MarthinGold

Analisa Pergerakan Emas Hari ini 22 Desember 2020

OANDA:XAUUSD   Emas / Dollar A.S.
Harga emas dunia akhirnya menembus US$ 1.900/troy ons untuk pertama kalinya sejak 9 November
lalu, pada perdagangan Senin (21/20/2020). Tetapi tidak lama setelah mencapai level tersebut, harga
emas langsung jeblok dan berbalik melemah.
Secara analisa teknikal Emas masih kuat dengan target awal Resisten-1 di harga US$1887/troy ons, apabila sudah tembus akan mengejar Resisten-2 di harga US$1895/troyons. Untuk batas bawah atau support-1 di harga US$1875/troy ons dan support-2 di harga US$1867/troy ons. Hal ini didukung dengan analisa fundamental yaitu Stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) yang akhirnya cair menjadi penggerak utama emas hari ini. Melansir data Refinitiv, emas sempat melesat 1,37% ke US$ 1.906,46/troy ons pada hari ini. Tetapi
tidak lama dari level tertinggi tersebut logam mulia ini jeblok ke US$ 1.856,29/troy ons pada pukul
17:05 WIB, merosot 1,3% dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu. Tetapi jika dilihat dari
level tertinggi yang dicapai hari ini, emas jeblok 2,6%. Penguatan emas ke atas US$ 1.900/troy ons dipicu oleh tercapainya kesepakatan stimulus fiskal jilid
II di AS, dan akan segera cair. Stimulus fiskal, serta stimulus moneter merupakan "bahan bakar" emas untuk menguat. Para pemimpinan Mayoritas dan Minoritas di House of Representatif (DPR) serta Senat AS sudah
mencapai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar. Stimulus fiskal tersebut menjadi yang
terbesar kedua yang pernah digelontorkan AS setelah US$ 2 triliun yang disebut CARES Act pada
bulan Maret lalu. Dua stimulus jumbo tersebut digelontorkan untuk membantu perekonomian AS yang mengalami
resesi akibat dihantam pandemi penyakit virus corona (Covid-19).
Proposal stimulus tersebut kini akan di-voting di DPR dan Senat pada hari Senin waktu setempat, sebelum ditandatangani oleh Presiden AS, Donald Trump, sehingga sah menjadi undang-undang, dan
akhirnya cair. Namun, lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di berbagai belahan dunia hingga kembali
diterapkan pengetatan pembatasan sosial membuat emas terpukul. Negara-negara Eropa sudah
banyak melakukan pengetatan, termasuk Jerman, motor penggerak ekonomi Benua Biru. Terbaru di
Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson memperkenalkan zona Tier 4 yang sebelumnya paling
mentok Tier 3. Tier 4 menandakan wilayah yang paling parah mengalami 'serangan' virus corona. Beberapa wilayah, termasuk ibu kota Inggris, London, berada dalam kategori tersebut. Di daerah berlabel Tier 4, warga benar-benar diimbau untuk dirumah saja kecuali bekerja, kepentingan yang maha penting, memenuhi kewajiban hukum, sekolah, atau berolahraga sendiri. Warga yang tinggal di luar wilayah Tier 4 dilarang masuk, dan warga Tier 4 tidak boleh menginap di
tempat lain. Pertemuan di luar ruangan dibatasi, satu orang hanya boleh menemui satu orang. Seluruh kegiatan
non-esensial seperti kolam renang, pusat kebugaran, bioskop, arena bowling, rumah judi, bar, salon, dan pusat perawatan harus tutup sementara. Aturan mengenai Tier 4 akan dikaji ulang pada 30
Desember 2020. "Dengan sangat berat hati, saya harus katakan bahwa kita tidak bisa merayakan Hari Natal seperti
yang direncanakan sebelumnya. Terus terang, saya tidak punya alternatif lain," ungkap Johnson
dalam konferensi pers, sebagaimana diwartakan Reuters. Kemudian dari Australia, Reuters melaporkan sejauh ini di Sydney sudah ada 83 kasus baru pada pekan lalu, yang membuat beberapa negara bagian melarang kedatangan warga dari kota terbesar di
Australia. Beberapa maskapai bahkan sudah membatalkan penerbangan keluar Sydney mulai hari ini. Pengetatan pembatasan sosial di berbagai negara tersebut membuat dolar AS yang menyandang
status mata uang safe haven kembali diburu pelaku pasar. Hal ini membuat emas ambrol, seperti
pada bulan Maret lalu, ketika virus corona ditetapkan sebagai pandemi.
Terimakasih

Happy Trading Guys
Pernyataan Penyangkalan

Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.