Elliott Wave Indonesia: Titik krusial gelombang 4 Impulse
Kalau Anda menggunakan Elliott Wave Theory, maka titik gelombang 4 akan diletakan di posisi (Q), setelah itu akan membentuk gelombang 5 di posisi (S). Tidak demikian kalau menggunakan Elliott Wave Modern (Neowave) Glenn Neely. Ada 2 alasan yang membatalkan posisi gelombang 4 di (Q): 1. Tarikan dari titik 2-titik 4 (garis merah), tersentuh oleh gelombang b (titik (P)) 2. Adanya gelombang zigzag abc merah.
Sehingga dari kedua situasi tsb, Ada 2 pola yang bisa terbentuk, dan salah satunya yang sesuai dengan pola pergerakan harga yang akan hadir berikutnya dari posisi sekarang.
1. Kalau Harga dari posisi sekarang suatu saat naik cepat, maka pola sebelumnya yang pola kombinasi zigzag merah.
2. Kalau dari posisi sekarang suatu saat lanjut turun, maka pola sebelumnya adalah Impulse.
Bagaimana menurut Bapak Erbe, "kira-kira" yang akan terjadi setelah gelombang korektif ABC nya selesai, Pak, andai harga sesuai dengan prediksi gelombang C disini?
erbe
⋅
@Pricey_Action, Sesuai dengan IDE nya yang berdasarkan Elliott Wave Modern, buy, tentunya naik. Marketnya sendiri bagaimana? bisa saja turun jauh, artinya pola sebelumnya itu adalah sebuah Impulse.
Pesan dari ide ini adalah kalau ada beberapa orang yang menggunakan EWM, maka analisanya akan mirip dengan ide analisa saya, karena aturan-aturan tambahan2 lainnya selain yang ada di teori Elliott Wave. EWM Memastikan analisa yang dihasilkannya objektif.
syariefsatriani75
⋅
bagaimana ceritanya wave 5 biru lebih pendek dari penghujung wave a merah?
erbe
⋅
@syariefsatriani75, Penyebabnya, karena titik Q gagal memenuhi persyaratan garis kanal 2-4 merah, gagal menjadi gelombang-4, akibatnya gelombang 5 pun gagal terjadi di titik (S) sebagai titik terbawah. Gelombang 4 terbentuk sebagari korektif flat teratur gagal, gelombang B nya kuat, Dengan situasi seperti itu, kemungkinan gelombang 5 dlm sebuah Impulse bearish tidak dalam posisi paling rendah. Kalau dalam teori teori Elliott Wave tidak mungkin terjadi seperti itu.