Muak dengan loss, mulailah berubah

Aku menjadi pemabuk setelah putus cinta yang menyakitkan,
AKU mabuk untuk melupakan; terlalu dini AKU meraba cinta, AKU terlalu jatuh mencinta, AKU bodoh, ia meninggalkan AKU, aku menjadi rapuh dan gamang, sejak itu AKU mulai minum.

Aku tak bisa menahan dan berhenti, aku menjadi adiksi.
hal ini berlangsung berbulan-bulan.
Aku mencari bantuan, masih teringat jelas aku berdiri di sebuah forum untuk menceritakan depresi-KU;

'Nama-ku amin, aku seorang alkoholik'

itu mengerikan, dan saat yang sama melegakan. aku merasa seperti penipu, in-konsisten dengan hidupku.
aku memiliki karir yang mapan, tinggal dirumah yang hangat, apa yang membuat ku tidak bahagia?

aku tak memiliki kendali atas diri-ku dan adiksi alkoholku.

Contoh diatas, sama saja dengan trading.
saat kita loss kita kehilangan kendali atas diri kita. terlalu adiksi untuk trading yang menyebabkan loss beruntun, kehilangan banyak uang yang menyebabkan kita malu;

• malu untuk mengakui bahwa kita memang salah
• malu mengakui kepada kekasih, kerabat, pun keluarga atas uang yang menguap dalam pasar.

Roller coaster emosi dalam perjalanan awal trading membuat kita gamang, merasa jijik pada diri sendiri untuk; uang, waktu, dan emosi yang lenyap.

'memalukan'
ujarmu sembari menatap gawai.

maukah dirimu memulai bisnis dengan seseorang yang melanggar kontrak dan membuatmu kehilangan seluruh uangmu?
-tentu saja tidak, kalau bisa kita berhenti.

dan itulah dirimu, dirimu yang melanggar perjanjian untuk tidak terlalu tamak dan gamang yang menyebabkan-mu sering kehilangan uang-mu dipasar.

menjijikan bukan?
memuakkan bukan?

carilah bantuan, akui dan berubah.