CFD pada Minyak Mentah WTI
Pembelian
Diupdate

USOIL Breakout: Geopolitik Timur Tengah Angkat Harga Minyak

293
Harga minyak mentah WTI (USOIL) menunjukkan struktur teknikal yang menarik dengan terbentuknya pola triangle sejak awal tahun 2022. Setelah mengalami konsolidasi selama lebih dari dua tahun, harga akhirnya menunjukkan potensi breakout ke sisi atas, ditandai dengan lingkaran warna oranye dimana harga menembus resistance diagonal dan bergerak menuju area psikologis $80.

Breakout ini menjadi sinyal awal bahwa tekanan beli mulai mendominasi pasar. Penembusan terjadi setelah harga membentuk pola higher low yang kuat di sekitar area $66–$68, menambah validitas struktur bullish. Jika harga mampu bertahan di atas garis tren yang telah ditembus dan tidak kembali masuk ke dalam area segitiga, maka skenario kenaikan berlanjut menjadi sangat memungkinkan. Target kenaikan berikutnya berada di sekitar level psikologis $90, yang juga merupakan proyeksi dari tinggi pola triangle yang berhasil ditembus. Di sisi lain, area $80 berfungsi sebagai resistance minor dan perlu ditembus dengan konfirmasi kuat agar momentum tetap terjaga.

Secara fundamental, penguatan harga minyak ini turut dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan, terutama jika konflik meluas dan mengancam stabilitas Selat Hormuz sebagai jalur vital perdagangan minyak global. Ketidakpastian tambahan datang dari potensi keterlibatan langsung Amerika Serikat, yang menambah kekhawatiran investor akan krisis pasokan energi. Disaat bersamaan, penurunan signifikan pada cadangan minyak mentah AS dan prospek pelonggaran suku bunga oleh The Fed juga menjadi katalis tambahan yang mendukung sentimen kenaikan harga.


Ringkasan Trading Plan:

Entry Potensial: Retest ke area breakout $70–$74
Target 1: $80 (resistance psikologis dan validasi breakout)
Target 2: $90 (ekstensi pola triangle dan resistance psikologis utama)
Stop-loss: Di bawah $65 (area support terakhir sebelum breakout)

Konfirmasi Diperlukan: Penutupan candle mingguan di atas area resistance dengan body kuat, disertai tidak adanya rejection signifikan dari level $80. Validasi tambahan berupa volume yang meningkat atau support baru terbentuk di atas $72.

Disclaimer: Analisis ini merupakan bagian dari rencana trading pribadi dan bukan merupakan saran investasi. Selalu gunakan manajemen risiko yang ketat dan pertimbangkan potensi false breakout dalam setiap keputusan perdagangan.
Order dibatalkan
"BREAKOUT" yang Gagal: Grafik menunjukkan adanya "BREAKOUT" ke atas dari pola segitiga. Namun, berdasarkan berita, harga minyak turun drastis pada tanggal 24 Juni, sehari setelah serangan balasan Iran terhadap pangkalan AS dan sehari setelah AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada tanggal 23 Juni. Ini berarti breakout yang ditunjukkan pada grafik yang terjadi sebelum tanggal 24 Juni tidak diikuti oleh kelanjutan tren naik, melainkan pembalikan yang tajam. Breakout seperti ini sering disebut sebagai fakeout atau failed breakout.

Penembusan Garis Dukungan: Setelah breakout palsu, harga minyak tidak hanya gagal melanjutkan kenaikannya, tetapi juga menembus garis dukungan (support line) yang sebelumnya menahan harga. Ini adalah sinyal bearish yang kuat.

Pengaruh Kejadian Geopolitik yang Tidak Terduga (Black Swan Event):

Gencatan Senjata Israel-Iran: Berita jelas menyatakan bahwa harga minyak mentah turun tajam sekitar 5% pada Selasa (24/06) setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Iran. Peristiwa geopolitik ini adalah faktor eksternal yang sangat signifikan dan tidak dapat dengan mudah diprediksi atau dianalisis hanya dengan pola grafik teknikal. Kesepakatan gencatan senjata mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global melalui Selat Hormuz, yang sebelumnya memicu lonjakan harga.

Ekspektasi Pasar yang Berubah Cepat: Sebelum gencatan senjata, pasar khawatir akan blokade Selat Hormuz, yang akan menyebabkan lonjakan harga. Setelah gencatan senjata diumumkan, ekspektasi pasar bergeser drastis, menyebabkan harga kembali normal atau bahkan turun karena premi risiko perang hilang.

"Sell the News" Phenomenon: Terkadang, harga aset akan naik karena ekspektasi sebuah peristiwa (misalnya, konflik yang memburuk). Ketika peristiwa itu benar-benar terjadi, atau ketika situasi mereda (seperti gencatan senjata), investor akan "menjual berita" dan mengambil keuntungan, menyebabkan harga turun.

Pernyataan Penyangkalan

Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.