MAPI ini bergerak dibidang retail gaya hidup di Indonesia dengan mengelola brand brand terkenal di sektor department stores (SOGO, SEIBU dan lainnya), fashion (Zara, KIDS, Calvin Klein, Lacoste dan lainnya), Sports (Puma, Sports Station, Crocs dan lainnya), Kids (Lego, Bandai, Marvel dan lainnya), F & B (Starbucks, Burger King dan lainnya), Lifestyle (Digimap, Sephora dan lainnya). Dengan beragam portofolio yang disasarkan untuk konsumen menengah ke atas ini membuat kinerja MAPI sejauh ini "cukup baik". Sayangnya daya tahan terhadap krisis yang terjadi tidak sebaik ACES misalnya, hal ini salah satunya karena beban bunga yang dibayarkan MAPI cukup besar sehingga selalu berpotensi menggerogoti laba bersih MAPI. Maka, jadilah ketika terjadi sebuah krisis misalnya di tahun 2008, MAPI mencatatkan kinerja buruk dengan rugi sekitar 70 M. However, mungkin karena ragam portofolio bisnis MAPI ini cukup banyak, dan rata-rata merknya sudah di kenal di masyarakat, maka ketika krisis itu berlalu, MAPI dengan cepat akan pulih kinerjanya.
Dan inilah yang terjadi di MAPI saat ini, dimana kinerja MAPI rontok di tahun 2020 karena pandemi covid 19 dengan mencetak kerugian sebesar 554 M , namun di tahun 2021 ketika bagian yang terburuk dari wabah covid 19 ini sudah berlalu, MAPI dengan cepat bangkit lagi dan mencatat profit 439 M. Kali ini, di semester 1 tahun 2022 ini, laba bersih MAPI lompat sebesar 279 % dari 272 M di kuartal 2 tahun 2021 lalu menjadi 1 T di kuartal 2 tahun 2022 ini. Dan jika berkaca kepada pengalaman bangkitnya MAPI di tahun 2008 lalu, maka bukan tidak mungkin MAPI akan terus mencetak laba selama beberapa tahun ke depan dan otomatis, ini berpotensi membuat harga sahamnya bakalan meningkat.
Dengan melakukan kalkulasi secara teknikal, maka, saya melihat potensi MAPI untuk bisa breakout all time highnya di 1,190 cukup besar dan berpotensi untuk membuat puncak harga yang baru yaitu di sekitar 1,300-1,400.
Dari sekian banyak skenario yang mungkin terjadi, ada 2 skenario utama yang bisa dimonitor di saham ini yaitu membeli saham ketika harganya turun atau ketika sahamnya breakout dan terkonsolidasi. Anyways, good luck then.
Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.