4: SBF pun Menyumbang untuk Partai Republik

Berbicara tentang aktivitas politiknya, SBF berkata bahwa, “Saya menyumbang hampir sama untuk kedua partai. Semua donasi kepada Partai Republik tidak diberitakan.”

Klarifikasi #5: Pencucian Uang Ukraina

Selanjutnya, SBF membahas rumor tentang pencucian uang sumbangan Ukraina.

“Saya berharap saya bisa melakukannya. Saya harap. Saya tidak sepenuhnya memahami tujuannya. Saya membantu Ukraina mencuci dana untuk Partai Demokrat? Saya tidak tahu mengapa Ukraina mencuci dana untuk Partai Demokrat. Saya tidak tahu bagaimana mereka akan atau mengapa mereka melakukannya,” jelas SBF.

  • Baca Juga: Nansen Terbitkan Analisis On-Chain yang Selidiki Pemicu Crash Alameda dan FTX

Klarifikasi #6: Penggunaan Dana Pelanggan FTX oleh Alameda Research

Berikutnya, dalam wawancara kedua, SBF membahas penggunaan dana pelanggan FTX oleh Alameda Research. SBF mengatakan bahwa dia seharusnya lebih memikirkan tentang seperti apa skenario litas-hiper-korelasi itu.

“Ini adalah permainan tertua dalam buku di bidang keuangan. Tidak ada satu orang pun yang bertanggung jawab untuk memantau posisi risiko di FTX,” jelas SBF.

Klarifikasi #7: Peran CEO Binance

Terkait peran founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, SBF mengatakan dengan moderat bahwa, “Segalanya pasti akan jauh lebih stabil dan akan ada lebih banyak kemampuan untuk menghasilkan likuiditas, dan saya tidak tahu pasti.”

Apakah SBF Menyesal?

Ketika ditanya tentang dampak dari runtuhnya FTX dan skandal yang diarahkan kepadanya, SBF menjawab, “Saya bangun setiap hari dan memikirkan apa yang terjadi. Saya memiliki waktu berjam-jam untuk merenungkannya. Ini berbeda dari apa yang terlihat oleh orang lain.”

Bagaimana pendapat Anda tentang klarifikasi SBF terkait FTX crash ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!