KontanKontan

Sepanjang Kuartal I, Waskita karya (WSKT) Kantongi Kontrak Baru Rp 2,2 Triliun

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan perolehan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 2,2 triliun di kuartal I 2024

“Perolehan NKB mayoritas bersumber dari Perolehan NKB Anak Usaha 84,5% dan sisanya merupakan NKB dari Pemerintah,” ujar SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita, kepada Kontan, Rabu (15/5).

Per kuartal I 2024, rugi Waskita Karya bengkak 150,59% menjadi Rp 939,55 miliar. Sebelumnya, WSKT catat rugi Rp 396,60 miliar di kuartal I 2023. Meningkatnya rugi ini salah satunya disebabkan oleh naiknya beban keuangan ke Rp 1,09 triliun di kuartal I 2024, dari sebelumnya Rp 703,96 miliar di kuartal I 2023.

WSKT mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 2,17 triliun di kuartal I 2024, turun 20,27% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 2,73 triliun di kuartal I 2023.

Baca Juga: Berpotensi Delisting dari Bursa, Begini Komitmen Waskita (WSKT) Selamatkan Kinerja

Segmen jasa konstruksi berkontribusi paling besar, yaitu Rp 1,48 triliun. Disusul segmen penjualan precast Rp 364,7 miliar, dan segmen pendapatan jalan tol Rp 248,66 miliar.

Lalu, segmen pendapatan properti Rp 44,19 miliar, segmen penjualan infrastruktur lainnya Rp 12,79 miliar, segmen pendapatan hotel Rp 22,53 miliar, serta segmen sewa gedung dan peralatan Rp 2,87 miliar.

Total aset WSKT sebesar RP 92,20 triliun di kuartal I 2024, turun dari Rp 95,59 triliun di kuartal I 2023. Per Maret 2024, total liabilitas WSKT sebesar Rp 81,57 triliun. Ini turun dari Rp 83,99 triliun pada Maret 2023.

Sementara, ekuitas WSKT sebesar Rp 10,62 triliun di akhir kuartal I 2024, turun dari Rp 11,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Saat ini, proses restrukturisasi terus berjalan dan menyisakan satu seri obligasi dari semula ada empat seri yang belum menyetujui usulan skema restrukturisasi. Adapun dari sisi kreditur perbankan, sebanyak 21 bank alias 100% kreditur secara prinsip telah menyetujui usulan skema restrukturisasi.

Surat utang WSKT yang sudah mendapat persetujuan restrukturisasi adalah Obligasi Berkelanjutan WSKT III Tahap II, Obligasi Berkelanjutan III tahap III, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III, dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I. WSKT melakukan perpanjangan jangka waktu jatuh tempo menjadi 31 Desember 2034, dengan tingkat bunga tetap sebesar 5% per tahun.

Sementara, proses restrukturisasi utang yang belum disetujui oleh kreditur adalah untuk Obligasi Berkelanjutan WSKT III tahap IV yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2024.

Baca Juga: Meneropong Nasib WSKT di Tengah Potensi Delisting dari Bursa

“Secara keseluruhan total utang yang akan direstrukturisasi WSKT sebesar Rp 41,1 triliun. Restrukturisasi Waskita ditargetkan dapat terealisasi pada semester I 2024,” ungkapnya.

Menurut Ermi, skema pembayaran utang WSKT sekitar 80% akan bersumber dari divestasi jalan tol yang dimiliki.

“Sementara sisanya akan dipenuhi dari Termin Proyek on going. Adapun per kuartal I 2024, Investasi pada Pengusahaan Jalan Tol tercatat sebesar sebesar Rp 42,4 triliun,” tuturnya.