WayanEko

ISSP, 3 gagak hitam gagal

Pembelian
WayanEko Mod Diupdate   
IDX:ISSP   STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
ISSP berada di area confluence atau titik temu. Titik temu pada ISSP adalah
Garis uptrend line dan Fibonacci 50% yaitu di 284

ISSP sebelumnya terakhir kali berada di garis uptrend pada tgl 14 Juli 2021 yaitu di harga 224. Harga 284 adalah kedua kalinya ISSP berada di garis uptrend.

Besar kemungkinan harga akan mengalami kenaikan jika ISSP tidak menembus kebawah garis uptrend atau turun menembus fibonacci 50% yaitu di 284

Volatilitas
Volatilitas digunakan sebagai indikator tambahan untuk membaca price action dari ISSP. Sebelum masuk ke bagian volatilitas ISSP, prinsip dasar dari volatilitas perlu diketahui yaitu

Volatilitas tinggi → Volatilitas rendah → Volatilitas tinggi→ Volatilitas rendah dst

Jadi prinsip volatilitas adalah volatilitas bergerak dalam siklus yaitu tinggi dan rendah. Volatilitas dapat dilihat melalui selisih antara Open, close, low dan high.

Jika volatilitas tinggi, maka adakan ada selisih yang cukup tinggi antara OCLH

Jika volatilitas rendah, maka sebaliknya akan ada selisih yang rendah antara OCLH.

Jadi volatilitas bisa juga dilihat dari ukuran candle, dari panjang dan pendek body dari sebuah candle termasuk upper dan lower shadownya.

Candle-candle dengan body dan shadow panjang dikatakan memiliki volatilitas tinggi
Candle-candle dengan body dan shadow pendek dikatakan memiliki volatilitas rendah.

Maka secara prinsip volatilitas, candle-candle dengan ukuran body dan shadow yang tinggi akan diikuti oleh candle candle dengan body dan shadow yang pendek. Begitu seterusnya, berputar dalam siklus.

Secara psikologi massal ini berarti:
Saham yang sepi akan ramai, kemudian sepi kembali dan kembali lagi ramai, begitu seterusnya.


Volatilitas juga dapat diukur dengan indikator ATR (Average True range) Jika ATR uptrend maka volatilitas meningkat dan sebaliknya.

Perbandingan volatilitas pada ISSP dapat dilihat pada area A dan C

Pada area A volatilitas tinggi karena ukuran candle yang tinggi serta adanya upper shadow panjang. Perhatikan juga ATR A yang meningkat.

Pada area C volatilitas lemah karena ukuran body dan shadow candle yang lebih kecil jika dibandingkan area A. Sekali lagi perhatikan ATR yang menurun hingga menyentuh support

Oleh karena itu sesuai hukum volatilitas bahwa :
Volatilitas tinggi → Volatilitas rendah → Volatilitas tinggi→ Volatilitas rendah dst

Maka, volatilitas ISSP yang sekarang sedang rendah, kemungkinan akan tinggi.

Namun apakah Volatilitas tinggi tersebut bearish atau bullish akan dilihat dari pola candle dan garis Fibonacci

Pola candle
Pada C terlihat pola 3 black crows (3BC) dimana ada 3 bearish candle dengan close yang makin rendah.

3 black crows sendiri merupakan sinyal penurunan namun penurunan pada ISSP justru tidak terjadi. Yang terjadi justru kenaikan yang terjadi yang diwakili oleh pola 3 inside up.

Sebagai catatan pola 3 inside up terdiri dari 3 candle dimana
Candle pertama bearish
Candle kedua bullish dengan close 50% atau lebih body dari candle pertama.
Candle ketiga close diatas candle kedua.


Sinyal ini merupakan bullish continuation atau dengan kata lain, besar kemungkinan kenaikan pada ISSP akan berlanjut.

Fibonacci
Secara Fibonacci, ISSP pernah menyentuh level Fibo 38,20% dimana ini merupakan akhir dari candle 3 black crows.

Perhatikan di area Fibo ini muncul doji, sebuah keseimbangan antara tekanan jual dan beli serta bagaimana level fibo ini hanya disentuh oleh low dari candle bukan close.

Ini artinya, tekanan jual di periode itu lemah sehingga tidak mampu membuat harga berakhir hingga menyentuh Fibo 38.20% atau dibawahnya.

Perhatikan juga bahwa di level Fibo ini harga bersinggungan dengan garis uptrend. Suatu konsep dalam psikologi trading yang disebut dengan confluence atau titik temu.

Atas dasar ini, kemungkinan ISSP akan melanjutkan kenaikannya. Namun apapun bisa terjadi. Jika kenaikan tidak terjadi, cutloss jika close dibawah Fibo 38.20% atau garis uptrend.

Confluence
Confluence dalam trading adalah titik temu, Untuk mengerti apa itu confluence, maka analogi berikut mungkin bisa memberikan gambaran:

Kita katakan saja ada 4 kelompok trader:
Trader A adalah penganut aliran Support/Resistance dan trendline.Mereka hanya membeli jika harga menyentuh support/trendline

Trader B adalah penganut aliran candlestick dimana mereka hanya membeli jika terdapat pola candlestick yang menunjukan sinyal bullish.

Trader C adalah pengikut aliran Fibonacci dimana mereka hanya akan membeli jika harga terkoreksi ke fibo 23.60%, 38.20% atau 50%

Sekarang bayangkan jika suatu saham masuk 3 kategori tersebut. Berada tepat di support, menunjukan pola candlestick bullish dan terkoreksi tepat di Fibo 38.20%.

Apa yang akan terjadi?

Besar kemungkinan 3 kelompok trader itu akan membeli saham tersebut sehingga tekanan beli akan kuat. Inilah yang dimaksud dengan confluence atau atau titik temu.

Confluence sendiri adalah konsep psikologi massal. Sehingga jika kita menerapkan prinsip confluence dalam strategi trading, maka kita bukan hanya berpikir mengenai diri kita
sendiri tapi apa yang dipikirkan oleh pelaku pasar lainnya.

Analisa adalah opini bukan rekomendasi.Semoga penjelasan diatas membantu. Maaf jika ada salah kata dan penyampaian karena keterbatasan saya sebagai pemula.

Komentar:
"Besar kemungkinan harga akan mengalami kenaikan jika ISSP tidak menembus kebawah garis uptrend atau turun menembus fibonacci 50% yaitu di 284"

Terjadi kesalahan, yang benar adalah
"Besar kemungkinan harga akan mengalami kenaikan jika ISSP tidak menembus kebawah garis uptrend atau turun menembus fibonacci 38.20% yaitu di 284"
Trading ditutup: stop tercapai

Pernyataan Penyangkalan

Informasi dan publikasi tidak dimaksudkan untuk menjadi, dan bukan merupakan saran keuangan, investasi, perdagangan, atau rekomendasi lainnya yang diberikan atau didukung oleh TradingView. Baca selengkapnya di Persyaratan Penggunaan.